Pendahuluan
“Coach, saya udah terapi berbulan-bulan, minum obat, disinar juga, tapi kok bahu masih nggak bisa ngangkat ya?”
Kalimat seperti ini sering banget terdengar di ruang terapi. Banyak pasien datang dengan bahu yang kaku, nyeri, bahkan susah banget buat sekadar menyisir rambut atau angkat tangan saat sholat. Istilah kerennya sih frozen shoulder alias adhesive capsulitis. Tapi… apa benar selalu salah sendi?
Coba deh lihat lebih dalam—ada satu jaringan yang sering kelewat: fascia. Dan di sinilah FASCIA Hack memainkan peran penting yang kadang bikin pasien langsung melongo, “Kok bisa ya cuma disentuh begitu doang, bahunya langsung enteng?”
—
Anatomi Singkat & Akar Masalahnya
Jadi gini, bahu itu kompleks. Tapi salah satu pelaku utama yang sering diam-diam bikin nyeri dan kaku adalah ligamen korakohumeral—jembatan antara tulang korakoid dan kepala humerus.
Kalau fascia di sekitar situ menebal, mengkerut, atau lengket, gerakan jadi macet. Akibatnya?
- Susah angkat tangan
- Nyeri luar biasa saat pakai baju
- Gerakan saat sholat pun terasa “nggak nyampe”
—
Apa Itu FASCIA Hack?
Bukan sulap, tapi juga bukan sekadar pijat. FASCIA Hack adalah metode terapi yang bekerja dengan 3 jurus utama:
1. Balancing – Postur dibenerin dulu. Pakai teknik seperti puntir balik supaya struktur tubuh nggak saling tarik-menarik.
2. Touching – Fascia diurai secara manual. Lebih dalam dari myofascial release, lebih presisi karena tahu pola adhesinya.
3. Moving – Setelah fasianya longgar, tubuh diajak gerak dengan cara yang pas. Biar fascia nggak rekat lagi dan sinkron sama gerak global tubuh.
—
Temuan Ilmiah yang Mendukung
Tahun 2022, Hiroaki Kimura dan timnya ngebuktiin lewat studi di Scientific Reports. Mereka nyuntik cairan saline ke ligamen korakohumeral dengan panduan USG (disebut hydrorelease). Hasilnya?
- Rentang gerak bahu meningkat drastis
- Nyeri langsung berkurang
- Pasien merasa bahunya ringan dan bebas
Ini bukti bahwa adhesi fasial, khususnya di area ligamen korakohumeral, punya peran besar dalam nyeri dan keterbatasan gerak.
Nah, bedanya apa sama FASCIA Hack?
FASCIA Hack nggak butuh jarum atau injeksi, tapi hasilnya bisa setara bahkan lebih menyeluruh. Karena dia nggak cuma narget satu titik nyeri, tapi membaca pola postural tubuh secara global.
—
Testimoni: Pak Bambang, 58 Tahun – Bekasi
“Saya udah hampir 2 tahun hidup dengan bahu kanan yang nggak bisa diangkat. Sholat pun cuma bisa sebatas pinggang. Udah ke rumah sakit, fisioterapi, minum obat, semua dijalani. Tapi ya gitu-gitu aja.”
“Terus dikenalin sama Griya Sehat QULBI. Awalnya ragu, kok bisa terapi tanpa obat? Tapi waktu disentuh pakai FASCIA Hack, MasyaAllah… baru sesi pertama aja saya udah bisa ngangkat tangan lebih tinggi. Nggak nyangka. Sekarang alhamdulillah sudah normal lagi, bisa nyetir, bisa angkat tangan pas takbir. Terima kasih QULBI!”
Kesembuhan Pak Bambang bukan keajaiban. Itu hasil dari sentuhan yang tepat pada akar masalah, bukan cuma gejalanya. Biidznillah
—
Kesimpulan
Kalau kakak nemu pasien dengan bahu yang nyeri dan kaku, jangan langsung divonis frozen shoulder biasa. Coba tengok fascianya. Mungkin bukan sendi yang rusak, tapi jaringan lunak yang lengket dan tertarik.
FASCIA Hack hadir bukan buat ganti metode lain, tapi jadi jalan alternatif yang lebih menyeluruh. Tanpa jarum, tanpa obat, hanya dengan logika anatomi dan sentuhan yang benar.
Karena kadang tubuh bukan butuh dibongkar, tapi cukup disentuh—dengan ilmu dan kasih sayang.
—
Referensi:
- Kimura H, Suda M, Kobayashi T, Suzuki S, Fukui S, Obata H. (2022). Effectiveness of ultrasound-guided hydrorelease of the coracohumeral ligament in patients with global limitation of shoulder range of motion: A preliminary study. Scientific Reports, 12:19782. https://doi.org/10.1038/s41598-022-23362-y
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
www.qulbi.com