You are currently viewing Mengupas New Age Movement (NAM): Bukan Cuma Pikiran Positif, Ada Kesesatannya Juga di Bidang Kesehatan

Mengupas New Age Movement (NAM): Bukan Cuma Pikiran Positif, Ada Kesesatannya Juga di Bidang Kesehatan

0Shares

Contoh New Age Movement di Bidang Kesehatan – Pernah dengar istilah Law of Attraction atau Healing dengan energi alam semesta? Atau kalimat seperti “Apa yang kamu pikirkan, itu yang akan kamu tarik ke hidupmu”? Nah, itu bukan sekadar kata mutiara, tapi bagian dari sebuah gerakan besar yang disebut New Age Movement (NAM).

Gerakan ini kelihatannya positif—bicara soal pikiran, energi, kedamaian, dan kesehatan holistik. Tapi kalau dikupas lebih dalam, ada racun halus di dalamnya yang bisa menggeser akidah seseorang.

Apa Itu New Age Movement (NAM) dan Kenapa Harus Waspada?

NAM (New Age Movement) lahir di Barat sekitar 1970–1980-an. Gerakan ini suka menggabungkan berbagai elemen dari agama Timur (Hindu, Buddha), spiritualitas universal, astrologi, mistisisme, okultisme, dan psikologi positif sampai pengobatan alternatif yang nggak berbasis sains. Semuanya dibungkus dengan kata-kata keren seperti energi semesta, vibrasi, hukum tarik-menarik

Mereka suka menggunakan istilah yang terdengar ilmiah seperti kesehatan holistik supaya terlihat kredibel. Padahal, konsep holistik ala mereka sering diisi dengan praktik energi penyembuhan, chakra, meditasi kosmik, dan ritual-ritual yang nggak jelas landasannya. Menurut Levin & Coreil (1986), konsep “penyembuhan Zaman Baru” bahkan masuk literatur medis saat istilah holistik lagi naik daun. Peneliti seperti English-Lueck (1990) dan Baer (2003) menegaskan, NAM sering membonceng kata “holistik” untuk kelihatan ilmiah.

Mengapa Istilah “Holistik” Jadi Pintu Masuk NAM?

Menurut Wouter J. Hanegraaff dalam bukunya New Age Religion and Western Culture, istilah “holistik” dalam NAM tidak sekadar berarti menyeluruh seperti definisi medis modern, tapi membawa konsep esoteris: tubuh, pikiran, dan alam semesta terhubung oleh energi kosmik yang bisa dimanipulasi. Karena itulah muncul terapi energi, chakra healing, atau vibrasi positif yang dibungkus dengan istilah ilmiah seperti “frekuensi” dan “quantum”.

Hanegraaff menunjukkan strategi NAM: membungkus kepercayaan gaib dengan bahasa sains semu agar terlihat rasional. Misalnya, Reiki disebut memanfaatkan energi alam semesta untuk penyembuhan. Padahal konsep ini tidak punya dasar ilmiah dan, dari perspektif Islam, bisa melibatkan jin (sama seperti pengobatan dengan tenaga dalam). Silahkan baca artikel kami yaitu kesaksian Dr. Ivan.A (nama samaran), mantan “master” Waskita Reiki yang akhirnya sadar dan kembali ke jalan yang benar, berikut linknya: https://metafisis.wordpress.com/2010/01/23/kesaksian-mantan-master-waskita-reiki/ 

Sebagian kutipannya :

Saya mulai mencurigai adanya oknum makhluk yang cerdas dan memiliki naluri layaknya manusia, yang terlibat dalam penyembuhan reiki. Berarti sudah dua kali saya tertipu oleh oknum ini, yang pertama ketika saya mempelajari berbagai ilmu kesaktian dan sekarang dalam kemasan penyembuhan. Saya mulai mencurigai keterlibatan bangsa jin dalam proses ini. Bangsa jin diciptakan dari api, dan mereka adalah makhluk gaib bagi manusia. Mulai saat itu saya mulai melakukan rekontruksi terhadap pemahaman saya. 

Konsep reiki dan jin muncul di benak saya. Saya memahami jin merupakan makhluk ruhaniah yang tersusun dari elektron-elektron hidup (bion), yang memiliki frekwensi getaran yang sangat tinggi dan memiliki daya tembus yang luar biasa, dan mampu mempengaruhi medan elektromagnetik otak manusia. Masuk akal kalau mereka terlibat dalam proses penyembuhan reiki. Pemahaman saya bahwa reiki murni energi alam, mulai goyah…. (Dr Ivan A_Kesaksian Master Reiki)

Contoh New Age Movement di Bidang Kesehatan

NAM sering menyusup lewat program healing dan pengembangan diri. Misalnya:

