You are currently viewing Gene Therapy vs Immunotherapy: Sama-Sama Tanpa Kemo, Tapi Apakah Menyentuh Akar Masalah Kanker?

Gene Therapy vs Immunotherapy: Sama-Sama Tanpa Kemo, Tapi Apakah Menyentuh Akar Masalah Kanker?

0Shares

Kanker tanpa kemoterapi memang terdengar menjanjikan. Orang langsung terbayang terbebas dari rambut rontok, muntah-muntah, hingga badan lemas karena kemoterapi. Nah, dua pendekatan modern yang lagi naik daun adalah gene therapy dan immunotherapy. Kedengarannya futuristik banget, tapi pertanyaannya: apakah ini benar-benar solusi tuntas, atau hanya sekadar jalan memutar dari paradigma lama?

Gene Therapy: Perbaikan Software Sel

Gene therapy bekerja dengan memperbaiki atau mengganti gen yang rusak. Ibarat komputer yang error karena software bug, maka “patch update” dipasang agar sistem kembali normal. Dalam konteks kanker, terapi ini mencoba mengedit DNA atau memasukkan sel sehat supaya sel kanker berubah perilaku.

Namun, masalahnya sederhana: apa gunanya update software kalau hardwarenya—yaitu mesin energi sel (mitokondria)—sudah rusak? Banyak studi menunjukkan bahwa meskipun gen diperbaiki, sel kanker tetap bisa tumbuh kalau metabolisme dasarnya tidak pulih.

Immunotherapy: Melatih Tentara Tubuh

Immunotherapy mengambil jalur berbeda. Alih-alih menyasar gen, ia mengandalkan sistem imun. Tujuannya? Supaya tentara tubuh (sel imun) bisa mengenali kanker sebagai musuh, lalu menghancurkannya. Strateginya beragam, mulai dari checkpoint inhibitors (yang melepas “rem” sistem imun), hingga CAR-T cell (memodifikasi sel imun agar lebih agresif).

Sekilas ini terdengar ideal. Tapi tetap saja, fokusnya masih pada efek permukaan. Kalau akar masalah metabolisme tidak dibenahi, sistem imun akan kelelahan dan akhirnya kalah perang.

Persamaan Keduanya: Masih Genetik Paradigm

Meski beda cara, gene therapy dan immunotherapy sama-sama berangkat dari paradigma genetik. Mereka menganggap kanker lahir karena mutasi DNA. Padahal, para peneliti sejak zaman Otto Warburg hingga Thomas Seyfried menegaskan bahwa mutasi gen hanyalah efek, bukan penyebab utama.

Baca Juga :  Penyebab Kanker: Kemoterapi Bisa Bangunkan Zombie Kanker? Ini Fakta Ilmiahnya!

Yang lebih dulu rusak adalah mitokondria—mesin energi sel. Begitu mitokondria gagal membakar energi lewat oksigen, sel beralih ke gula (glukosa) sebagai bahan bakar. Dari sinilah kanker tumbuh subur.

Paradigma Metabolik: Menyentuh Akar Masalah

Bayangkan rumah yang fondasinya retak. Kamu bisa ganti cat, pasang pintu baru, bahkan isi perabot mewah. Tapi kalau fondasi nggak dibetulin, rumah tetap akan roboh. Begitu juga kanker: memperbaiki gen tanpa memulihkan metabolisme sama saja menutup mata dari akar masalah.

Paradigma metabolik justru fokus menghidupkan kembali mitokondria, mengatur pola makan (seperti ketogenic diet yang membatasi gula sebagai bahan bakar kanker), serta membangun lingkungan sel yang sehat.

QULBI Method: Solusi Holistik, Menyentuh Fondasi Kesehatan

Di sinilah QULBI Method hadir. Alih-alih terjebak di perang genetika atau sekadar memperkuat imun, QULBI membangun kesehatan dari akar dengan tiga pilar:

  1. QULBI Check-Up – mengenali akar masalah kesehatan setiap individu.
  2. FASCIA Hack – meretas hambatan fascia, memperlancar aliran energi, dan menyeimbangkan struktur tubuh.
  3. QULBI Habits – membangun gaya hidup sehat melalui Eating, Moving, Connecting, Thinking, Fasting, Sleeping, dan Cupping.

Dengan pendekatan ini, tubuh bukan hanya “tidak kena kemo”, tapi benar-benar diperkuat fondasinya sehingga lebih seimbang, bertenaga, dan sehat secara holistik.

Penutup

Gene therapy dan immunotherapy memang terdengar keren—modern, tanpa kemo, bahkan futuristik. Tapi mari jujur: selama mereka masih terjebak di paradigma genetik, akar masalah kanker tetap terabaikan.

QULBI Method menawarkan jalan lain. Bukan sekadar melawan kanker, tapi mengembalikan keseimbangan tubuh lewat metabolisme sehat. Inilah yang membuatnya bukan hanya solusi medis, tapi juga gaya hidup berkelanjutan.

Referensi :

  • Seyfried, T. N. (2012). Cancer as a Metabolic Disease: On the Origin, Management, and Prevention of Cancer. Wiley.
  • Warburg, O. (1956). On the origin of cancer cells. Science, 123(3191), 309–314.
  • Pavlova, N. N., & Thompson, C. B. (2016). The emerging hallmarks of cancer metabolism. Cell Metabolism, 23(1), 27–47.
  • June, C. H., et al. (2018). CAR T cell immunotherapy for human cancer. Science, 359(6382), 1361–1365.
  • Ginn, S. L., et al. (2018). Gene therapy clinical trials worldwide to 2017: An update. The Journal of Gene Medicine, 20(5).
  • Syaifullah, E. (2025). QULBI Method sebagai Solusi Nyeri Holistik, Griya Sehat QULBI. www.qulbi.com – Website resmi Griya Sehat QULBI.
Baca Juga :  Pola PPT Penyebab Saraf Kejepit Jenis HNP: Validasi Nyata Hipotesis QULBI lewat MRI
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan