You are currently viewing Makan Sehat Saja Tidak Cukup: Panduan Lengkap Menyeimbangkan Nutrisi Panas-Dingin Ala Eating di QULBI Habits

Makan Sehat Saja Tidak Cukup: Panduan Lengkap Menyeimbangkan Nutrisi Panas-Dingin Ala Eating di QULBI Habits

0Shares

Pendahuluan: Sehat Itu Gak Cuma Soal Angka
Bayangkan ada dua orang:
Sama-sama makan sayur tiap hari, sama-sama minum air putih, dan sama-sama olahraga. Tapi kenapa yang satu badannya enteng dan jarang sakit, sementara yang lain gampang nyeri dan susah tidur?
Jawabannya bisa jadi bukan apa yang dimakan, tapi bagaimana makanan itu bekerja terhadap energi tubuh.

Dalam pendekatan QULBI Habits yang menggabungkan prinsip Integrative Medicine, Pengobatan Tradisional, dan Thibb Nabawi, makanan tidak hanya dinilai dari zat gizi atau nutrisinya (makro & mikro), tapi juga dari sifat energetiknya: dingin atau panas. Ini penting untuk menjaga keseimbangan tubuh, terutama saat tubuh mengalami sindrom panas atau dingin.

Apa Itu Sindrom Panas dan Dingin dalam Tubuh?
Dalam dunia pengobatan tradisional dan holistic medicine, tubuh manusia bisa mengalami dua sindrom utama:

  • Sindrom Panas (Hot Syndrome):
    Ciri-cirinya: tubuh mudah gerah, sering sariawan, jerawatan, emosi meledak, nyeri sendi yang meradang, sembelit, susah tidur.
    Penyebabnya bisa dari makanan panas yang berlebihan, stres, atau paparan panas terus-menerus.
  • Sindrom Dingin (Cold Syndrome):
    Ciri-cirinya: sering kedinginan, lemas, lambung kembung, menstruasi terlambat, nyeri yang menusuk, kaki dan tangan dingin.
    Penyebabnya bisa karena konsumsi makanan dingin berlebih, kurang gerak, atau metabolisme lambat.

Kalau tubuh lagi panas, lalu dikasih makanan panas juga? Ibarat kompor ditambah api, meledaklah!
Kalau tubuh dingin, lalu terus dikasih makanan dingin? Ibarat mesin mogok dikasih es batu.

Makronutrien Panas-Dingin: Kenali Energinya
1. Protein
Panas: Daging merah (kambing, sapi), telur ayam kampung, ikan laut berdaging keras.
Dingin: Tahu, tempe, susu, putih telur, protein dari sayuran hijau.
2. Lemak
Panas: Minyak hewani, santan tua, ghee, lemak daging.
Dingin: Minyak kelapa murni, avokad, zaitun (meski ini agak netral).
3. Karbohidrat
Panas: Beras ketan, roti gandum, singkong, ubi panggang.
Dingin: Semangka, buah tropis, nasi putih, bihun, ketimun.

Baca Juga :  QULBI Eating: Kembalikan Sehat Bebas Nyeri Lewat Jamu, Herbal, dan Mikronutrisi dari Alam

Mikronutrien dan Fitokimia: Obat yang Harus Pas Suhunya
Herbal adalah mikronutrien hidup. Dia bisa jadi penyeimbang, atau justru pemantik gejala kalau salah kombinasi.

Fitokimia Panas:
Contoh: Jahe, Kunyit, Bawang putih, Kayu manis, Cengkeh & Lada hitam
Efek: menghangatkan, antibakteri, antiinflamasi (dengan sifat panas), menstimulasi sirkulasi.

Fitokimia Dingin:
Contoh: Daun kelor, Bunga telang, Pegagan, Daun sirih (khusus penggunaan luar), Jintan putih & Teh hijau
Efek: mendinginkan, menurunkan demam, menenangkan, melarutkan racun panas.

Sayuran Juga Punya Energi
Sayuran panas: daun bawang, kemangi, kol, sawi putih, brokoli, lobak.
Sayuran dingin: ketimun, selada, terong, labu, kangkung, bayam.

Contoh Aplikasi: Teh Herbal dan Kombinasi Seimbang
Kakak mau bikin teh? Pahami dulu kondisi tubuh atau pasien:

  • Teh Kelor + Kayu Manis
    → Cocok untuk orang yang lemas (dingin) tapi butuh stamina dan antioksidan tinggi.
  • Bunga Telang + Jahe
    → Netral, cocok untuk orang stres dan sering nyeri otot ringan.
  • Sambiloto + Cengkeh
    → Kombinasi pahit dingin dan panas yang sinergis untuk infeksi ringan.
  • Daun Mint + Bawang Putih?
    → Mungkin terlalu bertabrakan. Mint dingin, bawang terlalu tajam. Cocok nggak tergantung kondisi tubuhnya.

Kunci Utamanya: Keseimbangan!

Bukan berarti makanan panas itu buruk atau makanan dingin harus dihindari. Tapi:

  • Kalau tubuh lagi panas, jangan tambahin yang panas lagi.
  • Kalau tubuh lagi dingin, jangan tambah dingin terus.

Misalnya:

  • Badan meriang, tenggorokan panas? Hindari jahe dulu, ganti dengan kelor atau mentimun.
  • Badan dingin, kaki tangan dingin? Jahe, bawang putih, dan madu bisa bantu banget.

Kenapa Harus Dihubungkan dengan QULBI Habits?
QULBI Habits ngajarin kita kebiasaan sehat yang tidak hanya memperbaiki fisik, tapi menyentuh akar spiritual dan sistemik tubuh. Konsep Eating di QULBI Method mengajarkan:

  • Real Food bukan segalanya, harus ada Real Wisdom.
  • Kita harus makan sesuai kondisi tubuh, musim, dan stress level.
Baca Juga :  Belanja Cerdas, Tubuh Sehat Bebas Nyeri, Hati Tenang: Hindari Fake Food & Dukung Palestina Bareng NO THANKS!

Ketika orang menerapkan kebiasaan makan dengan memperhatikan sifat panas-dingin, efeknya bukan cuma “nggak sakit”, tapi lebih hidup, lebih selaras dengan tubuhnya sendiri.

Penutup: Jangan Hanya Sehat, Jadilah Seimbang
Dengan memahami sifat panas-dingin ini, kamu nggak cuma asal makan sehat, tapi juga makan cerdas dan tepat sesuai kebutuhan tubuhmu. Inilah bagian penting dari Eating dalam QULBI Habits: bukan sekadar gizi, tapi juga energi makanan.

Kesehatan sejati adalah ketika apa yang masuk ke tubuh selaras dengan apa yang dibutuhkan tubuh.
Itulah nutrisi sejati, itulah Eating dalam QULBI Habits.

Referensi:

  • Healing with Whole Foods – Paul Pitchford
  • Energy Medicine: The Scientific Basis – James L. Oschman
  • Pengobatan Tradisional Cina (TCM)
  • David Hoffmann, Medical Herbalism
  • Dr. Andrew Weil, Integrative Nutrition
  • Ibn Qayyim Al-Jauziyyah – Thibb Nabawi
  • Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
    www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan