You are currently viewing Kita Hidup Buat Apa Sih? Ini Jawaban Allah Ta’ala Langsung dari Langit

Kita Hidup Buat Apa Sih? Ini Jawaban Allah Ta’ala Langsung dari Langit

0Shares

Pernah nggak sih kakak nanya ke diri sendiri, “Aku ini hidup buat apa ya sebenernya?” Bangun tidur, kerja, makan, main, capek, tidur lagi, terus muter gitu aja. Nah, daripada keburu kosong makna, mending kita simak bareng jawaban Allah Ta’ala langsung di Al-Qur’an.

Allah Ta’ala udah jelas-jelas bilang dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56-58:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.”

Nah, dari sini kita ngerti kalau Allah Ta’ala itu nggak butuh ibadah kita. Nggak kurang apa-apa kok Allah Ta’ala tanpa kita sujud, tanpa kita puasa. Justru kitalah yang butuh ibadah itu. Ibadah itu kayak charger buat hati, kayak air buat tanaman, atau kayak bensin buat motor. Kalau nggak, ya kering… kosong… mati rasa.

Apa sih Makna Ibadah Itu?

Menurut Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah dalam buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah pada Poin Kesembilan, ibadah itu adalah:
“Sebutan yang mencakup seluruh apa  yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala, baik ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun tersembunyi.”

Jadi ibadah itu bukan cuma soal shalat, puasa, atau zakat aja. Senyum ke orang, bantu orang tua, sedekah diam-diam, bahkan niat baik di hati pun termasuk ibadah — selama niatnya buat Allah Ta’ala, bukan buat dipuji manusia.

Tiga Pilar Ibadah: Cinta, Takut, dan Harap

Ibadah yang bener itu kayak kursi yang kuat karena ditopang tiga kaki. Kakinya apa?
Cinta kepada Allah, Takut kepada Allah Ta’ala, dan Harap kepada rahmat-Nya.
Kalau cuma cinta doang, bisa kebablasan. Kalau cuma takut, nanti jadi pesimis. Kalau cuma harap, bisa males-malesan. Harus seimbang.

Baca Juga :  Pilih Diet Jangan Asal Hits: Kenali Jenis Diet Anti Nyeri, Cocoknya Buat Siapa, dan Tips Aman Mulainya ala Eating QULBI Habits

Kayak kita ke orang tua deh — kita sayang, tapi juga takut nyakitin, dan berharap dapat ridha mereka. Gitu juga ke Allah Ta’ala yang harusnya lebih.

Syarat Diterimanya Ibadah: Ikhlas dan Ittiba’

Nah, ini yang kadang suka orang lupa. Ibadah itu baru diterima kalau penuhi dua syarat:

1. Ikhlas karena Allah Ta’ala
Bukan karena pengen dipuji, bukan buat konten reels, bukan biar dibilang sholeh.

2. Ittiba’ (mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ)
Harus sesuai contoh Rasulullah , bukan sesuai akal-akalan sendiri.

Kata Fudhail bin Iyadh waktu menafsirkan QS. Al Mulk ayat 2:
“Amalan yang paling baik itu yang paling ikhlas dan paling benar. Ikhlas kalau karena Allah Ta’ala, benar kalau sesuai sunnah Rasulullah .”

Kalau ikhlas tapi nggak sesuai sunnah? Ditolak. Kalau sesuai sunnah tapi buat riya? Ya wassalam. Dua-duanya harus jalan bareng.

Connecting: Hablumminallah & Rahasia Kesehatan Sejati

Di QULBI Habits, ini kita sebut Connecting, khususnya Hablumminallah alias hubungan vertikal sama Allah. Karena ibadah yang bener itu sebagai kewajiban yang berpahala, juga secara tak langsung menyehatkan fisik, pikiran dan jiwa kita.

Lho kok bisa?
Karena saat hati bersih, hidup tenang, tubuh juga jauh lebih sehat. Bahkan riset medis modern pun ngakuin kok, orang yang rajin ibadah dan berserah diri, jauh lebih kuat imun-nya, lebih jarang stres, tidur lebih nyenyak.

Dan yang paling penting — tujuan akhir hidup kita ya surga. 

Allah Ta’ala udah kasih tau di QS. Al Imran ayat 185:
“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh dia telah beruntung. Kehidupan dunia itu nggak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Baca Juga :  THE WAY OUT: Menemukan Jalan Keluar dari Nyeri Kronis bersama Griya Sehat QULBI

Jadi, jangan cuma ngejar dunia. Yuk, barengin ibadah kita dengan ikhlas dan ittiba’, karena di situlah letak kemenangan yang sesungguhnya.

Penutup

Kakak, hidup ini bukan buat sekadar numpang lewat. Kita diciptakan buat ibadah, dan ibadah itu syaratnya ikhlas dan sesuai sunnah. Itulah charger hidup yang ngasih tenaga ke hati, pikiran, dan tubuh kita.

Di QULBI Habits, ini jadi kebiasaan inti. Karena sehat itu bukan hanya fisik, tapi juga hati dan pikiran. Mau hidup bahagia di dunia dan akhirat? Yuk, mulai bangun connecting ke Allah Ta’ala dari sekarang.

“Karena bahagia itu bukan di dunia, tapi saat kita dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga.”

Referensi :

  • Buku ‘Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah’ karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah (Pustaka Imam Asy-Syafi’i)
  • Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan