Pernah nggak, kamu ngerasa sakitnya itu kayak datang dari perasaan yang nggak beres? Udah makan sehat, udah olahraga, tapi badan tetap nggak fit. Bisa jadi, masalahnya bukan cuma di fisik — tapi di kepribadian kamu sendiri.
Kok bisa?
Yup, ternyata gaya pikir dan sifat dasar kita sehari-hari bisa mempengaruhi sistem saraf, hormonal, sampai sistem imun tubuh. Bahkan beberapa penyakit punya “pasangan tetap” dari tipe kepribadian tertentu.
Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Hipokrates, bapak kedokteran dari Yunani Kuno, yang membagi sifat dasar manusia menjadi empat jenis cairan tubuh atau humor: koléris, sanguinis, melankolis, dan plegmatis. Nah, versi modernnya ternyata bisa dikaitkan langsung dengan kecenderungan gangguan kesehatan tertentu. Konsep ini juga dibahas secara mendalam oleh Dr. Rahmi Primadiati, DHerbMed, DArom, CIDESCO, CIBTAC dalam Webinar Functional Medicine: Paradigma Baru Dunia Kedokteran yang diselenggarakan oleh PDKFI – ICFAM pada Ahad, 8 Oktober 2023. Yuk kita kupas satu per satu!
—
1. Koléris — Si Ambisius yang Mudah Terbakar
Ciri-ciri Umum:
- Suka tantangan, kompetitif banget
- Nggak sabaran, gampang marah
- Cenderung perfeksionis
- Selalu ingin cepat selesai dan menang
Kalau kamu termasuk orang yang nggak bisa diam, kerja harus cepet, dan sedikit-sedikit emosi naik… kemungkinan kamu punya kepribadian Koléris.
Penyakit yang Sering Mengintai:
- Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
- Kolesterol & Trigliserida Tinggi
- Masalah Lambung & Pencernaan
- Masalah Otot & Kulit
- Hyperinsulinemia (lonjakan insulin karena stres)
Masalah Psikologis:
- Kecemasan kronis
- Depresi
- Gangguan tidur
- Gangguan makan
- Tegang terus-menerus
- Stres level dewa
Catatan:
Koléris butuh banget Balancing Habits supaya nggak jadi “bom waktu”. Terapi yang menenangkan seperti fascia release, bekam lembut, dan pola tidur yang cukup bisa sangat membantu.
—
2. Sanguinis — Si Santuy yang Jarang Sakit Serius
Ciri-ciri Umum:
- Suka ketawa, easy going banget
- Nggak gampang stres
- Fleksibel, tapi kadang kurang teratur
- Menikmati hidup, tapi suka menunda
Tipe ini kayak sahabat yang semua orang suka: seru, santai, dan nggak pernah ribet. Dan kabar baiknya… dia relatif lebih sehat dibanding tipe lainnya.
Penyakit yang Mungkin Muncul:
- Masalah Pencernaan Ringan
- Masalah Kulit & Otot
- Gangguan fungsi hati & ginjal ringan
Tapi hati-hati… karena saking santainya, kadang mereka abai sama pola makan, jam tidur, atau olahraga.
Masalah Psikologis:
Biasanya ringan. Kecemasan, depresi, dan stres tergolong rendah.
Catatan:
Sanguinis tetap butuh awareness. Jangan sampai gaya hidup santai justru jadi bumerang. Habit Moving dan Eating yang tertata tetap penting banget.
—
3. Melankolis — Si Pendiam yang Menyimpan Luka
Ciri-ciri Umum:
- Suka memendam perasaan
- Selalu menghindari konflik
- Overthinking, sensitif
- Cenderung mengorbankan diri sendiri
Melankolis sering terlihat “baik-baik saja” di luar, tapi sebenarnya menyimpan banyak beban di dalam. Mereka susah mengekspresikan emosi, dan akhirnya, tubuhnya yang bicara.
Penyakit yang Sering Terjadi:
- Kanker Payudara, Paru-paru, Prostat, Serviks
- Penyakit Jantung
- Imun Tubuh Melemah (Autoimun, gampang sakit)
Masalah Psikologis:
- Kecemasan dan depresi
- Stres kronis
- Alexithymia (sulit mengenali atau mengungkapkan emosi)
- Tegangan emosi yang tersimpan
Catatan:
Melankolis harus belajar melepaskan. Terapi Touching seperti pijatan, myofascial release, dan journaling emosi bisa bantu membuka blok energi yang selama ini terpendam.
—
4. Plegmatis — Si Tenang yang Menyimpan Duka
Ciri-ciri Umum:
- Cenderung murung, pasif
- Nggak suka bersosialisasi
- Lebih banyak mikir dalam hati
- Punya pola pikir pesimis atau khawatir
Plegmatis ini mirip seperti danau yang tampak tenang tapi dalam. Mereka nggak meledak-ledak, tapi diam-diam menyimpan tekanan berat.
Penyakit yang Sering Datang:
- Nyeri Kronis
- Asma & Gangguan Pernapasan
- Penyakit Jantung & Stroke
- Masalah Kulit & Tekanan Darah Tinggi
Masalah Psikologis:
- Depresi berat
- Kecemasan tinggi
- Ide untuk bunuh diri
- Kelelahan fisik dan mental
- Gangguan tidur
Catatan:
Plegmatis sangat butuh Connecting Habits. Hubungan yang hangat, komunitas positif, serta terapi spiritual dan fisik seperti bekam atau cupping bisa membantu mereka keluar dari kegelapan batin.
—
Jadi, Apa Manfaat Tahu Tipe Kepribadian Kita?
Gampangnya gini:
“Kalau kamu tahu peta, kamu bisa pilih jalan terbaik. Tapi kalau nggak tahu, kamu cuma muter-muter di tempat.”
Dengan mengenali tipe kepribadian, kamu bisa:
- Menyesuaikan kebiasaan hidup yang pas
- Menangkal penyakit sebelum datang
- Lebih berbelas kasih sama diri sendiri
- Dan tentu aja, hasil terapi jadi lebih optimal
—
Akhir Kata: Kesehatan Itu Bukan Cuma Soal Gaya Hidup, Tapi Juga Gaya Hidup Pikiran
Di Griya Sehat QULBI, kita percaya bahwa menyembuhkan tubuh tanpa menyentuh jiwa itu seperti menyiram tanaman tanpa memperbaiki akarnya.
Makanya, Thinking jadi fondasi utama dalam QULBI Habits.
Karena sebelum memperbaiki apa yang kita makan (Eating), cara bergerak (Moving), atau cara tidur (Sleeping), yang pertama harus dibenahi adalah cara berpikir dan cara merasa.
Dan di QULBI, Thinking bukan sekadar mindset positif atau afirmasi palsu.
Kami percaya bahwa pusat dari pikiran itu bukan di otak, tapi di Qalbu — seperti yang dijelaskan dalam artikel ini: Qalbu
Fokus kami adalah Qalbun Salim — hati yang bersih, jernih, dan selamat.
Karena ketika qalbu sehat, maka jasad pun akan ikut sehat.
Dan kuncinya adalah Al-Qur’an.
Inilah sumber Thinking yang sejati, yang bisa membimbing kita pada ketenangan, keteguhan, dan kesembuhan yang hakiki — bukan hanya untuk dunia, tapi juga akhirat.
Mau lebih kenal diri dan dapat terapi sesuai tipe kepribadian?
Yuk, mulai dari QULBI Check-Up, lanjutkan dengan FASCIA Hack, dan perkuat dengan QULBI Habits — terutama Thinking, agar perubahanmu lebih dalam, bukan cuma di permukaan.
Karena kesehatan yang sejati dimulai dari keseimbangan jiwa dan raga.
Referensi :
- Friedman & Rosenman (1974) – Peneliti awal yang memperkenalkan konsep Type A Personality dan hubungannya dengan penyakit jantung.
- Denollet, J. (2005) – Mengembangkan konsep Type D Personality yang terkait dengan risiko gangguan kardiovaskular dan gangguan psikologis.
- American Psychological Association (APA) – Banyak riset menunjukkan bahwa stres kronis dan kepribadian mempengaruhi sistem imun dan kesehatan fisik secara menyeluruh.
- Gabor Maté, M.D. (2003) – Dalam bukunya “When the Body Says No”, Maté membahas keterkaitan antara stres emosional, trauma batin, dan berbagai penyakit kronis.
- Dr. Caroline Leaf (2013) – Dalam “Switch On Your Brain”, ia menjelaskan bagaimana pikiran mempengaruhi kesehatan otak dan tubuh secara langsung.
- Penelitian Psikoneuroimunologi – Ilmu yang mempelajari hubungan antara pikiran, sistem saraf, dan sistem imun, mendukung bahwa kepribadian dan emosi bisa memperburuk atau memperbaiki kondisi fisik.
- Webinar Functional Medicine: Paradigma Baru Dunia Kedokteran, Dr. Rahmi Primadiati, PDKFI – ICFAM, 8 Oktober 2023.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com