Banyak orang percaya bahwa Osteoarthritis (OA) dan Diabetes adalah penyakit yang “tidak ada obatnya.” Pasien pun dibuat bergantung seumur hidup pada obat-obatan atau bahkan operasi. Tapi, benarkah penyakit ini benar-benar tidak bisa sembuh? Ataukah ini hanya perspektif Conventional Medicine, yang lebih fokus pada mengontrol gejala (Symptom-Based) daripada menyembuhkan akar masalahnya?

Di Griya Sehat QULBI, kami percaya bahwa kesembuhan itu bukan sekadar mimpi. Dengan pendekatan QULBI Method yang selaras dengan Functional Medicine, pasien punya alternatif terapi yang lebih alami, lebih logis, dan lebih efektif, Biidznillah.

Pendekatan Conventional Medicine untuk OA & Diabetes: Fokusnya Hanya pada Gejala
Konsep pengobatan konvensional terhadap OA dan Diabetes sebenarnya sederhana: Mengontrol gejala, bukan menyembuhkan. Inilah mengapa pasien seolah tidak pernah benar-benar sembuh.

1. Osteoarthritis (OA)
Conventional Medicine menganggap OA sebagai penyakit degeneratif yang “tidak bisa disembuhkan,” hanya bisa dikontrol dengan:
a. Obat-obatan (Symptom-Based)

• Painkiller (Pereda Nyeri) → Paracetamol, Ibuprofen, Diclofenac
• COX-2 Inhibitor → Celecoxib
• Kortikosteroid (Suntik Sendi) → Triamcinolone, Methylprednisolone
• Hyaluronic Acid Injection → Pelumas sendi buatan

Obat-obatan ini hanya menghilangkan rasa sakit sementara, tanpa memperbaiki struktur sendi yang rusak.

b. Operasi (Structural Fixing)

• Arthroscopy → Pembersihan jaringan sendi yang rusak (efektivitasnya diperdebatkan).
• Osteotomy → Pemotongan tulang untuk redistribusi beban.
• Total Knee Replacement (TKR) / Total Hip Replacement (THR) → Penggantian sendi dengan implan.

Risikonya? Infeksi, kegagalan implan, nyeri kronis pasca-operasi, dan tetap tidak menyelesaikan penyebab utama OA.

2. Diabetes
Diabetes juga dianggap “tidak bisa disembuhkan” dan hanya bisa dikontrol dengan:

a. Obat-obatan (Blood Sugar Management)

• Metformin → Menghambat produksi gula di hati.
• Sulfonylureas (Glimepiride, Gliclazide) → Merangsang pankreas memproduksi lebih banyak insulin.
• SGLT2 Inhibitor (Dapagliflozin, Empagliflozin) → Membuang gula lewat urin.
• Insulin Therapy → Digunakan jika gula darah tidak terkontrol.

Masalahnya, obat-obatan ini tidak memperbaiki resistensi insulin, yang merupakan akar masalah utama Diabetes Tipe 2. Malah, insulin berlebih bisa memperparah resistensi insulin!

b. Tindakan Medis

• Gastric Bypass Surgery → Mengurangi ukuran lambung untuk menurunkan berat badan dan resistensi insulin.
• Dialysis → Jika komplikasi ginjal sudah parah.
• Amputasi → Jika terjadi gangren yang tak tertolong.

Akhirnya, banyak pasien terjebak dalam lingkaran setan pengobatan, yang justru memperburuk kondisi mereka dalam jangka panjang.

Kenapa Conventional Medicine Gagal?

• Hanya fokus pada gejala, bukan akar masalahnya.
• Ketergantungan seumur hidup pada obat dan prosedur invasif.
• Risiko efek samping dari obat-obatan dan tindakan medis.

Solusinya? Pendekatan yang lebih holistik, fokus pada pemulihan sistem tubuh!

QULBI Method: Solusi yang Berbeda!
Di Griya Sehat QULBI, kami tidak hanya melihat penyakit dari permukaan. Kami menggali akar masalahnya melalui pendekatan terapi tradisional yang selaras dengan Functional Medicine yaitu QULBI Method :

1. Penyembuhan Butuh Pendekatan Holistik: Input – Sistem – Output
Kesembuhan tidak bisa hanya fokus pada satu aspek saja. Ikhtiar harus meliputi:
Input: Nutrisi, herbal, leeching (terapi lintah), pola pikir (Thinking).
Sistem: FASCIA Hack (Balancing, Touching, Moving) untuk memperbaiki Fascia sebagai Metasystem tubuh.
Output: Fasting (puasa), Sleeping (tidur berkualitas), Cupping (bekam).
Konsep ini ada dalam QULBI Habits, kebiasaan sehat holistik yang menjadi bagian dari QULBI Method.

2. FASCIA Hack: Perbaikan Fascia sebagai Metasystem Tubuh yang Mengontrol Segalanya
Kenapa FASCIA Hack menjadi terapi awal di Griya Sehat QULBI? Karena fascia bukan sekadar jaringan, tapi Metasystem yang mengatur seluruh tubuh!

FASCIA Hack terdiri dari 3 Elemen Utama:

• Balancing → Koreksi struktur tubuh dengan Teknik Puntir Balik (PAZ Biomekanik), agar postur kembali seimbang.
• Touching → Uraian fascia dengan teknik seperti myofascial release, dry needling, akupresur, cupping untuk menghilangkan adhesi fasia.
• Moving → Gerakan yang sesuai kaidah Balancing, sehingga tidak merusak struktur tubuh.

Ketika Metasystem (Fascia) diperbaiki, seluruh fungsi tubuh bekerja optimal, termasuk:
Perbaikan sendi pada OA → Karena tekanan beban tubuh kembali normal.
Regenerasi sel & perbaikan resistensi insulin pada Diabetes → Karena sirkulasi darah & nutrisi optimal.

Hasilnya? Banyak pasien yang awalnya sulit berjalan karena OA, kini bisa bergerak normal. Pasien Diabetes yang sudah mengalami gangren, bisa pulih tanpa amputasi!

Kesimpulan: Penyakit Degeneratif Bukan Hukuman Seumur Hidup!

Jangan percaya kalau OA dan Diabetes tidak bisa sembuh. Yang benar, mereka tidak bisa sembuh dengan pendekatan yang salah!

Jika kamu masih bergantung pada obat-obatan dan tindakan medis yang hanya mengontrol gejala, saatnya beralih ke pendekatan yang lebih logis yaitu QULBI Method dengan 3 hal berikut :
Perbaiki Metasystem Tubuh (Fascia Adhesions) dengan FASCIA Hack.
Optimalkan Input & Output dengan QULBI Habits.
Lakukan QULBI Check-Up untuk deteksi awal masalah kesehatanmu!

Mau Tahu Sejauh Mana Kondisi Tubuhmu? Lakukan QULBI Check-Up!
Analisis Ketidakseimbangan Struktur rangka untuk melihat penyebab nyeri & gangguan sistem tubuh.
Deteksi Ketidakseimbangan Sistem Organ yang Perlu Diperbaiki.
Cek detailnya di: QULBI Chek Up

Jangan biarkan dirimu terjebak dalam paradigma bahwa “tidak ada obatnya”. Kesembuhan itu mungkin, asal ikhtiarnya benar! Biidznillah

Referensi :

• Fung, J. The Diabetes Code – Diabetes bisa dipulihkan, bukan sekadar dikontrol.
• Oschman, J.L. Energy Medicine – Fascia sebagai kunci kesehatan tubuh.
• Studi tentang efek samping painkiller & operasi ortopedi – Risiko toksisitas obat & komplikasi operasi.
• Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik.
• Griya Sehat QULBI.
  www.qulbi.com – Website resmi Griya Sehat QULBI.