1. Penyembuhan Energi (Energy Healing)
Seperti Yoga, Reiki, Bioenergi, Chakra balancing, atau Meditasi membuka energi alam semesta dan segala penyembuhan berbasis energi. Klaimnya: tubuh bisa sembuh sendiri kalau energinya selaras dengan semesta. Padahal konsep ini bersumber dari kepercayaan Hindu-Buddha

Baca Juga :  Kita Hidup Buat Apa Sih? Ini Jawaban Allah Ta'ala Langsung dari Langit

2. Afirmasi Mutlak Tanpa Doa
Misalnya:
“Saya sehat sempurna, saya kaya raya, saya berlimpah”—diulang terus menerus dengan keyakinan penuh seolah-olah alam semesta tunduk pada kata-kata kita. Tidak ada konsep doa, tawakal, atau izin Allah Ta’ala.

3. Manifesting Reality
Klaim bahwa kita bisa menarik rezeki, jodoh, bahkan kesembuhan hanya dengan visualisasi dan vibrasi pikiran. Sekilas tampak positif, tapi ini bisa menjauhkan manusia dari tauhid kalau tidak difilter. Mereka meyakini alam semesta sebagai “pemberi”, bukan Allah Ta’ala.

Contohnya salah satu konsep populer NAM adalah Law of Attraction:

“Apa yang kamu pikirkan dan fokuskan, itu yang kamu tarik ke realitas hidupmu.”

Di balik kalimat manis itu, tersimpan kesesatan mendasar: mengajarkan manusia bahwa dia bisa menciptakan realitas sendiri tanpa Allah Ta’ala, cukup dengan kekuatan pikirannya.

Joseph Murphy dan Hubungannya dengan NAM

Nama Joseph Murphy sering dikaitkan dengan konsep ini. Bukunya, The Power of Your Subconscious Mind, banyak menginspirasi gerakan afirmasi modern. Murphy mengajarkan bahwa pikiran bawah sadar punya kekuatan besar untuk menciptakan hidup yang kita inginkan.

Sebagian ide Murphy bermanfaat—misalnya, mengelola self-talk dan berpikir positif. Tapi kalau dibawa mentah-mentah, bisa nyasar ke keyakinan NAM:

“Kekuatan ada di dalam dirimu, bukan dari Tuhan.”

Di sinilah kita harus hati-hati. Pikiran memang berpengaruh, tapi bukan penentu mutlak. Kita punya Allah Ta’ala yang mengatur segalanya, dan pikiran hanyalah sarana ikhtiar.

Di Mana Letak Kesesatannya?

Masalah inti NAM ada di sini:

  • Menganggap manusia punya kekuatan kreator lewat pikirannya.
  • Mengganti doa dengan afirmasi ke alam semesta.
  • Menghilangkan peran Allah Ta’ala sebagai sumber kesembuhan dan takdir.
  • Mengajak orang menggantungkan harapan pada “energi” dan “vibrasi”, bukan pada Rabb yang menciptakan energi itu sendiri.
  • Relativisme ekstrim: Semua agama dianggap benar, mengaburkan konsep aqidah & kebenaran Islam

Kalau konsep ini dibiarkan, orang bisa terjerumus ke syirik. Padahal, dalam Islam, kesembuhan dan rezeki datang dari Allah Ta’ala, bukan dari kekuatan pikiran atau energi kosmik dan hanya Islam-lah satu-satunya agama yang benar.

Filter QULBI: Ambil Manfaat, Tolak Kesalahan

QULBI Method hadir dengan pendekatan yang membumikan sains tapi tetap menjaga tauhid. Beberapa poin penyaringnya:

1. Sumber Kekuatan
NAM bilang: “Kekuatan ada dalam dirimu.”
QULBI luruskan: Kekuatan ada pada Allah Ta’ala. Pikiran hanyalah sarana ikhtiar.

2. Hukum Tarik-Menarik
NAM: “Fokus pikiran kamu akan tarik realitas.”
QULBI: Fokus doa dan usaha akan mengundang takdir terbaik, biidznillah.

3. Peran Doa
NAM jadikan doa sekadar afirmasi.
QULBI: Doa adalah ibadah, pengakuan lemah, dan kunci pertolongan Allah Ta’ala.

4. Praktik Sehat
NAM dorong visualisasi tanpa amal.
QULBI tekankan Thinking Habits (pikiran sehat yaitu qalbun salim) dan Connecting Habits (hubungan kuat dengan Allah Ta’ala dan manusia)—disertai ikhtiar nyata.

Neuroscience + Spiritualitas = Thinking & Connecting Habits yang Powerful

Neuroplasticity: Otak Bisa Diubah Lewat Kebiasaan

Konsep neuroplasticity itu nyata. Otak bisa reorganisasi dan membentuk koneksi baru lewat pengulangan dan stimulasi pikiran serta aktivitas. Misalnya belajar, olahraga, atau dzikir secara konsisten bantu otak makin sehat . Bahkan hobi baru, belajar hal baru, atau olahraga teratur membantu kerja otak dan memori terus tajam.

