You are currently viewing Hernia: Selama Ini Dianggap Hanya Bisa Operasi — Padahal Bisa Disolusi Dari Akarnya!

Hernia: Selama Ini Dianggap Hanya Bisa Operasi — Padahal Bisa Disolusi Dari Akarnya!

0Shares

Pernah dengar orang bilang begini?

“Kalau udah hernia, ya mau nggak mau harus operasi. Udah nggak ada jalan lain.”

Ini cara pandang umum banget di masyarakat — dan memang kalau kita lihat pendekatan medis standar, hernia itu selalu dianggap kasus yang ujungnya meja operasi.
Tapi… beneran cuma bisa ditangani dengan operasi? Atau sebenarnya ada solusi dari akar masalahnya, tanpa harus ambil risiko pisau bedah & anestesi?

Yuk kita bedah pelan-pelan kak!

Bagaimana medis menangani hernia selama ini?

Secara medis, hernia dianggap masalah struktural lokal, yaitu: 

➡️ Adanya defect (lubang / sobekan) pada fascia (dinding otot-peritoneum) ➔ organ dalam (biasanya usus atau omentum) terdorong keluar ➔ timbul benjolan.

📍 Maka standar medis:

✅ Herniorrhaphy:
Menjahit lubang fascia secara langsung (dengan benang bedah) supaya tertutup.

✅ Hernioplasty (dengan mesh):
Menambal area lemah pakai mesh sintetis (polypropylene / polyester).
Tujuannya agar distribusi tekanan lebih luas & risiko robek lagi lebih kecil.

⚠️ Kenapa operasi ini dianggap penting banget?

Karena dalam pandangan medis:

  • Hernia tidak akan sembuh sendiri, bahkan cenderung membesar.
  • Takut terjadi strangulasi ➔ isi hernia terjepit ➔ suplai darah terputus ➔ usus bisa nekrosis (mati) ➔ emergensi operasi.

Itulah sebabnya medis selalu dorong operasi.

Tapi operasi juga BUKAN tanpa risiko

Meski sudah umum & cukup aman di tangan ahli, operasi tetap prosedur invasif, yang artinya:

✅ Tubuh dimasukkan benda asing (mesh) ➔ ada risiko reaksi tubuh, inflamasi kronik, atau mesh bergeser.
✅ Luka operasi sendiri memicu pembentukan jaringan parut (scar tissue) yang lebih kaku ➔ tension fascia tidak kembali seperti awal.
✅ Tetap perlu korset & latihan core setelah operasi, karena fascia tidak otomatis langsung kuat meski sudah ditambal.
✅ Dan jangan lupa risiko pembiusan (anestesi) ➔ dari mual muntah sampai kasus jarang tapi berat (gangguan napas, tekanan darah drop).

Kenapa QULBI memandang ini beda?

Karena kami melihat hernia bukan cuma masalah “ada lubang,” tapi tanda bahwa seluruh sistem tension fascia & stabilitas core sudah amburadul.

Bayangin kak:

➡️ Fascia & core itu kayak jaring tenda.
Kalau beberapa tali kendor ➔ tekanan tertumpuk di titik tertentu ➔ akhirnya jebol.
Kalau cuma ditambal di titik jebolnya, tapi tali lain masih kendor ➔ lama-lama jebol lagi di titik sebelahnya.

⚖️ Pendekatan QULBI: Menyelesaikan Hernia dari AKARNYA

1. Balancing (FASCIA Hack via puntir balik)

Kita mulai dari memperbaiki alignment pelvis & tension fascia secara global.
Teknik Balancing (FASCIA Hack) ini akan:

✅ Meratakan distribusi tekanan intra-abdominal ➔ tonjolan hernia sering langsung masuk sendiri tanpa didorong.

️ 2. Moving (penguatan core + loading terkontrol)

Karena akar masalah hernia adalah fascia & core yang lemah, maka kita fokus:

✅ Latihan pernapasan diafragma + aktivasi transversus abdominis + pelvic floor ➔ biar jaring fascia perut & panggul makin tegang, kuat menahan tekanan dari dalam.

Baca Juga :  Nyeri Batu Ginjal dan Imbalance Pelvis: Mengapa Kedua Masalah Ini Bisa Saling Terkait?

✅ Setelah stabil ➔ mulai functional loading seperti squat ringan, lunges, atau latihan balance ➔ fascia makin adaptasi tekanan ➔ makin padat & elastis.

Gimana caranya?

a. Latihan core stabilisation (fondasi kekuatan fascia)

Core itu bukan cuma “perut kotak-kotak”, tapi pita dalam yang menahan organ & tekanan intra-abdominal, yaitu:

  • Transversus abdominis (TvA): otot paling dalam perut, melingkar kayak korset.
  • Pelvic floor: dasar panggul, menahan organ dari bawah.
  • Diaphragm: otot nafas, menahan dari atas.
  • Ditopang multifidus (otot-otot tulang belakang kecil).

Mereka kerja barengan seperti tenda dengan tali-tali pengikat, fascia-nya menebal & mengencang kalau dilatih.

b. Contoh latihan sederhana

✅ Abdominal bracing (menegangkan TvA)

  • Berbaring telentang, lutut ditekuk.
  • Tarik napas perlahan ke perut, buang napas sambil tarik pusar ke dalam (ke arah tulang belakang) tapi jangan sampai menahan napas.
  • Rasakan perut mengencang melingkar, tahan 5-10 detik.
  • Ulang 10-15 kali.

✅ Pelvic floor activation (kegel pria & wanita)

  • Bayangin mau menahan pipis & kentut sekaligus, tahan 5 detik, lepas perlahan.
  • Lakukan 10-20 kali.

✅ Diaphragmatic breathing (nafas diafragma)

  • Tarik nafas dalam lewat hidung, rasakan perut naik (bukan dada).
  • Buang pelan lewat mulut, rasakan perut turun. 
  • Tarik-buang nafas dengan hidung (nose to nose) akan lebih baik.
  • Ini bantu menggerakkan fascia perut & panggul secara ritmis.

c. Functional loading (biar fascia menebal)

Kalau jaring (fascia) mau kuat, dia harus sering kena beban terkontrol:

  • Squat ringan sambil tarik napas perut ➔ buang napas saat naik.
  • Deadlift ringan (pakai galon / dumbell kecil) ➔ fungsional, menguatkan tension fascia.
  • Latihan carry (bawa beban di satu tangan), memaksa core menstabilkan. Note: Sesuaikan postur.

—–

3. Pakai korset selama 3-6 bulan

Karena fascia butuh waktu buat adaptasi tension baru, kita bantu dengan korset hernia.
Ini:

✅ Mengurangi tekanan langsung ke titik lemah.
✅ Membantu proses “menegangkan” fascia pelan-pelan.

Berapa lama?
➡️ 3-6 bulan tergantung beratnya kasus.
Kalau benjolan sering muncul ➔ pakai terus saat aktivitas berat. Kalau makin jarang ➔ mulai dikurangi.

Note : Dalam jangka waktu ini, klien tetap melakukan gerakan latihan Balancing & Moving sesuai posturnya (Korset dilepas saat latihan gerakan agar fascia terlatih)

4. Eating & Suplementasi ala QULBI Habits

Fascia dibentuk dari apa yang kita makan.
Makanya program Eating QULBI Habits menekankan:

✅ Protein berkualitas (kaldu tulang, ikan, ayam kampung, telur) ➔ untuk regenerasi collagen fascia.
✅ Herbal anti-inflamasi (kunyit, jahe, temulawak).
✅ Suplementasi Functional Medicine-style: collagen peptide, vitamin C, zinc ➔ biar fascia makin kuat & elastis.

Sambil edukasi untuk: 

🚰 Cukup minum ➔ biar fascia nggak dehidrasi.
🚽 BAB lancar ➔ menghindari ngeden keras yang bikin tekanan perut naik drastis.

—-

🧵 Kenapa QULBI Tidak Pakai Mesh Plastik? (Polyester vs Fascia)

Baca Juga :  Hormonnya Berantakan, Hidup pun Ikut Kacau!” – Panduan Bikin Tubuh Kembali Seimbang Bebas Nyeri dan JOSS Tanpa Harus Minum Obat

Kalau kita lihat pendekatan medis konvensional, hernia biasanya ditambal pakai mesh yang terbuat dari bahan sintetis seperti polypropylene atau polyester. Tujuannya supaya area fascia yang lemah bisa tertutup, tekanan organ nggak langsung mendorong keluar lagi.

Tapi masalahnya, mesh itu benda asing yang sifatnya diam & kaku, sementara fascia kita adalah jaringan hidup yang elastis, adaptif, dan selalu merespons gerak tubuh.

Apa yang terjadi kalau plastik ditanam di tengah jaringan hidup?
✅ Tubuh akan bereaksi ➔ muncul foreign body reaction, terbentuk kapsul keras, fibrosis, atau bahkan inflamasi kronik yang rendah-grade.
✅ Mesh nggak bisa mengikuti pola merenggang & mengencang fascia ➔ distribusi tension jadi nggak alami, kadang malah bikin ketarik di tempat lain.
✅ Dan jangan lupa, itu polyester/polypropylene = microplastik permanen yang melekat seumur hidup di dalam perut, dekat usus & pembuluh darah.

Jadi, tubuh kakak bikin “mesh alaminya” sendiri dari fascia sehat — tanpa plastik, tanpa risiko komplikasi jangka panjang.
Itulah kenapa QULBI lebih memilih memperbaiki AKAR masalahnya, bukan cuma menambal permukaan.

✨ Kesimpulannya: QULBI Menangani Hernia dari Akar

Kami di QULBI tidak cuma “nutup lubang,” tapi memperbaiki keseluruhan pola tension fascia & stabilitas core, supaya tubuh benar-benar kembali seimbang.
Tanpa harus buru-buru ambil risiko meja operasi & anestesi.

Referensi:

  • Brown CN, Finch JG.
    Which mesh for hernia repair?
    BMJ. 2010;340:c2289.
    ➔ Mengulas detail manfaat & risiko mesh pada operasi hernia, termasuk foreign body reaction, infeksi, adhesi, dan kemungkinan migration.
  • Klinge U, Klosterhalfen B.
    Modified meshes for hernia repair.
    Expert Rev Med Devices. 2003;1(1):85-93.
    ➔ Fokus pada reaksi biologis tubuh terhadap mesh sintetis (polypropylene/polyester), proses granuloma, fibrosis, dan remodeling jaringan.
  • Kingsnorth AN, LeBlanc KA. Hernias: inguinal and incisional. Lancet. 2003;362(9395):1561-1571. ➔ Membahas mekanisme munculnya hernia akibat kelemahan dinding fascia & core, risiko rekurensi, serta pendekatan bedah.
  • Holzapfel GA, Gasser TC, Ogden RW. A new constitutive framework for arterial wall mechanics and a comparative study of material models. J Elasticity. 2000;61:1–48. ➔ Meski studi ini untuk arteri, diulas juga konsep biomekanik jaringan kolagen & tensegrity, yang prinsipnya serupa dengan fascia.
  • Schleip R, Findley TW, Chaitow L, Huijing PA (eds). Fascia: The Tensional Network of the Human Body. Churchill Livingstone Elsevier; 2012. ➔ Buku komprehensif tentang sifat fascia sebagai jaringan tensional (biotensegrity), bagaimana dia bisa terlalu tegang (adhesions) atau terlalu lemah (collapse).
  • Langevin HM, Sherman KJ. Pathophysiological model for chronic low back pain integrating connective tissue and nervous system mechanisms. Med Hypotheses. 2007;68(1):74-80. ➔ Menggambarkan bagaimana fascia yang menebal, melemah, atau tidak adaptif bisa memicu nyeri & dysfunction.
  • Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
    www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan