Yuk Pahami Fascia Adalah bahasa utama tubuh – Pernah nggak, kamu merasa nyeri di satu bagian tubuh tapi setelah diterapi, bagian lain yang justru terasa lega?
Atau mungkin pernah merasa stres batin, tapi yang pegal malah leher dan punggung?
Nah, itulah cara tubuh berbicara lewat fascia — jaringan halus yang ternyata jadi “bahasa” utama antara pikiran, energi, dan gerak tubuh.
Dr. Carey Ann George, praktisi The George Method dan seorang peneliti yang banyak mengkaji hubungan antara mitokondria dan jaringan konektif, menyebut fenomena ini sebagai mitochondrial-fascial crosstalk — percakapan antara energi sel dan fascia.
Dalam pandangannya, tubuh manusia itu bukan mesin yang bergerak sendiri-sendiri, tapi sistem komunikasi yang saling terhubung dari level paling halus: sel.
Dan gambar “Know Your Fascia Facts” ini, menggambarkan dengan sangat indah bagaimana bahasa fascia bekerja dalam tubuh kita.
—
1. Fascia Menghubungkan Seluruh Tubuh — dari Kepala sampai Kaki
Bayangkan tubuhmu seperti satu jaring laba-laba yang halus tapi kuat.
Kalau satu titik ditarik, getarannya terasa sampai ke ujung lain.
Begitulah fascia — ia menyatukan seluruh tubuh dalam satu jaringan utuh, dari kepala, leher, punggung, hingga kaki.
Makanya, nyeri di bahu bisa berakar dari kaki yang kaku, atau panggul yang tidak seimbang.
Inilah yang di Griya Sehat QULBI disebut sebagai Structural Imbalance, yang sering jadi akar berbagai nyeri kronis.
Saat kami melakukan QULBI Check-Up, pola tegangan fascia ini selalu terbaca dengan jelas.
Tubuh tidak pernah bohong — dia selalu memberi petunjuk ke mana arah “simpul” utamanya.
—
♂️ 2. Fascia Itu Seperti Karet Lentur yang Menyokong Gerak dan Postur
Fascia bekerja seperti karet yang bisa menegang dan mengendur untuk menopang gerakan.
Tapi begitu tubuh terlalu sering diam — duduk lama, stres berkepanjangan, atau salah postur — “karet” ini kehilangan elastisitasnya.
Dia jadi kaku, menegang, bahkan menempel ke jaringan otot di bawahnya.
Dr. Carey Ann menyebut saat ini terjadi, tubuh masuk ke fase mechanical silence — ketika fascia berhenti bergetar dan “berbicara” dengan mitokondria.
Akibatnya? Energi sel drop, oksigenasi menurun, dan tubuh mulai meradang secara diam-diam.
Nah, di sinilah Balancing dalam FASCIA Hack berperan.
Teknik Puntir Balik bukan sekadar melonggarkan sendi, tapi membangkitkan kembali komunikasi antar jaringan.
Seperti menghidupkan kembali kabel listrik yang sempat terputus.
—
3. Fascia Adalah Sensor Tubuh yang Super Canggih
Fascia bukan cuma jaringan pembungkus, tapi juga organ sensorik terbesar.
Ia punya jutaan reseptor yang peka terhadap tekanan, suhu, dan getaran.
Saat ada cedera, peradangan, atau pembengkakan, viskositasnya berubah — jadi lebih kental dan “berlemak”.
Bayangkan seperti agar-agar yang mulai mengeras.
Begitu cairan fascia kehilangan kelenturannya, sinyal dari luar sulit menembus ke dalam sel.
Proses regenerasi pun melambat, dan tubuh seperti kehilangan “GPS” untuk sembuh.
Melalui Touching, terapis QULBI mengembalikan kesadaran jaringan ini lewat sentuhan lembut — seperti mengetuk pintu yang lama tertutup.
Sentuhan ini bukan cuma fisik, tapi komunikatif; memberi pesan ke tubuh: “Kamu aman. Saatnya pulih.”
—
4. Emosi dan Stres Mengalir Lewat Fascia
Nah, bagian ini sering bikin pasien terkejut.
Karena ternyata, fascia juga “merekam” emosi.
Setiap kali kamu marah, takut, atau sedih — tubuh menegang, dan fascia ikut menegang.
Hubungan fascia dengan sistem saraf simpatetik membuat stres batin langsung berubah jadi stres fisik.
Dan kalau ini berlangsung lama, sistem bioelektrik tubuh terganggu.
Mitokondria kehilangan energi, suplai oksigen menurun, lalu muncullah kelelahan kronis, nyeri otot, bahkan gangguan tidur.
Di sinilah Thinking Habits dan Connecting Habits dari QULBI Habits bekerja.
Mereka menenangkan sistem saraf dari dalam, sehingga terapi fisik bisa benar-benar menyentuh akar — bukan cuma meredakan gejala.
—
5. Ketegangan Satu Area Bisa Mengacaukan Seluruh Sistem
Fascia adalah jaringan kontinu.
Kalau ada satu bagian yang kaku, efeknya menjalar ke seluruh tubuh — seperti rantai yang ketarik di satu sisi.
Kaki yang kaku bisa bikin panggul miring, bahu condong, bahkan kepala jadi mudah pusing.
Dr. Carey Ann menyebutnya fascial continuity disorder,
sementara QULBI menyebutnya Structural Imbalance:
Right Pelvic Rotation, Left Pelvic Tilt, Coccyx Anterior — semua itu tanda bahwa fascia kehilangan harmoni.
Melalui FASCIA Hack, keseimbangan itu dikembalikan lewat tiga elemen utama:
Balancing, Touching, dan Moving — tiga gerbang penyembuhan yang saling melengkapi.
—
⚡️ Kembali ke Percakapan Energi
Kalau fascia longgar, mitokondria kembali “mendengar”.
Sinyal listrik mengalir, oksigen meningkat, dan energi kehidupan menyala lagi.
Dan inilah inti dari FASCIA Hack:
Yuk Pahami Fascia Adalah tentang membangkitkan kembali percakapan antara jaringan dan energi, antara tubuh dan ruh, antara makhluk dan Sang Pencipta.
“Ketika fascia dibebaskan, energi pun mengalir.
Dan saat energi mengalir, tubuh kembali menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa.”
— Griya Sehat QULBI
—
Referensi :
- George, C.A. (2022). Mitochondrial-Fascial Crosstalk and Bioenergetic Regulation.
- Schleip, R. (2021). Fascia: The Tensional Network of the Human Body.
- Oschman, J. (2015). Energy Medicine: The Scientific Basis.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI. www.qulbi.com
