You are currently viewing Suplemen Dasar ala QULBI: 6 Pilar Nutrisi untuk Regenerasi dan Ketahanan Tubuh

Suplemen Dasar ala QULBI: 6 Pilar Nutrisi untuk Regenerasi dan Ketahanan Tubuh

0Shares

Kalau tubuhmu diibaratkan rumah, maka suplemen adalah salah satu bahan bangunannya—semen, batu bata, kabel yang membentuk struktur dasar. Enzim itu tukang bangunan yang mengolah dan menyusun bahan-bahan tadi, sedangkan Hormon adalah mandor yang memberi perintah dan arah kerja. Tanpa bahan, tukang tak bisa bekerja; tanpa tukang, bahan tak terpakai; dan tanpa mandor, semua bisa kacau. Itulah kenapa tubuh butuh ketiganya agar tetap kokoh, terawat, dan siap menghadapi “badai” kehidupan.

Kenapa Harus Ada “Basic Suplemen QULBI”?

Banyak pasien datang dengan keluhan: “Saya udah makan sehat kok, kenapa tetap lemas?”, “Saya udah puasa, tapi masih gampang drop”, atau “Sudah terapi FASCIA Hack, kok kambuh lagi ya?”

Jawabannya selain pola gerak yang salah, seringkali satu hal: nutrisi mikronya kosong.
Karbohidrat, protein, dan lemak boleh cukup. Tapi vitamin, mineral, dan fitonutrien-nya? Nol besar. Apalagi usianya sudah di atas 30 tahun yang kemampuan produksi internal atau mengolah nutrisi di tubuhnya sudah mulai berkurang.

Dan di sinilah QULBI menetapkan 6 suplemen inti pada Eating di QULBI Habits, bukan sekadar ikut tren suplemen — tapi karena inilah 6 fondasi metabolisme dan regenerasi tubuh. Suplemen ini ditetapkan dari pendekatan:

  • Functional Medicine
  • Longevity Science
  • Pengalaman klinis QULBI dengan terapi Fasting dan FASCIA Hack

6 Basic Supplement QULBI (Pondasi Regenerasi)

1. ✅ Vitamin D3 + K2

Kenapa penting?
Vitamin D3 bukan cuma untuk tulang. Ini hormon master yang mengatur >1000 gen, termasuk:

  • Imunitas
  • Antiperadangan
  • Regenerasi sel punca
  • Aktivasi detoks liver

Tapi D3 tidak bekerja sendiri. Ia butuh K2 sebagai “GPS” agar kalsium masuk ke tulang, bukan numpuk di pembuluh darah.

Dosis QULBI:

  • D3: 10.000 IU/hari (versi Coimbra Protocol)
  • K2 (MK-7): 100–200 mcg/hari

Cara konsumsi:

  • Setelah makan berlemak (misalnya pagi atau siang)
  • Dosis ini aman dengan pengawasan, bisa cek darah tiap 3–6 bulan

2. ✅ Magnesium (Bisglycinate)

Kenapa penting?
Kalau tubuh adalah pabrik, magnesium itu teknisi listriknya.
Tanpa dia, semua mesin mogok. Magnesium terlibat dalam >300 reaksi enzim, termasuk:

  • Produksi energi
  • Relaksasi otot dan saraf
  • Penyerapan vitamin D
  • Keseimbangan detak jantung

Dosis QULBI:

200–400 mg/hari

Cara konsumsi:

  • Malam sebelum tidur, karena bantu tidur lebih dalam
  • Pilih bentuk bisglycinate atau malate (tidak bikin diare)

3. ✅ Zinc + Copper (Seimbang!)

Kenapa penting?
Zinc itu bahan bangunan utama regenerasi.
Tapi kalau dikasih zinc terus tanpa copper, itu seperti kasih semen tapi nggak ada besinya.

Fungsi utama Zinc:

  • Meningkatkan imunitas
  • Regenerasi jaringan luka dan kulit
  • Anti-virus alami
  • Mendukung testosteron dan fungsi otak

Tapi… Zinc tinggi bisa mengganggu penyerapan copper.
Kalau copper kurang → anemia, gangguan saraf, daya tahan tubuh drop.

Dosis QULBI:

  • Zinc: 15–30 mg/hari
  • Copper: 2–3 mg/hari

Cara konsumsi:

  • Bisa bareng atau selang hari
  • Konsumsi setelah makan (agar tidak mual)
  • Pilih bentuk zinc picolinate, citrate, atau gluconate

4. ✅ Probiotik Multi-Strain

Kenapa penting?
80% imun tubuh tinggal di usus.
Jadi kalau ususnya “berantakan”, seluruh sistem pun rentan.

Probiotik bantu:

  • Menjaga flora sehat di usus
  • Mengurangi peradangan sistemik
  • Menguatkan penghalang usus (gut barrier)
  • Bantu produksi neurotransmitter (seperti serotonin, dopamin)
Baca Juga :  Lemak Tersembunyi: Bahaya Obesitas -Faktor Risiko Nyeri- yang Tidak Disadari

Dosis QULBI:

  • 5–50 MCFU/hari
  • Pilih produk yang mengandung Lactobacillus dan Bifidobacterium

Cara konsumsi:

  • Sebaiknya saat perut kosong (pagi hari)
  • Simpan di kulkas jika tidak ada stabilizer suhu

5. ✅ Omega-3 (EPA + DHA)

Kenapa penting?
Omega-3 itu seperti oli mesin dalam tubuh.
Tanpa itu, sel akan gesekan terus → peradangan kronis.

Fungsi utama Omega-3:

  • Anti-inflamasi sistemik
  • Menurunkan trigliserida
  • Mendukung kerja vitamin D3
  • Memperbaiki fungsi otak, jantung, pembuluh darah

Dosis QULBI:

EPA + DHA total: 1000–2000 mg/hari

Cara konsumsi:

  • Setelah makan besar (terutama yang ada lemaknya)
  • Gunakan sumber dari ikan kecil (sarden, anchovy)
  • Hindari minyak ikan besar (mengandung logam berat)

6. ✅ Vitamin B-Kompleks (Bentuk Aktif)

Kenapa penting?
Ini bahan bakar utama mitokondria, terutama saat puasa dan saat tubuh detoks.
Fungsi utamanya:

  • Mengubah makanan jadi energi
  • Mendukung detox liver fase 1 & 2
  • Meningkatkan suasana hati dan fokus

Dosis QULBI:

  • 1 kapsul/hari
  • Cari produk dengan bentuk aktif: methylcobalamin (B12), P5P (B6), methylfolate (B9)

Cara konsumsi:

Pagi atau siang hari (jangan malam, karena bisa terlalu semangat)

🕒 Panduan Waktu Konsumsi Suplemen QULBI

Agar manfaat dari 6 suplemen ini optimal, penting banget atur waktu minumnya, karena sebagian harus dipisah, sebagian harus diminum dengan makanan, dan sebagian justru saat perut kosong. Nah, begini urutan praktisnya:

🌅 Pagi saat baru bangun (perut kosong)

Minum:

  • Zinc → langsung setelah bangun tidur, sebelum sarapan
  • Setelah minum zinc, tunggu 30–60 menit sebelum mengonsumsi makanan atau suplemen lain

Kenapa pagi dan perut kosong? Karena zinc lebih maksimal diserap tanpa makanan, dan kalau diminum bareng magnesium atau kalsium bisa saling ganggu serapannya.

Kalau kamu merasa mual, boleh minum zinc dengan sedikit air lemon atau setelah makan buah ringan.

🍽️ Setelah sarapan

Minum:

  • Vitamin D3 + K2
  • Omega-3
  • Vitamin B-Kompleks

Tiga suplemen ini sebaiknya diminum bersama makanan yang mengandung lemak sehat, seperti telur, alpukat, minyak zaitun, atau santan, agar penyerapan maksimal.
Vitamin B-kompleks juga sebaiknya diminum pagi atau siang, karena bisa bikin tubuh jadi lebih berenergi. Hindari minum malam karena bisa bikin susah tidur.

🕛 Sebelum makan siang (atau dua jam setelah sarapan)

Minum:

  • Probiotik

Probiotik paling baik diminum saat perut kosong agar bisa sampai ke usus tanpa “tersangkut” oleh asam lambung atau makanan. Waktu terbaiknya adalah sekitar 15–30 menit sebelum makan siang, atau di antara waktu makan pagi dan siang.

🌙 Malam sebelum tidur

Minum:

  • Magnesium

Magnesium bantu menenangkan sistem saraf, merilekskan otot, dan bikin tidur lebih nyenyak. Waktu terbaiknya adalah 30–60 menit sebelum tidur, saat tubuh mulai winding down.

📌 Catatan Penting:

  • Jangan minum zinc bareng magnesium. Jeda minimal 2 jam.
  • Kalau mengonsumsi copper, minum di siang hari atau selang hari dengan zinc.
  • Hindari kopi atau teh 1 jam sebelum dan sesudah minum suplemen, karena bisa mengganggu penyerapan.
  • Untuk pasien yang baru mulai, bisa bertahap mulai dari 3 suplemen dulu, lalu tambah perlahan tiap pekan sesuai penjelasan di bawah ini:

Bonus: Bagaimana Cara Mulai Suplemen Ini?

Bagi pasien awam, bisa mulai perlahan:

  • Minggu 1–2: D3+K2 + Magnesium + Probiotik
  • Minggu 3–4: Tambah Zinc+Copper + Omega-3
  • Minggu 5 dst: Tambah B-Kompleks
Baca Juga :  3 Rasio Lemak Tubuh yang Menentukan Sehat, Nyeri, atau Meradang: Mulai dari Omega-6:3 Dulu Aja bersama QULBI Habits

Dengan cara ini, tubuh adaptasi pelan-pelan dan hasil lebih terasa.

Kenapa QULBI Hanya Pilih 6?

QULBI Habits pada bagian Eating ingin memberikan suplemen yang benar-benar perlu.
Bukan sekadar tren. Bukan asal banyak. Tapi benar-benar esensial dan bisa:

  • Dukung terapi FASCIA Hack dan Fasting
  • Memperkuat tubuh di level sel
  • Jadi fondasi sebelum herbal dan terapi lanjut

Ibaratnya, ini seperti 6 tiang utama rumah.
Kalau belum berdiri, jangan bangun atap.

✨ Penutup: Kecil Tapi Berdampak

Banyak orang sibuk cari herbal langka, atau terapi mahal.
Padahal 80% perbaikan justru bisa dimulai dari nutrisi dasar.

“Kalau pondasi sudah kokoh, maka tubuh punya peluang lebih besar untuk menyembuhkan dirinya sendiri — dengan izin Allah Ta’ala.”

Referensi :

1. Vitamin D3 + K2

  • Coimbra, Cicero Galli. (2015). High-Dose Vitamin D Therapy in Autoimmune Diseases. Dasar protokol vitamin D dosis tinggi dengan dukungan K2 untuk mencegah kalsifikasi.
  • Holick, M. F. (2007). Vitamin D deficiency. The New England Journal of Medicine, 357(3), 266–281. https://doi.org/10.1056/NEJMra070553

2. Magnesium

  • DiNicolantonio, J. J., et al. (2018). Magnesium deficiency: An under-recognized cause of chronic disease. Open Heart, 5(1), e000668.
    https://doi.org/10.1136/openhrt-2017-000668
  • Dean, C. (2014). The Magnesium Miracle. Ballantine Books. Buku populer yang merangkum lebih dari 300 fungsi magnesium dalam tubuh.

3. Zinc + Copper

  • Sandstead, H. H. (1995). Requirements and toxicity of essential trace minerals, zinc and copper: Report of the International Zinc Nutrition Consultative Group. The American Journal of Clinical Nutrition, 61(3), 621S–624S.
  • O’Dell, B. L. (2000). Role of zinc and copper in neurobiology and immunity. Nutrition Reviews, 58(11), 337–345. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2000.tb01868.x

4. Probiotik

  • Hill, C. et al. (2014). Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 11, 506–514.
    https://doi.org/10.1038/nrgastro.2014.66
  • Sonnenburg, J. & Sonnenburg, E. (2015). The Good Gut: Taking Control of Your Weight, Your Mood, and Your Long-term Health. Penguin Books.

5. Omega-3

  • Calder, P. C. (2013). Omega-3 polyunsaturated fatty acids and inflammatory processes: Nutrition or pharmacology? British Journal of Clinical Pharmacology, 75(3), 645–662.
    https://doi.org/10.1111/j.1365-2125.2012.04374.x
  • Kris-Etherton, P. M. et al. (2002). Fish consumption, fish oil, omega-3 fatty acids, and cardiovascular disease. Circulation, 106(21), 2747–2757. https://doi.org/10.1161/01.CIR.0000038493.65177.94

6. Vitamin B-Kompleks Aktif

  • Kennedy, D. O. (2016). B vitamins and the brain: mechanisms, dose and efficacy–a review. Nutrients, 8(2), 68.
    https://doi.org/10.3390/nu8020068
  • Green, R. (2017). Vitamin B12 deficiency from the perspective of a practicing hematologist. Blood, 129(19), 2603–2611. Menekankan pentingnya bentuk aktif B12 seperti methylcobalamin.

📚 Tambahan Referensi

  • Kresser, C. (2021). Your Personal Paleo Code / The Paleo Cure. Buku praktisi Functional Medicine yang bahas suplemen prioritas berbasis akar masalah.
  • IFM.org – The Institute for Functional Medicine Standar suplemen mikro untuk mendukung mitokondria, inflamasi, dan pencernaan.
  • Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan