LBP Series: Piriformis Syndrome — Saat Nyeri Pinggang Berasal dari Otot Piriformis
Siapa sangka, nyeri pinggang nggak selalu soal tulang belakang. Kadang biangnya justru datang dari si kecil di dalam bokong: otot piriformis. Di FASCIA Hack, kita percaya nyeri itu sinyal, bukan musuh. Dan kadang, sumbernya bukan tempat yang terasa sakit. Makanya, memahami Piriformis Syndrome jadi penting banget!
Apa Itu Piriformis Syndrome?
Piriformis Syndrome terjadi saat otot piriformis—yang terletak di dalam bokong, dekat saraf sciatic—menegang, kaku, atau bahkan menekan saraf sciatic. Efeknya? Nyeri menjalar dari bokong ke paha belakang, bahkan sampai betis. Kadang dikira HNP, padahal beda jalur masalah.
Efek Bagi Tubuh
- Nyeri duduk terlalu lama
- Kesemutan atau rasa panas di bokong atau kaki
- Kaku saat bangun dari posisi duduk
- Gerak kaki jadi terbatas, terutama saat membuka ke samping
Penyebab Umum
- Duduk terlalu lama (terutama di posisi miring)
- Cedera otot bokong
- Pola jalan tidak seimbang (akibat pelvic rotation atau tilt)
- Fascia adhesion yang mengikat piriformis terlalu rapat
- Overuse pada aktivitas berulang seperti naik tangga, lari menanjak
Cek Simpel di Rumah
- Silangkan kaki kanan di atas lutut kiri dalam posisi duduk
- Tekan bagian bokong kanan (area tengah)
- Jika muncul nyeri menjalar, itu indikasi otot piriformis kanan yang bermasalah
Kesimpulan: Jika nyeri dominan di sisi kiri, maka otot piriformis kiri yang bermasalah
Yes, piriformis itu ada dua, kanan dan kiri!
Note : Agar tes ‘Piriformis Syndrome’ atau cek ‘imbalances rangka tubuh’ lebih akurat silahkan ikuti QULBI Check Up di Griya Sehat QULBI. Silahkan cek di sini: QULBI Check Up
Peran Fascia Adhesion dalam Piriformis Syndrome
Otot piriformis yang terjebak fascia adhesion ibarat kabel yang lengket dan sulit digerakkan. Akhirnya, pergerakan pelvis terganggu, saraf terjepit, dan rasa nyeri makin parah. Inilah kenapa Touching dan Moving dalam FASCIA Hack penting banget untuk membebaskan otot ini.
Solusi FASCIA Hack: Uraikan, Seimbangkan, Gerakkan
1. Balancing: Koreksi postur pelvis dulu dengan Teknik Puntir balik (Terapi PAZ). Misalnya, rotasi pelvis atau tilt bisa memperparah tekanan piriformis.
2. Touching: Stimulasi fascia adhesion melalui:
- Myofascial release area bokong
- Dry needling di trigger point piriformis
- Cupping lokal untuk melepaskan fascia
- Foam Roller atau Baller
3. Moving : Self Active Moving, Gerakan aktif mandiri meliputi Gerakan puntir balik (PR Gerakan & Keseharian) dan Gerakan Korektif (Strecthing & Strengthening), contoh: Figure 4 Stretch (dalam posisi terlentang). Cara: Silangkan satu kaki di atas lutut lawan, tarik paha bawah ke arah dada. Tujuan: Membuka dan merilekskan piriformis
Catatan: Gerakan ini harus disesuaikan dengan ‘Kaidah Balancing’ pada point 1 di atas ya. Ingin tahu? Yuk cari solusi di Griya Sehat QULBI !
Awas Salah Diagnosa! HNP dan Piriformis Syndrome Bisa Mirip
Banyak orang langsung vonis “saraf kejepit” alias HNP saat nyeri menjalar ke kaki. Padahal, Piriformis Syndrome lebih sering muncul di pola duduk lama dan postur miring. Kalau cuma pakai MRI tanpa lihat postur dan fascia, bisa salah arah terapi.
Penutup: Jangan Anggap Remeh Si Piriformis
Otot piriformis kecil, tapi efeknya bisa besar. Kalau dibiarkan, bisa jadi masalah kronis dan mengganggu keseharian. Untungnya, lewat pendekatan FASCIA Hack—yang menyatukan Balancing, Touching, dan Moving—nyeri ini bisa diurai, ditenangkan, dan dicegah datang lagi.
—
Referensi :
- Travell & Simons, Myofascial Pain and Dysfunction
- Cavanaugh et al., 2005. Differentiating Sciatica and Piriformis Syndrome
- Oschman, J. 2000. Energy Medicine: The Scientific Basis
- Fascia Research Congress (2018), data tentang peran fascia dalam nyeri muskuloskeletal
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
www.qulbi.com