Makanan Untuk Otak Bahagia – Pernah gak sih kamu makan sesuatu, tapi bukannya tambah segar dan semangat, malah jadi lemot dan gampang lupa? Nah, Dr. Annie Fenn, seorang dokter yang lama meneliti kaitan antara makanan dan otak, menemukan jawabannya dalam bukunya yang fenomenal:
The Brain Health Kitchen: Preventing Alzheimer’s Through Food (2023).
Buku ini bukan cuma kumpulan resep. Tapi semacam “peta jalan” menuju otak yang tetap tajam meski usia terus berjalan. Dan menariknya, kalau kita lihat dengan kacamata QULBI Habits, ternyata prinsip-prinsipnya nyambung banget sama konsep Eating yang sudah lama kita terapkan di Griya Sehat QULBI.
Mari kita bedah pelan-pelan, biar gampang nyantol di pikiran (dan di dapur juga ).
—
1. Dari Dapur ke Otak — Filosofi Dasar BHK
Dr. Annie memulai bukunya dengan satu keyakinan sederhana:
“Kesehatan otak tidak dibangun di ruang periksa, tapi di dapur.”
Menurut beliau, apa yang kita makan setiap hari akan menciptakan lingkungan biokimia di dalam otak—apakah mendukung tumbuhnya sel-sel baru (neurogenesis), atau justru mempercepat kerusakan akibat radikal bebas.
Makanya, The Brain Health Kitchen lahir dari kombinasi dua pola makan paling banyak diteliti: Mediterranean dan MIND Diet, tapi disesuaikan supaya lebih ramah bagi siapa pun yang ingin mencegah penurunan fungsi kognitif.
—
2. Isi Buku Singkat: Piramida Otak Sehat
Bayangkan piramida makanan, tapi semua lapisannya dibuat untuk “menyalakan lampu otak”.
Begini susunannya versi Dr. Annie:
- Dasar piramida: sayur hijau daun, sayur warna-warni, jamur, dan buah beri setiap hari.
- Lapisan tengah: kacang, biji-bijian, polong-polongan, whole grains, minyak zaitun, dan ikan.
- Lapisan atas: makanan hewani secukupnya, produk susu minimal, dan gula seperlunya.
- Tambahan spesial: makanan fermentasi setiap hari (yogurt, kefir, kimchi, miso) untuk mendukung mikrobiota usus—yang ternyata juga “bicara” dengan otak lewat gut-brain axis.
Dr. Annie juga menekankan untuk hindari makanan ultra-proses: gorengan cepat saji, sosis, kue kemasan, minuman manis, dan sejenisnya.
Karena itu semua ibarat “asap hitam” yang merusak jaringan otak perlahan-lahan.
—
♀️ 3. Kenapa Ini Relevan Banget dengan QULBI Habits?
Kalau kamu perhatikan, Brain Health Kitchen (BHK) punya semangat yang sangat mirip dengan QULBI Method, terutama di bagian Eating Habits — yaitu makan bukan cuma untuk kenyang, tapi untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan.
BHK menekankan pentingnya makanan berbasis tumbuhan, biji-bijian, dan ikan. Ini sejalan banget dengan QULBI yang juga menuntun kita untuk memilih makanan alami, hidup, dan mudah dicerna — bukan makanan mati yang kehilangan energinya karena terlalu diproses.
BHK juga menambahkan kebiasaan makan makanan fermentasi setiap hari. Dalam QULBI, ini nyambung ke Leeching Habits — bagaimana tubuh melakukan pembuangan racun alami sambil menumbuhkan bakteri baik di usus. Jadi, tubuh gak cuma bersih dari racun, tapi juga stabil dari dalam.
Selain itu, BHK menghindari ultra-processed foods, sedangkan QULBI mengajarkan prinsip Eating with Awareness — makan dengan sadar, tahu apa yang masuk ke tubuh, dan menghindari zat yang bisa “mematikan sel” secara halus.
Sama halnya dengan anjuran BHK untuk minum air, teh, atau kopi alami, QULBI juga mendorong kebiasaan memilih input sehat yang bukan sekadar menghilangkan haus, tapi menambah energi hidup.
Terakhir, BHK menyarankan untuk mengurangi daging dan produk susu agar tubuh tetap ringan. QULBI memandang hal ini sebagai upaya menjaga keseimbangan asam-basa tubuh — karena ketika tubuh lebih basa, jaringan lebih mudah sembuh, dan fascia lebih lentur.
Intinya, baik BHK maupun QULBI sama-sama menempatkan makanan sebagai terapi. Bedanya, BHK fokus pada pencegahan Alzheimer, sementara QULBI melihat lebih dalam lagi — sampai pada keseimbangan qalbu, tubuh, dan energi fascia.
—
4. Aplikasi Praktis di Gaya Hidup QULBI
Bagaimana cara menerapkan BHK di keseharianmu tapi dengan sentuhan khas QULBI?
a. Mulai dari warna
Setiap kali makan, pastikan ada lima warna alami di piringmu. Warna itu tanda antioksidan yang berbeda-beda.
Hijau dari bayam, oranye dari wortel, ungu dari ubi, merah dari tomat, dan putih dari bawang — ibarat “sinar pelangi” yang menutrisi otakmu dari segala sisi.
b. Jadikan fermentasi teman harian
Kalau belum terbiasa makan kimchi atau yogurt, bisa mulai dari tempe rebus, tape singkong, atau kefir air kelapa.
Itu semua sumber probiotik alami yang bantu sistem saraf lebih stabil dan peradangan tubuh lebih reda.
c. Ganti lemak
Alih-alih minyak goreng biasa, pakailah extra virgin olive oil atau minyak kelapa murni.
Lemak sehat ini jadi “pelumas sel saraf” agar sinyal otak mengalir lancar.
d. Cintai kopi dan teh, tapi tanpa drama gula
BHK menempatkan kopi dan teh sebagai bagian dari “makanan otak”.
Tapi, ya itu—tanpa gula berlebihan. Kalau mau gaya QULBI banget, seduhan airnya menggunakan rebusan rempah sebagai booster alami.
e. Tambahkan unsur Herbal
Nah, ini yang gak ada di buku Dr. Annie tapi khas QULBI.
Kita menambahkan unsur Herbal Functional Medicine — teh herbal hangat (misalnya rosella, pegagan, gotu kola, atau daun kelor) bisa jadi versi Nusantara dari minuman neuroprotective ala BHK.
—
5. Dari Brain ke Qalbu
Buku The Brain Health Kitchen memang fokus pada otak, tapi di QULBI kita percaya:
“Otak hanyalah pancaran dari qalbu.”
Maka saat kita memperbaiki makanan, sejatinya kita sedang menjernihkan qalbu, agar mudah menerima bimbingan Allah Ta’ala.
Di sinilah konsep Divine Healing dan Holistic Balance dari Griya Sehat QULBI menemukan jodohnya dengan BHK.
—
Kesimpulan
Kalau Dr. Annie mengajarkan cara memasak untuk mencegah Alzheimer,
maka QULBI mengajarkan cara makan untuk menyembuhkan tubuh dan qalbu sekaligus.
Keduanya mengajak kita kembali ke dapur — bukan sebagai tempat repot, tapi sebagai ruang ibadah kecil di mana setiap potong sayur dan tetes minyak bisa menjadi doa untuk kesehatan jangka panjang. Dapatkan Makanan Untuk Otak Bahagia
Jadi, sebelum mikir suplemen mahal,
mungkin langkah terbaik adalah menata ulang isi piringmu hari ini.
Karena, seperti kata Dr. Annie Fenn:
“The best brain food is the food you already love—just cooked the brain-healthy way.”
Referensi:
- Annie Fenn, MD. The Brain Health Kitchen: Preventing Alzheimer’s Through Food. Artisan Books, 2023. www.brainhealthkitchen.com
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
