You are currently viewing Fasting QULBI Habits: Puasa Ala QULBI, Detoks Alami Bukan Sekadar Menahan Lapar

Fasting QULBI Habits: Puasa Ala QULBI, Detoks Alami Bukan Sekadar Menahan Lapar

0Shares

“Puasa terbaik itu bukan yang paling keras, tapi yang paling seimbang—antara tubuh, ruh, dan fitrah.”

Di dunia yang semakin sibuk dan penuh racun (baik yang masuk ke tubuh, maupun ke hati), puasa adalah napas lega yang menyembuhkan. Tapi tidak semua puasa itu benar. Tidak semua tren puasa yang viral di media sosial itu aman atau sesuai dengan akal sehat—apalagi dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.

QULBI Method memandang puasa bukan cuma soal menahan lapar dan haus. Ini tentang menyelaraskan tubuh dengan sistem Allah Ta’ala. Ini tentang healing yang tidak menyiksa, tapi menyeimbangkan. Maka lahirlah pendekatan khas: Fasting QULBI Habits.

Apa Itu Fasting QULBI Habits?

Dalam kerangka QULBI Habits, puasa termasuk ke dalam Output Habits, yaitu kebiasaan sehat yang mendukung proses detoks alami tubuh. Tapi, puasa di sini nggak asal tahan lapar. Puasa dalam QULBI harus memenuhi tiga hal:

  • Sesuai dengan fitrah tubuh
  • Berdasarkan landasan ilmu dan wahyu
  • Bisa dilakukan rutin, aman, dan bermanfaat jangka panjang

Karena itu, QULBI membagi puasa menjadi dua kategori besar: Dry Fasting dan Wet Fasting.

Dry Fasting versi QULBI (Tanpa Makan & Minum)

✅ Hanya yang sesuai syariat Islam

  • Tujuan utama ialah ibadah, Sehat adalah bonus
  • Puasa Wajib (Ramadhan)
  • Puasa Sunnah (Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dll.)
  • Durasi <24 jam, dilakukan siang hari saja

Kenapa hanya ini yang direkomendasikan?

  • Berdasarkan wahyu, bukan spekulasi
  • Tidak memicu dehidrasi
  • Efek spiritual, metabolik, dan mental sudah sangat terbukti
  • Bisa dilakukan rutin tanpa risiko

❌ Tidak disarankan: Dry fasting >24 jam

  • Contoh: Puasa kering ala Sergey Filonov (3–5 hari tanpa makan minum)
  • Butuh persiapan ketat: detoks, puasa plant-based, suplemen magnesium/zinc, enema
  • Berisiko tinggi: dehidrasi akut, gangguan elektrolit, kejang, kelelahan ekstrem

QULBI tidak merekomendasikan metode ini untuk klien umum

Wet Fasting versi QULBI (Tanpa Makan, Tapi Tetap Minum)

Wet fasting jauh lebih fleksibel dan digunakan dalam banyak pendekatan medis modern. QULBI membaginya menjadi 3 bentuk:

1. Intermittent Fasting (IF)

  • Contoh pola: 12:12, 16:8 atau 20:4 (Omad)
  • Tidak makan (masuk kalori) selama 12–20 jam, masih boleh minum air/teh herbal
  • Cocok untuk pasien sehat, obesitas, insulin resistance, dll.

Catatan QULBI:

  • IF maksimal 5 hari/minggu
  • Selingi dengan hari makan normal (12:12)
  • Tidak cocok dilakukan harian terus-menerus untuk pasien kurus, wanita dengan gangguan hormon, lansia, dll.

2. Fasting Mimicking Diet (FMD)

  • Dikembangkan oleh Prof. Valter Longo dalam bukunya ‘Fasting Cancer’
  • 5 hari berturut-turut, 800–1100 kalori/hari
  • Rendah protein, tinggi lemak sehat, karbohidrat kompleks sedikit
  • Efek: autofagi, regenerasi sel punca, menurunkan IGF-1, anti-aging, memperkuat imun

Cocok untuk:

  • Pasien kanker (dengan pengawasan)
  • Autoimun, PCOS, prediabetes
  • Detoks bulanan ringan

⚠️ Catatan Penting dari Longo:

  1. Jangan lakukan FMD tanpa pengawasan kalau:
  • Sedang hamil atau menyusui
  • Berat badan sangat rendah
  • Ada penyakit kronis berat (diabetes tipe 1, kanker aktif, dll.)

2. FMD bukan untuk diet harian, tapi intervensi siklus (biasanya 1 bulan sekali).

3. Pasca FMD, refeeding penting: makan sehat, bertahap, dengan protein kembali normal agar regenerasi maksimal.

3. Wet Fasting > 24 Jam (Water-Only Fasting)

  • Hanya konsumsi air putih atau cairan non-kalori selama 2–5 hari
  • Tidak makan sama sekali
  • Efek lebih kuat dibanding IF dan FMD
Baca Juga :  Fasting dalam QULBI Habits: Rahasia Autophagy untuk Detoksifikasi & Regenerasi Sel Sebagai Solusi Nyeri

✅ Diterima oleh QULBI jika:

  • Pasien sudah terbiasa IF/FMD
  • Nutrisi dasar kuat (vitamin, mineral, elektrolit stabil)
  • Dalam pengawasan atau istirahat cukup
  • Tidak sedang dalam kondisi kritis atau berat

Efek luar biasa (di hari ke-3 / 72 jam):

  • Regenerasi sel punca (stem cell activation)
  • Sistem imun “reset”
  • Proses healing alami dari bagian tubuh yang rusak

Seperti kata Dr. Mindy Pelz:

“At 72 hours in a fasted state, your body regenerates stem cells. Revitalized stem cells are able to find injured body parts and make them anew again.”

Protokol Persiapan Puasa Ala QULBI

Sebelum pasien menjalani puasa (terutama >24 jam), tubuh harus dipersiapkan secara nutrisi mikro. Ini syarat mutlak untuk keamanan dan hasil optimal.

Basic Suplemen QULBI (Utama, Harian & Umum)

Cocok dikonsumsi setiap hari oleh hampir semua klien:

1. ✅ Vitamin D3 + K2 (Versi QULBI: 10.000 IU D3/hari)

Dosis Vitamin D3:

  • 10.000 IU/hari, mengikuti pendekatan Coimbra Protocol
  • Dosis ini memaksimalkan aktivasi gen penyembuhan, imunitas, dan metabolisme
  • Harus dikombinasi dengan K2 agar kalsium tidak numpuk di pembuluh darah/tubuh

Dosis Vitamin K2 (MK-7):

  • 100–200 mcg/hari
  • Membantu mengarahkan kalsium ke tulang & gigi, bukan ke jaringan lunak

💡 Note:

  • Aman dikonsumsi jangka panjang dengan pengawasan
  • Dianjurkan cek kadar 25(OH)D dan rasio kalsium-magnesiumnya tiap 3–6 bulan

2. ✅ Magnesium (Bisglycinate)

Jenis: Magnesium Bisglycinate (atau Malate)

Dosis: 200–400 mg/hari

Fungsi:

  • Meningkatkan penyerapan vitamin D
  • Menenangkan sistem saraf selama puasa
  • Mengurangi potensi kram atau detoks berlebihan

3. ✅ Zinc + Copper (Balance!)

→ Vital untuk penyembuhan luka, regenerasi, sistem imun
→ Dosis: Zinc 15–30 mg + Copper 2–3 mg

⚠️ Kenapa harus seimbang?

  • Zinc tinggi bisa menghambat penyerapan copper
  • Ketidakseimbangan ini bisa sebabkan anemia, gangguan saraf, dan imunitas drop

💡 Solusi konsumsi:

  • Bisa selang hari: Zinc hari ini, Copper besok
  • Atau ambil suplemen dengan rasio seimbang Zn:Cu = 10:1

4. ✅ Probiotik Multi-strain

Jenis: Multi-strain (Lactobacillus, Bifidobacterium, dll.)

Dosis: 5–50 MCFU/hari

Fungsi:

  • Menjaga flora usus tetap sehat saat tidak ada makanan masuk
  • Mencegah perut kembung, konstipasi, atau dysbiosis selama puasa

5. ✅ Omega-3 (EPA + DHA)

🔹 Kenapa wajib?

  • Anti-inflamasi sistemik
  • Mendukung kerja vitamin D3
  • Jaga kesehatan otak, jantung, dan fascia (sangat relevan dengan FASCIA Hack)
  • Bantu cegah resistensi insulin selama puasa

🔹 Dosis:

  • EPA+DHA total minimal 1000–2000 mg/hari
  • Pilih dari ikan kecil (sarden, anchovy), bukan ikan besar (minimal merk: Nordic Naturals, Carlson, atau Nutrigold)
  • Harus disimpan dingin, dikonsumsi dengan makanan berlemak

6. ✅ Vitamin B-Complex (aktif: methylated)

🔹 Kenapa penting?

  • Dukung konversi energi saat tidak ada kalori
  • Bantu detoks fase 1 & 2 liver
  • Cegah kabut otak saat puasa panjang

🔹 Dosis:

  • Pilih yang mengandung B1–B12 dalam bentuk aktif (methylcobalamin, P5P, dll.)
  • Tidak perlu dosis tinggi; cukup 1 kapsul/hari saat berbuka

Suplemen Tambahan (Kontekstual, Khusus Fase Fasting)

Khusus digunakan saat:

  • Melakukan Wet Fasting >24 jam
  • Menjalani FMD 5 hari
  • Ada risiko kehilangan cairan & mineral

7. Elektrolit Non-Kalori
→ Tidak wajib tiap hari, tapi penting disiapkan dan diajarkan cara buatnya
→ Bisa juga dipakai untuk pasien dengan keluhan:

  • Sering kram otot
  • Mudah lelah saat berpuasa
  • Tekanan darah drop atau pusing saat transisi puasa

Prinsip Aman Fasting QULBI:

  • Jangan lakukan dry fasting selain puasa Islam
  • Jangan langsung loncat ke puasa panjang tanpa adaptasi
  • Harus kuat secara nutrisi dulu minimal 2–4 minggu sebelumnya
  • Selalu mulai dari IF → FMD → baru wet fasting >24 jam
  • Puasa harus dibarengi dengan istirahat, zikir, dzikir tubuh (gerakan balancing), dan detoks pikiran
Baca Juga :  Sleeping dalam QULBI Habits: Deep Sleep untuk Detoksifikasi & Pemulihan Nyeri

✨ Penutup: Fasting yang Sehat, Bukan yang Ekstrem

Puasa bukan sekadar gaya hidup. Bukan juga sekadar diet. Tapi ibadah yang membangun kesadaran tubuh dan jiwa.

QULBI tidak mengejar tren puasa modern ekstrem, tapi mengejar hikmah puasa yang menyembuhkan dengan lembut dan penuh berkah.

Kalau Rasulullah ﷺ saja puasanya seimbang, penuh rahmat, dan bisa dijalankan semua orang — kenapa kita malah cari versi ekstrem yang berisiko?

Referensi :

1. Fasting Mimicking Diet (FMD) – Valter Longo

  • Longo, V. D. (2024). Fasting Cancer: How Fasting and Nutritechnology Are Creating a Revolution in Cancer Prevention and Treatment. Penguin Publishing Group.
    Buku resmi Longo yang menjelaskan FMD sebagai solusi “puasa aman” untuk pasien kanker dan populasi umum.
  • Longo, V. D., & Panda, S. (2016). Fasting, circadian rhythms, and time-restricted feeding in healthy lifespan. Cell Metabolism, 23(6), 1048–1059.
    https://doi.org/10.1016/j.cmet.2016.06.001

2. Wet Fasting >24 Jam dan Stem Cell Activation

  • Cheng, C. W., et al. (2014). Prolonged fasting reduces IGF-1/PKA to promote hematopoietic-stem-cell–based regeneration and reverse immunosuppression. Cell Stem Cell, 14(6), 810–823.
    https://doi.org/10.1016/j.stem.2014.04.014 Studi dari USC yang menjelaskan regenerasi sistem imun setelah 72 jam fasting.
  • Mindy Pelz, D.C. (2023). Fast Like a Girl. Hay House Penjelasan aplikasi klinis wet fasting berbagai durasi (16 jam, 24 jam, 72 jam), terutama pada perempuan

3. Dry Fasting – Potensi dan Batasannya

  • Filonov, S. N. (2003). Dry Medical Fasting: Myths and Reality.
    Buku pionir dry fasting Rusia. Dikutip secara terbatas sebagai pembanding dan pembuka wawasan.
  • Polozov, I. (2020). Physiological mechanisms of dry fasting in controlled environments. Fasting Research Journal, 5(2), 35–47.
    Studi awal tentang efek metabolik dry fasting, tapi tanpa validasi klinis jangka panjang.
    ⚠️ Dicantumkan sebagai dasar sikap QULBI untuk tidak merekomendasikan dry fasting >24 jam kecuali dalam puasa syariat Islam.

4. Kesiapan Nutrisi Sebelum Fasting

  • Coimbra, C. G., & Homeostasis Lab. (2016). High-dose vitamin D and micronutrient optimization in autoimmune regulation.
    Fondasi pentingnya koreksi mikronutrisi sebelum terapi puasa atau detoks.
  • Wahls, T. (2014). The Wahls Protocol. Avery Publishing.
    Terapkan protokol nutrisi dasar sebelum intervensi metabolik, termasuk puasa.

5. Puasa dalam Islam sebagai Dry Fasting <24 Jam

  • Hadits riwayat Bukhari dan Muslim tentang puasa Senin-Kamis dan puasa Daud
  • Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183 tentang tujuan puasa (taqwa)
    Landasan bahwa puasa Islam adalah dry fasting spiritual yang aman
    dan seimbang.

6. Efek Regeneratif dan Anti-aging dari Fasting

  • Fontana, L., & Longo, V. D. (2016). Calorie restriction and fasting: Molecular mechanisms and clinical applications. Nature Reviews Endocrinology, 12, 393–404.
    https://doi.org/10.1038/nrendo.2016.98
    Efek puasa pada penuaan sel, autofagi, perbaikan DNA, dan inflamasi.

7. Pedoman Puasa Aman dari QULBI
Disusun dari gabungan sumber:

  • QULBI Method internal (Fascia Hack, Habits System, dan Eating Habits)
  • Pedoman nutrisi fungsional dari:
    – Institute for Functional Medicine (www.ifm.org)
    – Chris Kresser (chriskresser.com)
    – Dr. Rhonda Patrick (foundmyfitness.com)
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan