Pernahkah kakak merasa makan banyak tapi tetap lemas? Atau jadi gampang sakit termasuk nyeri? Atau justru sering lapar meskipun baru saja makan? Bisa jadi, itu bukan karena kurang makan, tapi karena makanan yang dikonsumsi tidak memberi nutrisi yang benar.
Dr. Robert Lustig dalam bukunya Metabolical: The Lure and the Lies of Processed Food, Nutrition, and Modern Medicine membongkar kebohongan besar industri makanan olahan (ultra-processed food), bagaimana ia merusak kesehatan, ekonomi, dan lingkungan selama 50 tahun terakhir.
Mari kita bahas beberapa poin utama dari buku ini dan bagaimana QULBI Habits ; Kebiasaan Sehat Holistik (Input Habits) di Griya Sehat QULBI bisa menjadi solusi nyata untuk lepas dari jebakan makanan olahan.
1. Penyakit Kronis Tidak Bisa ‘Diobati’, Tapi Bisa ‘Dimakan’
Selama ini, banyak orang percaya bahwa penyakit seperti diabetes, jantung, dan obesitas atau nyeri tubuh harus diatasi dengan obat. Padahal, menurut Dr. Lustig, obat hanya mengontrol gejala, bukan menyelesaikan akar masalahnya. Solusinya? Mengubah pola makan!
Di QULBI Habits, konsep Eating pada Input Habits mengajarkan bahwa makanan harus berfungsi sebagai obat alami. Makanan yang tepat bukan hanya menghindarkan dari penyakit, tetapi juga bisa membalikkan kondisi kronis. Fokusnya adalah menghindari makanan ultra-proses, gula berlebih, dan bahan kimia berbahaya yang menjadi pemicu inflamasi dalam tubuh, salah satu akar masalah nyeri.
2. Makanan Olahan Tidak Hanya Beracun, Tapi Juga Membuat Ketagihan
Pernah merasa sulit berhenti makan makanan manis atau camilan gurih? Itu bukan sekadar kurang disiplin—tapi memang ada desainnya! Makanan olahan dibuat dengan komposisi yang memicu respons dopamin di otak, mirip dengan efek narkoba.
Dr. Lustig menegaskan bahwa gula adalah racun modern yang mempercepat proses penuaan dan merusak metabolisme. Inilah mengapa di QULBI Habits, kebiasaan Eating menekankan pentingnya memilih makanan alami, seperti real food yang kaya serat, protein berkualitas, dan lemak sehat.
3. Perang Vegan vs. Keto adalah Perang Palsu
Ada banyak perdebatan soal pola makan terbaik—apakah harus vegan, keto, atau diet lainnya? Menurut Dr. Lustig, ini hanya strategi pemasaran. Yang lebih penting adalah memahami dua prinsip utama dalam memilih makanan:
- Melindungi hati (hindari fruktosa berlebih, minyak olahan, dan bahan kimia sintetis).
- Menyehatkan usus (perbanyak serat dan makanan fermentasi untuk mikrobioma sehat).
Di QULBI Habits, pola makan bukan sekadar memilih satu label diet, tapi memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar mendukung keseimbangan tubuh.
4. Industri Makanan dan Big Pharma Berada di Sisi yang Sama
Dr. Lustig mengungkapkan fakta yang mengejutkan: industri makanan dan Big Pharma bekerja sama untuk menciptakan siklus ketergantungan. Mereka menjual makanan yang membuat kita sakit, lalu menjual obat untuk mengontrol gejalanya.
Solusinya? Edukasi dan kesadaran! Di Griya Sehat QULBI, pasien tidak hanya diterapi, tetapi juga dibimbing untuk memahami kebiasaan makan yang benar. Kebiasaan sehat bukan hanya menghindari penyakit, tetapi juga menciptakan keseimbangan tubuh yang optimal.
Nah, di Griya Sehat QULBI, pola makan bukan hanya soal diet, tapi bagian dari kebiasaan sehat holistik yang disebut Eating pada Input Habits (Thinking, Connecting, Eating & Leeching) dalam QULBI Habits. Jadi, bagaimana makanan ultra-proses merusak tubuh, dan bagaimana kita bisa menghindarinya? Yuk, kita bahas!
Makanan Olahan: Racun yang Membuat Ketagihan
Lustig menjelaskan bahwa makanan ultra-proses bukan hanya tidak sehat, tapi juga bersifat adiktif. Banyak orang tahu makanan cepat saji itu tidak sehat, tapi tetap sulit berhenti mengonsumsinya. Kenapa? Karena industri makanan sengaja merancang produk mereka untuk membuat kita kecanduan!
Bagaimana caranya? Dengan menggabungkan tiga elemen utama yang memanipulasi otak kita:
- Gula berlebih → Memicu pelepasan dopamin, menciptakan efek “high” sementara.
- Lemak trans & minyak olahan → Mengganggu metabolisme dan menyebabkan inflamasi.
- Bahan tambahan & zat kimia → Memengaruhi mikrobioma usus dan sistem hormon kita.
Akibatnya? Kita makan bukan karena lapar, tapi karena sinyal otak sudah rusak!
Solusi dari Eating QULBI Habits:
- Hindari makanan ultra-proses dan pilih real food. Semakin sedikit bahan dalam label makanan, semakin baik!
- Kurangi gula rafinasi, pemanis buatan dan ganti dengan pemanis alami seperti madu atau kurma dalam jumlah wajar.
- Gunakan minyak sehat seperti minyak zaitun dan kelapa, serta hindari minyak olahan seperti minyak sawit rafinasi.
Delapan Patologi Penyakit Kronis Akibat Makanan Olahan
Dr. Lustig mengungkapkan bahwa semua penyakit kronis modern berasal dari delapan patologi utama, yang semuanya dipicu oleh pola makan buruk. Yuk, kita bahas satu per satu dan lihat bagaimana QULBI Habits bisa jadi solusinya!
1. Glikosilasi – Kerusakan Protein Akibat Gula Berlebih
Gula berlebih dalam makanan olahan mempercepat penuaan, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko diabetes.
Solusi QULBI:
- Hindari makanan tinggi fruktosa seperti sirup jagung dan soda.
- Perbanyak serat dari sayur dan buah utuh untuk menjaga keseimbangan gula darah.
2. Disfungsi Mitokondria – Gangguan Energi Seluler
Tanpa nutrisi yang tepat, sel-sel tubuh kehilangan kemampuan menghasilkan energi optimal, menyebabkan kelelahan dan obesitas.
Solusi QULBI:
- Konsumsi makanan alami kaya lemak sehat seperti alpukat dan ikan.
- Hindari makanan rendah nutrisi seperti junk food dan fast food.
3. Stres Oksidatif – Radikal Bebas Berlebih
Bahan kimia dalam makanan olahan meningkatkan stres oksidatif, yang merusak sel dan mempercepat penuaan.
Solusi QULBI:
- Konsumsi antioksidan alami dari teh herbal, rempah-rempah, sayuran dan buah yang tidak berlebihan.
- Kurangi konsumsi makanan dengan pengawet dan pewarna buatan.
4. Peradangan Kronis
Gula dan minyak olahan dalam makanan ultra-proses menyebabkan peradangan, pemicu utama penyakit jantung, artritis, dan kanker.
Solusi QULBI:
- Terapkan pola makan anti-inflamasi dengan real food.
- Gunakan rempah-rempah seperti kunyit dan jahe untuk melawan inflamasi.
5. Gangguan Epigenetik – Perubahan Ekspresi Gen Akibat Pola Makan Buruk
Apa yang kita makan dapat memengaruhi ekspresi gen dan mewariskan risiko penyakit ke anak cucu kita.
Solusi QULBI:
- Pilih makanan organik dan minim olahan untuk mendukung ekspresi gen sehat.
- Hindari pestisida dan zat kimia dalam makanan.
6. Ketidakseimbangan Hormon
Makanan olahan mengandung zat pengganggu hormon yang bisa menyebabkan gangguan metabolisme dan kesuburan.
Solusi QULBI:
- Hindari makanan dalam kemasan plastik yang mengandung BPA.
- Pilih sumber protein alami seperti telur kampung dan daging grass-fed.
7. Gangguan Mikrobioma Usus
Makanan ultra-proses menghancurkan bakteri baik di usus, melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko depresi.
Solusi QULBI:
- Perbanyak makanan fermentasi seperti kefir, kimchi, dan tempe.
- Kurangi konsumsi gula dan pemanis buatan.
8. Ketidakseimbangan Imun
Makanan olahan bisa melemahkan sistem imun atau justru memicu autoimun.
Solusi QULBI:
- Gunakan metode fasting (puasa) untuk regenerasi sel imun.
- Konsumsi makanan yang bersih dan alami untuk mendukung imun tubuh.
Kesimpulan: Makanan adalah Obat atau Racun? Pilihannya di Tangan Kita!
Dr. Lustig dalam Metabolical menegaskan bahwa kita tidak bisa mengobati penyakit & nyeri kronis hanya dengan obat-obatan. Penyakit ini harus diselesaikan dari akar masalahnya: pola makan.
Di Griya Sehat QULBI, Eating bukan sekadar soal memilih makanan sehat, tapi membangun kebiasaan makan yang melindungi hati dan menyehatkan usus. Jika kita tidak memperbaiki cara makan kita, kita akan terus menghadapi: Penyakit & nyeri kronis meningkat.
Biaya kesehatan semakin mahal.
Planet ini semakin rusak oleh industri makanan besar.
Tapi tenang, masih ada harapan! Dengan pola makan QULBI, kita bisa memilih makanan sebagai alat untuk menyembuhkan tubuh, bukan sekadar mengisi perut.
Jadi, kak, apakah kita masih mau jadi korban industri makanan olahan, atau mulai memilih makanan yang benar untuk kesehatan tubuh dan generasi mendatang?
Referensi:
- Lustig, R. H. (2021). Metabolical: The Lure and the Lies of Processed Food, Nutrition, and Modern Medicine. Harper Wave.
- Syaifullah, E. (2025) Konsep Eating dalam QULBI Habits – www.qulbi.com