Temukan kenapa era high-carb adalah kesalahan besar dan bagaimana diet rendah karbohidrat menjadi solusi untuk kesehatan modern.
—
Pendahuluan: Dari High Carb ke Diet Rendah Karbohidrat
Pernah dengar kalau lemak itu jahat dan karbohidrat itu baik? Itulah dogma lama yang bikin dunia masuk ke era High Carb, Low Fat. Selama puluhan tahun, bahkan organisasi besar seperti AHA (American Heart Association) dan ADA (American Diabetes Association) meyakini hal ini.
Namun, semua berubah setelah fakta membuktikan bahwa pola ini bukan menyelamatkan, malah menjerumuskan. Sekarang, diet rendah karbohidrat mulai diakui sebagai solusi sehat.
—
Kenapa Era High Carb, Low Fat Terjadi? Sponsorship dan “Cuanisasi”
Kenapa bisa sampai salah arah? Karena ada kepentingan besar di baliknya. Industri pangan dan minyak nabati ikut bermain. Para sponsor utama AHA dan ADA saat itu (sesuai gambar di atas) berasal dari:
- Produsen sereal
- Industri gula
- Industri minyak nabati
- Rockefeller Business (yang menguasai agribisnis dan minyak)
Mereka punya kepentingan: menjual produk murah berbasis karbohidrat olahan dan minyak nabati, bukan makanan utuh.
—
Bukti Nyata: Rekomendasi AHA & ADA Zaman High Carb
Dulu AHA dan ADA merekomendasikan:
- Karbohidrat 50–60% kalori harian
- Lemak maksimal 30%, lemak jenuh kurang dari 10%
- Fokus makan roti, pasta, nasi, sereal “low-fat”
Akibatnya? Lonjakan obesitas, diabetes, penyakit jantung.
—
Panduan AHA Dulu vs Sekarang: Apa Bedanya?
Sebelum 2019, mereka keras mempromosikan karbohidrat tinggi.
Sekarang? Mereka lebih fleksibel:
- Mengakui diet Mediterranean
- Menekankan hindari gula tambahan
- Tidak lagi mewajibkan high-carb
Tapi jangan salah: Mediterranean diet bukan diet rendah karbohidrat. Karbohidrat masih ada dari roti dan pasta, hanya lebih sehat.
—
Kenapa Diet Rendah Karbohidrat & Tinggi Lemak Jadi Jawaban?
Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak (LCHF) bukan tren baru. Ini kembali ke akar:
- Stabilkan gula darah
- Turunkan insulin
- Bakar lemak, bukan simpan lemak
Functional Medicine dan QULBI melihat ini sebagai solusi yang lebih masuk akal, karena tubuh manusia lebih adaptif terhadap lemak sebagai energi utama daripada karbohidrat olahan.
—
LCHF vs Keto: Apa Bedanya?
LCHF (Low Carb High Fat): Karbo 50–100 g/hari, lemak dominan
Keto: Karbo < 30 g/hari, masuk ketosis penuh
Keduanya bagian dari pola diet rendah karbohidrat, tapi tidak identik. Keto lebih ekstrem, karbo sangat rendah, sedangkan LCHF lebih fleksibel.
—
Bagaimana Praktik Diet Rendah Karbohidrat (LCHF) di Kehidupan Nyata?
- Batas karbohidrat: 50–100 g/hari (asal dari sayur)
- Lemak sehat: minyak zaitun, alpukat, santan, ikan berlemak
- Protein: secukupnya (1–1,5 g/kg berat badan)
- Hindari gula dan tepung: no nasi putih, no roti, no minuman manis
Apakah diet rendah karbohidrat aman?
Ya, selama konsumsi real food dan seimbang, sangat aman. Bahkan membantu perbaiki metabolisme.
Contoh menu:
- Sarapan: Telur + alpukat
- Siang: Ayam panggang + salad minyak zaitun
- Malam: Ikan + tumis brokoli
—
Kesimpulan: Era Baru, Gaya Hidup Baru
Era high-carb sudah berakhir. Sekarang saatnya kembali ke diet rendah karbohidrat yang lebih alami, sehat, dan sesuai fitrah.
QULBI mengadopsi ini melalui Eating di QULBI Habits bukan hanya untuk tubuh sehat, tapi juga untuk mindful eating: makan secukupnya, nikmati, dan syukuri.
Referensi :
Tentang Era High-Carb & AHA/ADA Guidelines:
- American Heart Association. Dietary Guidelines for Americans. Circulation. 2000;102:2284-2299.
- Krauss RM, et al. AHA Dietary Guidelines Revision 2000: A Statement for Healthcare Professionals From the Nutrition Committee of the American Heart Association. Circulation. 2000;102:2284–2299.
- Franz MJ, Bantle JP, et al. Nutrition Recommendations and Interventions for Diabetes: ADA Position Statement. Diabetes Care. 2008;31(Suppl 1):S61–S78.
- American Diabetes Association. Nutrition Recommendations and Principles for People With Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 1994;17(5):519-522.
Tentang Evolusi Panduan (2019 dan seterusnya):
- American Diabetes Association. Standards of Medical Care in Diabetes—2019. Diabetes Care. 2019;42(Suppl. 1):S46–S60.
6. American Heart Association. Dietary Recommendations for Cardiovascular Health: 2021 Update. Circulation. 2021;144:e472–e487.
Tentang Diet Rendah Karbohidrat (Evidence-based):
- Feinman RD, Pogozelski WK, Astrup A, et al. Dietary carbohydrate restriction as the first approach in diabetes management: Critical review and evidence base. Nutrition. 2015;31(1):1–13.
- Mansoor N, Vinknes KJ, Veierød MB, Retterstøl K. Effects of low-carbohydrate diets v. low-fat diets on body weight and cardiovascular risk factors: a meta-analysis of randomised controlled trials. Br J Nutr. 2016;115(3):466–479.
- Hall KD, Guo J. Obesity Energetics: Body Weight Regulation and the Effects of Diet Composition. Gastroenterology. 2017;152(7):1718–1727.e3.
Tentang LCHF & Keto (perbandingan):
- Noakes TD, et al. Evidence that supports the prescription of low-carbohydrate high-fat diets: A narrative review. Br J Sports Med. 2018;52:624–631.
- Paoli A, Rubini A, Volek JS, Grimaldi KA. Beyond weight loss: a review of the therapeutic uses of very-low-carbohydrate (ketogenic) diets. Eur J Clin Nutr. 2013;67:789–796.
Tentang Sponsorship & Konflik Kepentingan:
- Nestle M. Food Politics: How the Food Industry Influences Nutrition and Health. University of California Press, 2013.
- Oppenheimer GM. The Rise and Fall of the Low-Fat Diet: The Role of Politics and Science in Nutrition Policy. J Hist Med Allied Sci. 2021;76(3):302–329.
Praktik Griya Sehat QULBI :
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com