You are currently viewing “Jiwa Itu Seperti Anak Kecil”: Kenapa Kamu Harus Paksa Diri dengan QULBI Habits demi Hidup yang Sehat?

“Jiwa Itu Seperti Anak Kecil”: Kenapa Kamu Harus Paksa Diri dengan QULBI Habits demi Hidup yang Sehat?

0Shares

Pernah denger ungkapan ini?

النَّفْسُ البَشَرِيَّةُ كَالطِّفْلِ، إِن أَدَّبْتَهَا وهَذَّبْتَهَا صَلَحَتْ، وإن أَهْمَلْتَهَا وترَكْتَهَا خَابَتْ وخَسِرَتْ.

“Jiwa manusia itu seperti anak kecil: bila kamu didik dan benahi, maka ia akan baik. Tetapi jika dibiarkan dan diabaikan, maka ia akan gagal dan merugi.”

Kalimat ini bukan cuma puitis, tapi dalam banget maknanya. Diangkat dari kutipan dalam buku Muhāsabah al-Nafs karya Syaikh Wahid bin ‘Abdissalam Bali—seorang ulama Ahlus Sunnah yang terkenal dengan nasihat-nasihat tajam dan mengena.

Dalam ibadah, proses pembentukan akhlak, dan upaya meraih qalbun salim, jiwa perlu dipaksa, termasuk juga ikhtiar sehat kita.

Nah, ini pas banget buat kamu yang sedang berjuang membentuk kebiasaan sehat lewat QULBI Habits. Karena jujur aja—siapa sih yang nggak tahu kalau makan sehat, tidur cukup, dan olahraga itu penting? Tapi ya itu, seringnya sehat cuma jadi niat. Eksekusinya? Susah!

Kenapa begitu? Karena jiwa kamu, kayak anak kecil tadi, lebih suka yang nyaman-nyaman aja.

Jiwa Itu Manja, Harus Dipaksa Dulu

Bayangin kamu lagi ngajarin anak kecil buat tidur sendiri di kamarnya. Awalnya pasti drama: nangis, ngambek, cari alasan. Tapi kalau kamu konsisten? Beberapa hari kemudian, dia jadi terbiasa, bahkan lebih nyenyak tidurnya.

Sama kayak jiwa kamu.
Kalau kamu nggak paksain bangun pagi, makan teratur, atau olahraga, ya dia akan tetap cari rebahan, junk food, dan scrolling medsos sampai subuh.

Makanya, dalam QULBI Habits, kita diminta untuk memaksa diri—bukan dengan cara kejam, tapi dengan cara sadar, sabar, dan konsisten.

Tiga Pilar QULBI Habits dan Tantangan “Paksa Diri”

Tiga Kebiasaan Sehat Holistik Harian untuk meretas rasa nyeri sekaligus membangun keseimbangan dalam kehidupan kamu, meliputi:

Baca Juga :  Fascia: Jaringan Ilmiah vs Jalur Energi Spiritual Versi NAM, Jaga Aqidahmu!

1. Input Habits (Asupan) – berpikir jernih (Thinking), terhubung dengan Allah Ta’ala dan sesama (Connecting), makan sehat (Eating), dan input hirudin/terapi lintah (Leeching). Di sini, kamu perlu paksa diri buat stop makanan racun, mulai biasakan ibadah khusyu, dzikir pagi petang, baca Qur’an, atau ngobrol sehat dengan orang-orang positif.

2. System Habits (Sirkulasi) – Terapi FASCIA Hack (Balancing, Touching & Moving) untuk sirkulasi cairan tubuh yang lancar. Nggak semua orang suka disentuh terapi fisik, atau olahraga korektif. Tapi harus dipaksa dulu. Seperti anak kecil diajarin jalan. Sakit sedikit, tapi hasilnya luar biasa.

3. Output Habits (Detoksifikasi) – tidur yang cukup (Sleeping), Intermittent fasting atau puasa sunnah (Fasting), dan bekam (Cupping). Tidur awal itu susah banget kalau udah kecanduan gadget. Tapi kalau kamu paksa diri tidur jam 9 malam selama 7 hari berturut-turut? Badanmu bakal nagih!

“First We Create Our Habits, Then Our Habits Create Us”

Kutipan dari Frederick Langbridge (The Happiest Half‑Hour, 1888) ini cocok jadi penguat. Kita yang bentuk kebiasaan, tapi nanti, kebiasaanlah yang membentuk hidup kita, Biidznillah

Dan jangan lupa juga kutipan dari Syaikh Utsaimin rahimahullah:

Man tsabata nabata” – Siapa yang tekun dan sabar, dialah yang akan tumbuh dan berkembang.

🌱 Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

  • Jangan nunggu niat datang. Kadang niat itu muncul setelah badan gerak.
  • Buat jadwal harian: teh herbal jam sekian, gerak olahraga rutin sesuai postur, puasa IF 16-8.
  • Temenin diri sendiri kayak ngasuh anak kecil. Kadang harus tegas, kadang diajak ngobrol lembut.
  • Minta tolong ke Allah Ta’ala biar dikasih kekuatan buat istiqamah.
Baca Juga :  Bekam: Warisan Sehat Nabawi, Medis Modern, dan QULBI Habits

Penutup: Jangan Tunggu Jiwa Mau, Tapi Biasakan Dulu

Nggak semua yang baik itu langsung enak.
Kadang kita harus paksa dulu, baru nanti jiwa ikut terbiasa.

Jadi, jangan tunggu mood buat hidup sehat. Jangan nunggu ‘niat’ baru gerak.
Mulai aja dulu… paksa dengan lembut… ulangi… ulangi… ulangi…

Lama-lama yang susah jadi biasa.
Yang biasa jadi nikmat.
Yang nikmat jadi karakter.

Dan karakter sehat inilah yang akan menuntunmu pada hidup yang berkah, biidznillah.

Referensi:

  • Wahid bin ‘Abdissalam Bali, *Muhāsabah al-Nafs*, Dar al-Turath al-Islami
  • Frederick Langbridge (The Happiest Half‑Hour, 1888)
  • Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
    www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan