Pada satu situs resmi ‘Berita Hoaks’ dinyatakan bahwa informasi tentang Pfizer kalah di pengadilan karena vaksin COVID-19 terbukti berbahaya adalah hoaks.
Benarkah itu?
Kalau kita bahas dari sisi hukum, mungkin betul saat itu belum ada putusan resmi pengadilan yang menyebut Pfizer bersalah karena menyebabkan kematian akibat vaksin. Tapi apakah itu berarti vaksin Pfizer sepenuhnya aman dan bebas efek samping? Nah, di sinilah masyarakat harus mulai kritis.
Faktanya, banyak jurnal ilmiah justru memaparkan efek samping serius dari vaksin mRNA seperti Pfizer & Moderna berikut:
- Myocarditis dan Pericarditis pada usia muda (Jurnal Circulation, AHA 2021)
- Relaps gangguan ginjal seperti IgA Nephropathy (Clinical Kidney Journal, 2022)
- Gangguan vaskular dan inflamasi sistemik (Frontiers in Pharmacology, 2022)
Jadi, kalau dibilang hoaks hanya karena belum ada putusan pengadilan, itu bisa membingungkan publik. Yang lebih penting justru membuka ruang dialog terbuka berbasis sains dan empati kepada masyarakat yang mengalami dampak pasca vaksinasi.
Dan kita, sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, tidak ingin menyebar ketakutan, melainkan solusi.
Efek Samping Vaksin COVID-19: Fakta, Bukan Hoaks
Waktu pandemi COVID-19 meledak, banyak dari kita merasa seperti dikejar badai. Takut tertular, takut meninggal, takut menulari orang tua. Lalu datanglah “penyelamat” bernama vaksin. Disuntik, dapat sertifikat, bisa masuk mall lagi. Semua tampak baik-baik saja…
Tapi benarkah semuanya baik-baik saja?
Fakta Mengejutkan yang Kini Terungkap
Seiring waktu, makin banyak studi ilmiah yang mengungkap fakta mengerikan: vaksin COVID-19 ternyata punya efek samping serius, bahkan bisa memicu penyakit autoimun, gangguan ginjal, hingga peradangan jantung (myocarditis). Ini bukan sekadar “hoaks WhatsApp”, tapi data dari jurnal ilmiah:
- Gangguan Ginjal Akut Pasca Vaksin
Studi dari PubMed menyebutkan bahwa IgA nephropathy dan ANCA-associated vasculitis adalah efek samping yang sering terjadi setelah vaksinasi. → Sumber: PubMed - Laporan Langsung dari Klinik. Sebuah pengalaman klinik di ScienceDirect mencatat kasus nyata gangguan ginjal pasca mRNA vaksin, bahkan pada individu tanpa riwayat penyakit sebelumnya. → Sumber: ScienceDirect
- Vaksin dan Glomerular Disease. Artikel TrialSite News menyebutkan munculnya glomerular disease baru dan kambuhnya penyakit lama setelah vaksin. → Sumber: TrialSiteNews
- Myocarditis: COVID vs Vaksin. Studi ini membandingkan kejadian myocarditis antara infeksi SARS-CoV-2 dan vaksin COVID-19, dengan kesimpulan bahwa keduanya bisa memicu radang jantung.→ Sumber lengkap: Cardiovascular Research and Innovation
Lho, Kenapa Dulu Kita Disuntik Kalau Berisiko?
Pertanyaan yang sangat masuk akal, kak.
Kita hidup di masa darurat, takut, dan dipaksa mengambil keputusan tanpa cukup informasi. Banyak data ditutup-tutupi, disensor, atau dianggap “teori konspirasi”. Sekarang, setelah badai berlalu, barulah kabut mulai menipis, dan kebenaran muncul perlahan.
Kita yang merasa dulu sudah vaksin COVID-19 harus mulai mawas diri. Bukan takut. Tapi sadar. Bahwa apa yang dulu kita lakukan atas nama keselamatan, ternyata bisa berdampak jangka panjang ke tubuh.
Tentu, ini bukan berarti semua orang akan kena efek samping suntik vaksin. Tapi kalau kakak merasa tubuh gak lagi sebugar dulu setelah vaksin, cepat lelah, mudah nyeri, emosi naik turun, sering pusing, atau gejala samar lainnya… bisa jadi itu efeknya. Bukan sugesti.
Apa yang Harus Dilakukan Kalau Dulu Sudah Vaksin?
Apa kita harus panik? Tentu nggak.
Kuncinya ada di solusi. Bukan ketakutan. Di sinilah QULBI Method hadir. Kita bantu kamu lepas dari efek samping itu secara holistik dan aman.
Karena tubuh punya mekanisme penyembuhan yang luar biasa—asal kakak tahu cara menyalakannya kembali. Dan itu nggak cukup dengan obat. Tapi dengan perubahan.
Yuk, kita sama-sama cerdas, kritis, dan tetap tenang. Jangan mau dibodohi dua kali. Tapi juga jangan menyalahkan siapa-siapa. Karena saatnya sekarang bukan cari kambing hitam, tapi cari jalan pulang—untuk sehat kembali.
QULBI Method: Jalan Terang Setelah Suntikan
Kita tak bisa menghapus masa lalu, tapi kita bisa bantu tubuh berdamai dan pulih.
Melalui pendekatan holistik dan penuh keseimbangan, QULBI Method menggabungkan:
1. QULBI Check-Up
Nggak asal tebak-tebakan.
Dicek dulu fondasi tubuh: postur, metabolik, kebiasaan makan, pola tidur, stress level.
Biar tahu akar masalahnya di mana. Silahkan cek di sini: QULBI Check Up
2. FASCIA Hack (Balancing, Touching, Moving)
Bukan cuma otot yang tegang, fascia yang rusak juga berpengaruh ke metabolisme tubuh, lho!
Kalau fascia dibenerin, sirkulasi darah, hormon, dan metabolisme membaik.
Bayangin kayak gorong-gorong mampet — setelah dibuka, aliran air jadi lancar lagi.
Sama, tubuh kakak juga bisa “mengalirkan” keseimbangan dengan lebih gampang. Silahkan cek di sini: FASCIA Hack
3. QULBI Habits
Ini nih, rahasianya.
Kalau mau keluhan tubuh bener-bener terkendali bahkan membaik, kebiasaan sehari-hari harus dirombak. Silahkan cek di sini: QULBI Habits
Apa aja?
- Eating Habits: Belajar makan bener. Low carb real food, stop gula-gulaan, stop processed food.
- Thinking Habits: Mindset positif. Karena stress = gula darah naik diam-diam.
- Connecting Habits: Koneksi ke Allah dan sesama manusia, bikin hati tenang, stress reda.
- Balancing, Touching, Moving (System Habits): Olahraga dengan gerakan seimbang, bukan asal keringetan.
- Fasting, Sleeping, Cupping (Output Habits): Puasa sunnah, tidur berkualitas, dan bekam terkontrol.
Penutup: Saatnya Bangkit, Bukan Menyalahkan
Kak, ini bukan soal siapa benar atau salah.
Ini soal bagaimana kita jadi lebih cerdas, kritis, dan terarah dalam menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah. Jangan takut, jangan marah. Hadapi semuanya dengan Positive Thinking, Tawakal, dan Action—bersama QULBI Method, biidznillah.
Karena sehat itu bukan sekadar sembuh, tapi berdaya dan merdeka dari kebohongan.
Referensi :
- PubMed: COVID-19 vaccines and vasculitis
- ScienceDirect: Renal side effects of mRNA COVID-19 vaccines
- TrialSiteNews: Glomerular Disease and mRNA vaccines
- Cardiovascular Research & Innovation Journal: Myocarditis after vaccination
- Situs Dr. Peter McCullough: Fakta vaksin dan penyembuhan
- Konten diskusi di FIIM Group oleh Dr Widya Murni, MARS.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
www.qulbi.com