Perkataan Ibnul Qayyim Tentang Ketidakseimbangan Struktural – Dalam dunia medis modern, konsep structural imbalances atau ketidakseimbangan struktural telah dikenal sebagai salah satu akar penyebab berbagai penyakit. Menariknya, Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’ad telah mengulas konsep ini jauh sebelum ilmu kedokteran modern berkembang.
Ibnul Qayyim dan Konsep Penyakit Struktural
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’ad pada pasal pengobatan Nabi ﷺ untuk penyakit jasmani dijelaskan bahwa penyakit jasmani tidak selalu muncul karena adanya materi berbahaya atau luka fisik semata. Beliau juga menyebut adanya penyakit konditif, yaitu kondisi ketika organ tubuh mengalami ketidakstabilan, baik dari sisi fungsi, bentuk, maupun posisinya dari keadaan yang semestinya
Penyakit konditif digambarkan sebagai kondisi ketika salah satu organ tubuh mengalami ketidakstabilan, baik berupa perubahan bentuk, perubahan rongga, gangguan pembuluh darah, perubahan tekstur jaringan, hingga kelainan tulang atau pergeseran posisi organ dari tempat yang semestinya.
Selama organ-organ tubuh berada pada posisi yang wajar dan tertata dengan benar, tubuh berada dalam kondisi sehat. Namun ketika posisi atau bentuk organ berubah, maka muncullah penyakit yang bersifat kondisional atau posisional.
Walaupun Ibnul Qayyim tidak menggunakan istilah medis modern seperti structural imbalance, deskripsi beliau tentang pergeseran posisi organ, perubahan bentuk, dan ketidakstabilan struktur tubuh menunjukkan pemahaman mendalam tentang pentingnya keteraturan dan keseimbangan fisik tubuh sebagai syarat kesehatan. Dalam konteks ilmu kesehatan modern, konsep ini selaras dengan pemahaman bahwa gangguan posisi dan stabilitas struktur tubuh dapat memengaruhi fungsi sistem metabolisme, sirkulasi, dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
Di sinilah konsep Structural Imbalances dalam pendekatan terapi modern—termasuk FASCIA Hack—dapat dipahami sebagai bahasa kontemporer untuk menjelaskan fenomena yang secara esensial telah disadari sejak lama: bahwa perubahan posisi, bentuk, dan kestabilan jaringan tubuh dapat menjadi akar dari berbagai keluhan fisik, bahkan sebelum muncul kerusakan organ yang nyata. Dengan demikian, integrasi pemikiran Ibnul Qayyim dan pendekatan fascia modern bukanlah upaya mengklaim kesamaan istilah, melainkan usaha memahami kesatuan hikmah lama dan ilmu baru dalam menjaga keseimbangan tubuh manusia.
FASCIA Hack sebagai Solusi untuk Penyakit Struktural
Dalam konteks terapi modern, gangguan konditif yang dijelaskan Ibnu Qayyim dapat dipahami sebagai kondisi ketidakseimbangan sistem tubuh yang tidak selalu tampak sebagai cedera, namun terasa sebagai nyeri, kaku, atau keterbatasan gerak.
Pendekatan FASCIA Hack memandang tubuh sebagai satu sistem terintegrasi, di mana ketidakseimbangan struktur dan jaringan ikat (fascia) dapat memengaruhi stabilitas organ dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Oleh karena itu, FASCIA Hack bekerja melalui tiga tahapan utama: Balancing, untuk mengembalikan keseimbangan struktur dan posisi tubuh;
- Balancing – Koreksi struktur tubuh dengan Teknik Puntir Balik (Terapi PAZ) agar posisi organ kembali ke keseimbangan optimal.
- Touching – Terapi manual seperti pijat myofascial release, akupresur, TENS dan dry cupping untuk stimulasi mengurai ketegangan fascia.
- Moving – Gerak aktivitas harian termasuk olahraga sebagai terapi yang dirancang untuk mempertahankan keseimbangan yang telah dikoreksi tanpa mengganggu struktur tubuh.
Pendekatan ini selaras dengan pemahaman Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa penyakit struktural membutuhkan solusi yang berfokus pada koreksi posisi organ dan keseimbangan tubuh.
Integrasi dengan Konsep Thibbun Nabawi
Meskipun FASCIA Hack tidak dikategorikan sebagai Thibbun Nabawi, pendekatan ini tetap sejalan dengan prinsip dasar pengobatan yang diajarkan dalam Islam, yaitu mencari keseimbangan dalam tubuh dan menjaga kesehatan secara holistik. Thibbun Nabawi sendiri merujuk pada pengobatan yang secara langsung dilakukan atau dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, seperti bekam (cupping), ruqyah, madu, dan habbatussauda.
Di Griya Sehat QULBI, bekam menjadi bagian dari Output Habits, yang digunakan sebagai terapi pendukung untuk membantu mengatasi stagnasi darah dan meningkatkan sirkulasi, selaras dengan prinsip Thibbun Nabawi.
Kesimpulan
Konsep structural imbalances yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Ma’ad menunjukkan bahwa penyakit tidak hanya berasal dari faktor eksternal, tetapi juga dari ketidakseimbangan dalam tubuh itu sendiri. Hal ini semakin memperkuat pendekatan FASCIA Hack di Griya Sehat QULBI, yang bertujuan untuk mengoreksi ketidakseimbangan struktural sebagai akar penyebab penyakit. Dengan kombinasi antara Balancing, Touching, dan Moving, FASCIA Hack menjadi bagian dari solusi terapi Integrative Medicine, yang menyelaraskan ilmu modern dengan kearifan tradisional, termasuk prinsip Thibbun Nabawi.
Pendekatan ini bukan hanya tentang menyembuhkan penyakit, tetapi juga tentang mengembalikan keseimbangan tubuh agar dapat berfungsi secara optimal. Seperti Perkataan Ibnul Qayyim Tentang Ketidakseimbangan Struktural, “ketika posisi atau bentuk organ berubah, maka munculah penyakit yang bersifat kondisional atau posisional.”
Referensi Singkat :
- Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Zaadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad. Jilid 4. Tahqiq: Syu’aib Al-Arna’uth & ‘Abdul Qadir Al-Arna’uth. Beirut: Mu’assasah Ar-Risalah.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI. www.qulbi.com
