Pernah nggak kepikiran kalau nyeri yang kamu rasakan itu lebih dari sekadar otot tegang atau sendi bergeser? Banyak orang fokus pada gejala, tapi lupa menggali akar masalahnya. Salah satu penyebab tersembunyi adalah Structural Imbalances, ketidakseimbangan struktur tubuh yang memengaruhi fungsi gerak dan bahkan kesehatan organ. Yuk, kita bahas—mulai dari Fascia, Biotensegrity, sampai solusi holistik seperti QULBI Method.
Apa Itu Structural Imbalances?
Bayangin tubuh seperti menara. Kalau menara itu miring, tekanan di beberapa bagian jadi nggak merata, dan lama-kelamaan fondasinya rusak. Nah, tubuh kita juga begitu. Ketidakseimbangan struktur tubuh—misalnya tulang panggul miring, postur membungkuk, atau perbedaan panjang kaki—bisa menciptakan tekanan yang nggak seimbang di otot, sendi, dan fascia. Akibatnya, muncul nyeri kronis, keterbatasan gerak, bahkan memengaruhi organ dalam seperti sistem pencernaan atau pernapasan.
Biotensegrity: Kolaborasi Antara Tulang dan Fascia
Untuk memahami Structural Imbalances lebih dalam, kita perlu tahu prinsip Biotensegrity.
Konsep Biotensegrity pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 oleh Dr. Stephen M. Levin, seorang ahli bedah ortopedi. Levin tertarik dengan cara kerja tubuh manusia dan bagaimana seluruh bagian tubuh saling terhubung, bukan hanya bekerja secara terpisah. Dia menyadari bahwa tubuh kita nggak sekadar ditopang oleh tulang saja, tetapi juga oleh jaringan lunak seperti otot dan fascia, yang semuanya bekerja sama untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas.
Levin terinspirasi dari konsep tensegrity (singkatan dari tensional integrity) yang awalnya diperkenalkan oleh arsitek dan desainer Buckminster Fuller dan seniman Kenneth Snelson di bidang arsitektur dan desain. Tensegrity menjelaskan bagaimana struktur bisa stabil dan kuat dengan menggunakan keseimbangan antara elemen-elemen yang menahan tekanan (Elemen Tekan) dan elemen-elemen yang menahan tegangan (Elemen Tarik). Levin kemudian menerapkan prinsip ini ke dalam biologi tubuh manusia, menciptakan konsep biotensegrity.
Dengan pendekatan ini, Levin membantu kita memahami bahwa tubuh kita bekerja lebih seperti sistem jaring yang saling terhubung, di mana setiap bagian memengaruhi bagian lain melalui keseimbangan antara tegangan dan tekanan. Ini mengubah cara kita melihat tubuh, terutama dalam kaitannya dengan gerakan, postur, dan kesehatan jaringan seperti fascia.
Bayangin tubuh kita seperti tenda modern. Tenda ini punya dua elemen utama: tiang (elemen tekan) yang menopang, dan tali (elemen tarik) yang menjaga kestabilan. Dalam tubuh manusia, tiang adalah struktur rangka (tulang), dan tali adalah fascia, yaitu jaringan elastis yang menyelimuti seluruh tubuh, dari otot, tulang, hingga organ-organ.
Elemen Tekan: Struktur Tulang Rangka
Tulang adalah kerangka tubuh kita. Tapi tulang nggak berdiri sendiri. Mereka terhubung dan ditopang oleh fascia untuk menjaga posisi dan fungsinya. Ketika posisi tulang bergeser akibat postur buruk, trauma, atau kebiasaan gerak yang salah, ketidakseimbangan ini memicu respons dari fascia di sekitarnya.
Elemen Tarik: Fascia
Fascia adalah jaringan elastis yang ibarat jaring laba-laba menyelimuti setiap bagian tubuh. Bahkan, sebuah laporan ilmiah pada 2018 di Scientific Reports menyebutkan fascia sebagai interstitium—organ baru yang tersembunyi di bawah kulit, membungkus otot, tulang, dan organ lain. Fascia nggak hanya bertugas sebagai “pembungkus,” tapi juga sebagai penghubung dan penyampai gaya.
Ketika ada ketidakseimbangan dalam struktur tulang rangka (tiang atau elemen tekan), maka fascia (tali atau elemen tarik) akan menyesuaikan diri dengan menarik, mengencang, mengendor atau bahkan “mengunci” area tertentu untuk menjaga stabilitas.
Ketidakseimbangan Struktur Rangka Tubuh : Fascia Tension Imbalance
Ketika struktur rangka tulang (elemen tekan) terjadi ketidakseimbangan postur atau yang kita sebut dengan Structural Imbalances, maka fascia (elemen tarik) ikut terdampak, yaitu menciptakan Ketidakseimbangan tegangan Fascia yang disebut Fascia Tension Imbalance. Ini menyebabkan:
- Adhesi Fascia: Fascia menjadi lengket atau kaku, mengganggu kelenturan jaringan.
- Gangguan Aliran Darah: Adhesi ini menghambat nutrisi dan oksigen ke jaringan, memperlambat proses penyembuhan.
- Nyeri dan Penyakit: Adhesi fascia ini sering jadi akar dari nyeri kronis dan gangguan pada organ dalam.
Contoh Kasus: Nyeri Punggung Kronis Akibat Ketidakseimbangan
Misalnya, seseorang mengeluh nyeri punggung bawah kronis selama bertahun-tahun. Setelah dievaluasi, ternyata penyebabnya adalah pelvis yang miring (Pelvic Tilt dan Pelvic Rotation) yang mengakibatkan adhesi fascia di paha belakang. Ketidakseimbangan ini menciptakan tekanan berlebih di tulang belakang, sehingga muncul nyeri yang nggak kunjung hilang.
Jika hanya fokus pada area punggung, hasil terapinya bersifat sementara. Tapi dengan pendekatan menyeluruh yang memperbaiki struktur rangka dengan teknik puntir balik, mengurai adhesi fascia, dan mengembalikan pola gerak, nyeri bisa benar-benar diatasi.
QULBI Method : Pendekatan Holistik untuk Structural Imbalances
Nyeri, postur tubuh yang buruk, gangguan metabolisme—semua itu berakar pada struktur tubuh yang tidak seimbang dan kebiasaan hidup yang salah. Inilah yang diperbaiki di Griya Sehat QULBI melalui QULBI Method dengan 3 (tiga) metode inovatif-nya yang meliputi:
1. QULBI Check Up: Layanan Check Up ketidakseimbangan tubuh yaitu QULBI Imbalances Check Up (QICU) yang detail dengan dua layanan pemeriksaan yaitu sbb :
- Menganalisis Ketidakseimbangan Struktur Tubuh (Structural Imbalances Analysis): Misalnya, postur tubuh Klien yang tidak simetris, ketegangan fascia, atau misalignment yang bisa menjadi akar masalah nyeri.
- Mendeteksi Fungsi Organ yang Tidak Optimal (Organ Imbalances Analysis) : Kami menggunakan alat modern bernama Quantum Resonance Magnetic Analysis (QRMA), sebuah teknologi mutakhir untuk membaca kesehatan organ tubuh secara akurat dan cepat.
2. FASCIA Hack: Terapi gerak fisik yang dirancang untuk “meretas” adhesi pada fascia—jaringan ikat yang membungkus otot dan organ tubuh.
Dengan menggabungkan Balancing, Touching, dan Moving, metode FASCIA Hack ini membantu tubuh memulihkan keseimbangan secara alami, terobosan Baru & Pertama di dunia. Teknik ini bekerja secara integrasi di tiga elemen yang meliputi:
- Balancing: Teknik puntir balik untuk memperbaiki struktur tubuh yang tidak seimbang. Teknik ini dinamakan Terapi PAZ Biomekanik yang diciptakan oleh Haris Moedjahid Rahimahullah.
- Touching: Terapi manual seperti Pijat myofascial release, Akupresur & Cupping Decompression untuk mengurai ketegangan fascia.
- Moving: Mengintegrasikan Gerakan Aktivitas Harian termasuk Olahraga yang Selaras untuk Fascia yang Sehat.
3. QULBI Habits: Tiga Kebiasaan sehat holistik meliputi Input Habits (Thingking, Connecting, Eating & Leeching), System Habits (Balancing, Touching & Moving) & Output Habits (Fasting, Sleeping & Cupping). Kunci aplikasi QULBI Habits adalah konsistensi. Lakukan kebiasaan ini setiap hari, sekecil apa pun, karena perubahan besar menuju sehat dimulai dari langkah kecil.
Kesimpulan: Mulai dari Akar, Bukan Gejala
Structural Imbalances yang menyebabkan ketidakseimbangan tegangan Fascia adalah akar dari banyak nyeri kronis dan penyakit. Ketika elemen tekan (tulang) dan elemen tarik (fascia) dalam konsep Biotensegrity tidak bekerja harmonis, tubuh menjadi rentan terhadap adhesi fascia, gangguan aliran darah, dan nyeri serta penyakit kronis lain.
Dengan pendekatan holistik seperti terapi gerak FASCIA Hack dan Aplikasi Kebiasaan Sehat Holistik dengan QULBI Habits, kita bisa mengatasi akar masalah, bukan sekadar gejalanya. Tubuh nggak cuma bebas nyeri, tapi juga kembali ke keseimbangan alami yang berkelanjutan.
Tertarik mencoba? Cari tahu lebih banyak di www.qulbi.com dan temukan solusi untuk hidup bebas nyeri dan lebih sehat!
Referensi :
- Levin, S. M., & Martin, D. C. (2012). Biotensegrity: The Mechanics of Fascia. J. Bodyw. Mov. Ther., 16(1), 103-115.
- Schleip, R., et al. (2012). Fascia: The Tensional Network of the Human Body. Elsevier.
- Myers, T. W. (2020). Anatomy Trains: Myofascial Meridians for Manual and Movement Therapists (4th ed.). Churchill Livingstone.
- Chaudhry, H., et al. (2008). Three-Dimensional Mathematical Model for Deformation of Human Fasciae in Manual Therapy. J. Am. Osteopath. Assoc., 108(8), 379-390.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method & FASCIA Hack. Griya Sehat QULBI www.qulbi.com.