Mind–Body Connection: Bukan Teori, Ini Ilmiah Banget

Baca Juga :  THE WAY OUT: Menemukan Jalan Keluar dari Nyeri Kronis bersama Griya Sehat QULBI

Penelitian menunjukkan kalau area otak yang mengatur gerak tubuh juga terhubung sama pusat pikir dan fungsi tubuh otomatis seperti denyut jantung atau napas . Jadi, saat kita atur tubuh—napas dalam, gerakan ringan, shalat khusyuk—pikiran dan hati otomatis tenang.

Aktivitas Spiritual Islami Membawa Perubahan Otak dan Biologi

  • Shalat intens bisa mengubah aktivitas otak dan meningkatkan perasaan surrender (kepasrahan) terhadap Allah Ta’ala .
  • Penelitian juga menunjukkan bahwa shalat bisa menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol dan menekan ekspresi gen stres (BDNF, IL6) .
  • Mendengarkan ayat Qur’an secara ritmis juga aktifkan area otak serupa musik terapeutik, menenangkan pikiran dan tubuh .

Thinking dan Connecting di QULBI Habits: Benteng dari NAM

Thinking Habits

Kita tetap bisa pakai afirmasi, tapi dalam bentuk dzikir dan husnudzon billah. Misalnya:
“Saya yakin Allah Ta’ala memberi kesembuhan.”
“Saya bersyukur atas nikmat kesehatan yang Allah Ta’ala titipkan.”
Ini menguatkan mental sekaligus menanamkan iman.

Connecting Habits

NAM mengajarkan “terhubung ke energi semesta”. QULBI mengajarkan koneksi :

  • Vertikal ke Allah Ta’ala: Dzikir, doa, shalat. Ilmu bilang ini meredam stres di otak—buktinya menurunkan hormon stres, aktifkan area surrender dan,
  • Horizontal ke manusia: Silaturahmi, bantu orang. Ragam riset neuro menunjukkan koneksi sosial juga bantu kesehatan otak dan hormon kebahagiaan (oxytocin). Dan juga rahmat Allah Ta’ala turun lewat hubungan yang berkah.

Dengan cara ini, kita dapat manfaat neuroplasticity (otak berubah karena pengulangan positif), tapi tetap selamat dari jebakan keyakinan batil.

Kenapa Gabungan Ini Lebih Kuat?

Karena kita enggak cuma mengandalkan pikiran, tapi juga:

  • Sains: Memanfaatkan kerja otak dan sistem saraf agar kebiasaan positif jadi otomatis.
  • Spiritualitas Tauhid: Menjadikan Allah Ta’ala sebagai pusat, bukan pikiran.
  • Gerakan Fisik: Balancing, Touching, Moving untuk menguatkan koneksi pikiran-tubuh-hati.

Dengan kata lain, ini lebih powerful daripada NAM, karena QULBI menggabungkan ilmu modern + iman, bukan sekadar sugesti.

Referensi :

1. Tentang New Age Movement (NAM) dan Sejarahnya

  • Hanegraaff, Wouter J. New Age Religion and Western Culture: Esotericism in the Mirror of Secular Thought. Brill Academic, 1998.
  • MDPI – New Age Healing: Origins, Definitions, and Implications for Religion
  • Encyclopedia Britannica – New Age Movement

2. Joseph Murphy dan Pemikiran New Thought

  • Wikipedia – Joseph Murphy (penulis New Thought)
  • Horowitz, Mitch. The Revelation of Joseph Murphy

3. Kritik NAM dari Perspektif Islam

  • Nancy Pearcey – Modern Islam and the New Age Movement (ldolphin.org)
  • [Yusuf al-Qaradawi, Al-Halal wal-Haram fil Islam] (untuk konsep tauhid dan kesesatan paham mistik modern)

4. Contoh Praktek Kesehatan Palsu ala NAM

  • Healthline – Why Crystal Healing Is Not Science-Based
  • WebMD – The Truth About Reiki

5. Insight Komunitas Awam

  • Reddit – What exactly is ‘New Age Spirituality’ and why is it bad?

6. Neuroplasticity & Otak Bisa Berubah

  • Harvard Health – Tips to leverage neuroplasticity
  • Verywell Mind – What is Brain Plasticity?
  • Verywell Mind – Exercise Benefits for Mind and Body

7. Mind–Body Connection

  • Washington University – Mind-body connection built into brain
  • NSF – Mind-body connection in the brain

8. Efek Shalat dan Dzikir pada Otak & Stres

  • PMC – Neurophysiology of Islamic Prayer
  • PMC – Listening to Quran Recitation

9. Praktik Griya Sehat QULBI

  • Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan