Pernah dengar istilah ‘Born to Run’? Nah, buku Born to Walk karya James Earls justru ngajak kita mikir ulang: manusia tuh sebenarnya bukan diciptakan buat lari kencang, tapi buat jalan jauh.
Apa Isi Buku “Born to Walk”?
James Earls membongkar banyak mitos soal lari modern. Mulai dari sepatu running yang katanya canggih, sampai dampak lari berlebihan yang malah bikin stres tubuh. Ia menegaskan bahwa:
- Lari bukan cara paling efektif untuk sehat atau langsing
- Sepatu empuk bisa bikin otot kaki melemah
- Lari intensitas tinggi malah bisa bikin cepat tua
Sebaliknya, Earls mengangkat keistimewaan berjalan kaki sebagai gerakan paling alami, stabil, dan bermanfaat untuk tubuh manusia.
James Earls juga bahas soal fascia—jaringan ikat yang membungkus dan menghubungkan seluruh tubuh kita. Fascia ini punya peran penting dalam gerak manusia, keseimbangan postur, sampai transfer energi saat bergerak.
Buku ini juga menjelaskan keterkaitan fascia, struktur penyangga tubuh kita, dengan pola jalan yang sehat. Jalan kaki yang tepat bisa bantu menyebarkan gaya secara efisien ke seluruh tubuh lewat jaringan fascia. Nah, di sinilah koneksi menariknya dengan FASCIA Hack ala QULBI Method.
Dari Teori ke Praktik: JAPAZ dalam FASCIA Hack
Nah, di Griya Sehat QULBI, pendekatan berjalan kaki ini nggak cuma jadi teori. Ada satu teknik yang disebut JAPAZ (Jalan Ala PAZ yang diciptakan oleh Haris Moedjahid Rahimahullah)—bagian dari elemen Moving dalam metode FASCIA Hack.
JAPAZ adalah teknik jalan kaki yang:
- Fokus pada balancing struktur rangka, terutama panggul
- Aman dan low impact, tapi bisa membakar lemak
- Memakai poros upper core (diafragma) agar langkah panjang dan ada ayunan tangan bersilang dengan kaki
- Dilakukan dengan langkah panjang, telapak kaki lurus, dan gerakan stabil (nggak perlu cepat)
- Menapak dengan seluruh telapak kaki (fullfoot) dan wajah lurus ke depan
JAPAZ Versi QULBI: Counter Strategy untuk Koreksi Panggul Ekstrim
Nah ini bagian kerennya. JAPAZ nggak asal jalan kaki. Di FASCIA Hack ada versi panggul-nya khususnya untuk panggul yang terlalu Posterior/Anterior Pelvic Tilt yaitu dengan mengoreksi postur lewat pola jalan yang dibalik—ini yang disebut prinsip puntir balik. Simpelnya, kita balikin pola jalan yang salah ke arah yang berlawanan supaya tubuh bisa self-correct.
Contohnya:
1. Kalau Panggulnya Netral (Normal/Tidak PPT & APT Ekstrim):
- Cukup menapak dengan seluruh telapak (fullfoot) dan wajah lurus ke depan. Ini versi jalan yang menjaga stabilitas.
2. Kalau Panggul PPT (Posterior Pelvic Tilt) Ekstrim:
- Secara umum pola jalan PPT Ekstrim: Menapak rearfoot (tumit), wajah sering menunduk (depression).
- Maka dibalik: Menapak forefoot (tapak depan), wajah sering mendongak (elevation).
- Tapi ingat: supaya bisa menapak forefoot, posisi panggulnya harus dipuntir ke arah APT dulu. Jadi, tubuh nggak cuma disuruh gerak, tapi diarahkan buat nyetel ulang strukturnya.
3. Kalau Panggul APT (Anterior Pelvic Tilt) Ekstrim:
- Secara umum pola jalan APT Ekstrim: Menapak forefoot (tapak depan), wajah sering mendongak (elevation).
- Maka dibalik: Menapak rearfoot (tumit), wajah sering menunduk (depression).
- Lagi-lagi: posisi panggul perlu dipuntir ke PPT dulu supaya bisa menapak rearfoot dengan benar.
Kenapa Ini Penting Secara Biomekanik?
Pola JAPAZ versi panggul di QULBI ini bukan cuma gerakan lucu-lucuan, tapi punya dasar kuat dari ilmu biomekanik:
1. Prinsip Self-Correction Lewat Counter-Pattern
Gerakan dibalik dari pola dominan (misal: dari APT ke pola PPT) adalah strategi korektif yang cerdas. Ini seperti “ngaca”: tubuh disadarkan akan kebiasaan postur yang salah dan diajak membentuk ulang keseimbangan struktur.
2. Mengaktifkan Spiral & Lateral Lines Fascia
Dengan mengayunkan tangan bersilangan dan menggunakan poros diafragma, JAPAZ mengaktifkan jaringan fascia menyilang (spiral lines). Ini membantu menyebarkan gaya dan getaran ke seluruh tubuh secara efisien. Kata James Earls, jalan kaki itu bukan sekadar kaki maju mundur, tapi orkestra fascia yang harmonis.
3. Menormalkan Titik Pivot dan Beban Tubuh
Pengaturan cara menapak (rearfoot, forefoot, atau full-foot) bikin beban tubuh tersebar lebih rata. Panggul pun terbantu untuk kembali ke porosnya. Efeknya: sendi nggak cepat aus, otot nggak cepat tegang.
Tips Praktis JAPAZ ala QULBI:
- Lakukan di permukaan alami kalau bisa (tanah, rumput)
- Fokus pada napas hidung ke hidung dengan pernapasan perut
- Awali dengan 5–10 menit, lalu tingkatkan durasi bertahap
- Jangan buru-buru, rasakan irama dan posturnya
Kesimpulan: JAPAZ bukan sekadar gaya jalan, tapi metode terapi struktural lewat gerakan. Dengan menggabungkan logika biomekanik, prinsip puntir balik, dan aktivasi fascia, JAPAZ menjadikan berjalan kaki sebagai alat balancing alami—pelan tapi pasti mengembalikan struktur tubuh ke fitrahnya.
Cocok dijadikan habit harian dalam QULBI Method, khususnya bagi yang ingin sehat dari akar tanpa ribet.
“Kalau manusia memang dilahirkan untuk berjalan, kenapa nggak sekalian kita berjalan untuk menyembuhkan?”
Referensi:
- James Earls (2014). Born to Walk: Myofascial Efficiency and the Body in Movement. North Atlantic Books.
→ Buku ini menjelaskan pentingnya fungsi fasia dan bagaimana pola jalan yang efisien bisa memperbaiki postur dan mengoptimalkan gerak alami tubuh. - Lieberman, D. E. (2010). Born to Run? Not Really. Nature.
→ Kritik terhadap mitos “Born to Run” dan penekanan bahwa berjalan adalah adaptasi evolusioner utama manusia. - Myers, T. W. (2009). Anatomy Trains: Myofascial Meridians for Manual and Movement Therapists.
→ Sumber utama tentang keterkaitan fasia dan pergerakan tubuh secara global, termasuk pengaruh postural seperti APT dan PPT. - Cook, G. (2010). Movement: Functional Movement Systems.
→ Menekankan pentingnya koreksi gerakan (self-correction) dan stabilitas-dinamis dalam latihan sehari-hari. - QULBI Method – Griya Sehat QULBI (2025).
→ Pendekatan terapi FASCIA Hack berbasis Balancing-Touching-Moving, dengan JAPAZ sebagai bagian dari Moving dan metode perbaikan struktural panggul.