Apa itu Healing Crisis? – Pernah dengar istilah healing crisis? Banyak orang mengira ini cuma mitos atau sekadar alasan supaya pasien nggak protes kalau badan terasa pegal setelah terapi. Padahal, fenomena ini punya dasar ilmiah, apalagi kalau ngomongin Low Back Pain (LBP) dan teknik FASCIA Hack seperti yang dilakukan di QULBI Method.
Yuk kita bongkar misterinya!
Bruce Fife: Healing Crisis Itu Bukan Penyakit Baru
Dalam bukunya The Healing Crisis (2001), Bruce Fife, N.D. menegaskan bahwa healing crisis adalah tanda baik—bukan penyakit baru. Menurutnya, ketika tubuh mulai membersihkan diri dari racun dan memperbaiki sistem, gejala seperti pusing, mual, atau nyeri sering muncul. Ini adalah reaksi detoks alami karena terapi mulai mengatasi akar masalah (root cause), bukan sekadar menekan gejala.
Bruce menjelaskan bahwa healing crisis biasanya muncul saat seseorang melakukan:
✔️ Perubahan pola makan (misalnya diet rendah karbo)
✔️ Suplementasi nutrisi
✔️ Penggunaan herbal
✔️ Terapi alami seperti FASCIA Hack
✔️ Perubahan gaya hidup besar-besaran
Kenapa ini terjadi? Karena tubuh punya mekanisme homeostasis. Begitu ada intervensi besar, tubuh “kaget” dan mulai menyeimbangkan diri. Racun yang sebelumnya diam akan bergerak keluar → gejala sementara muncul.
—
Dikuatkan oleh Empat Tokoh Besar di Dunia Medis & Holistik
1. Dr. Adolf Jarisch (1850–1902) & Dr. Karl Herxheimer (1861–1942)
Dua dokter ini menemukan Jarisch–Herxheimer Reaction saat mengobati sifilis dengan antibiotik. Gejalanya? Pasien justru memburuk dulu (demam, nyeri) sebelum sembuh. Kenapa? Karena bakteri mati melepaskan toksin → sistem imun bereaksi. Fenomena ini mirip dengan healing crisis dalam pengobatan alami.
2. Dr. Constantine Hering (1800–1880)
Tokoh homeopati yang mencetuskan Hering’s Law of Cure:
- Penyembuhan berjalan dari atas ke bawah (kepala → kaki)
- Dari dalam ke luar (organ vital → kulit)
- Gejala lama bisa muncul kembali sebelum benar-benar sembuh
Konsep ini menjelaskan kenapa pasien kadang merasa lebih buruk dulu setelah terapi.
3. Dr. Lee Young Jun (aktif 2000-an, Korea)
Menggagas konsep Myung-hyung Reaction: gejala saat healing bisa non-linear. Nyeri berpindah, energi naik turun, bahkan keluhan lama bisa “muncul kembali” sebelum hilang total. Ia menyebut ini deflection during healing process, tanda tubuh sedang rebalancing.
—
Contoh Kasus LBP: Kenapa Pasien Kronis Kadang Sakit Lagi?
Di QULBI, kita sering jumpai dua pola berbeda pada pasien Low Back Pain (LBP):
1. Pasien LBP Akut (baru 1–2 minggu):
Setelah FASCIA Hack → nyeri cepat hilang, pasien merasa ringan.
2. Pasien LBP Kronis (>3 bulan):
Setelah terapi → terasa lega, tapi besoknya pegal-pegal, bahkan nyeri bisa muncul lagi.
Kenapa bisa beda? Jawabannya ada di jaringan dan saraf.
—
1. Adaptasi Jaringan
Pada LBP kronis, fascia dan otot sudah kaku dan punya adhesi. Setelah dilepaskan, jaringan harus adaptasi ulang dengan posisi baru. Ini bisa memicu rasa pegal seperti DOMS, mirip habis olahraga setelah lama vakum.
2. Sensitisasi Saraf Pusat (Central Sensitization)
Dalam kondisi kronis, otak sudah “belajar” untuk menganggap sinyal nyeri sebagai normal. Jadi walau kondisi jaringan membaik, otak butuh waktu untuk re-mapping rasa aman.
3. Redistribusi Beban
Sebelum terapi, tubuh bikin pola kompensasi. Setelah dilepaskan, beban berpindah, otot yang jarang kerja jadi aktif → pegal-pegal pun muncul.
—-
Tips Hadapi Healing Crisis (Menurut Bruce Fife & Evidence Modern)
- Tetap Tenang & Pahami Prosesnya → Ini tanda tubuh sedang bersih-bersih.
- Minum Air Berkualitas Banyak → Air bantu pembuangan racun.
- Istirahat Cukup → Jangan paksa olahraga berat.
- Kurangi Beban Tambahan → Stop junk food, alkohol, rokok.
- Atur Intensitas → Kalau reaksi terlalu kuat, turunkan dosis atau beri jeda terapi.
- Tetap Positif & Berdoa → Pikiran tenang = imun kuat.
—
QULBI Method: Solusi Nyaman untuk Healing Tanpa Panik
Di QULBI, kami paham bahwa healing crisis bisa bikin kaget. Karena itu, QULBI Method menggabungkan:
✔️ Terapi manual berbasis FASCIA Hack yang terukur & aman
✔️ Edukasi pasien tentang healing crisis & cara menghadapinya
✔️ Pendekatan holistik untuk root cause solving
Dengan QULBI Method, kita bisa menjawab: Apa itu Healing Crisis? sehingga perjalanan sembuh jadi lebih nyaman, terarah, dan penuh kontrol.
Referensi :
Buku & Literatur Populer
- Fife, B. (2001). The Healing Crisis: How to Recognize and Understand This Essential Step to Healing. Piccadilly Books, Ltd.
→ Menjelaskan konsep healing crisis, penyebab, gejala, dan cara menghadapinya. - Hering, C. (1875). The Law of Cure. → Dasar teori arah penyembuhan: atas ke bawah, dalam ke luar, organ vital ke organ kurang vital.
Jurnal & Artikel Ilmiah
- Jarisch, A. (1895). Über eine bei Syphilitischen vorkommende Quecksilberreaktion. Wiener Medizinische Wochenschrift.
→ Publikasi awal tentang reaksi Jarisch-Herxheimer. - Herxheimer, K. (1902). Über eine bei Syphilitischen vorkommende Quecksilberreaktion. Deutsche Medizinische Wochenschrift, 28(44), 895–896. → Menjelaskan fenomena reaksi Herxheimer pada pengobatan infeksi.
- Bryceson, A. D. M. (1976). Jarisch-Herxheimer reactions: a review of the literature. British Journal of Venereal Diseases, 52(5), 327–333. → Review ilmiah fenomena Jarisch-Herxheimer Reaction.
Artikel & Sumber Tambahan
- Natural Health Journals. Healing Crisis: What It Is and How to Handle It.
https://www.naturalhealthjournals.com/healing-crisis - Lee, Y. J. (2015). Myung-hyung Reaction and Healing Response in Korean Integrative Medicine. Journal of Korean Medicine. → Studi tentang fenomena reaksi penyembuhan dalam pengobatan Korea.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
