You are currently viewing Bongkar Biomekanika Kaki X atau O: Bukan Turunan, Tapi Efek Domino dari Panggul Sampai Telapak!

Bongkar Biomekanika Kaki X atau O: Bukan Turunan, Tapi Efek Domino dari Panggul Sampai Telapak!

0Shares

Kaki X atau O – Pernah nggak liat orang jalannya agak aneh? Entah lututnya ngangkang keluar, atau malah ketemu di tengah kayak huruf X.
Biasanya orang langsung ngomong,
Ah itu mah turunan, Kak… dari kecil emang begitu.”

Padahal… tunggu dulu. Nggak sesimpel itu ceritanya.

Di banyak kasus yang kami temui di lapangan, khususnya di Griya Sehat QULBI, bentuk kaki O dan X itu bukan murni bawaan lahir apalagi warisan genetik. Tapi akibat dari pola postur tubuh dan kebiasaan harian yang salah, plus kompensasi biomekanika tubuh dari atas ke bawah.

Jadi kalau kakak atau teman kakak ada yang kakinya O atau X, jangan langsung pasrah “udah dari sononya” ya. Karena sebagian besar kasus bisa diikhtiarkan diperbaiki.

Biomekanika Pola Kaki O dan X

Tubuh itu kayak rangkaian gear. Begitu satu gear muter, gear lainnya ikut muter sesuai arah bawaan pola masing-masing yagn kami sebut dengan Biomechanicals Pathways Map. Nah, pola kaki O dan kaki X itu sebenarnya dua “alur putaran” yang berbeda. Dan semuanya dimulai dari panggul—si pusat komando postur.

Yuk, kita bedah satu-satu dari atas ke bawah:

1. Kaki O (Genu Varus atau Bowed Legs)

Pada kaki O, akibat panggul miring ke belakang (PPT) maka femur suka rotasi keluar. Begitu paha buka keluar, betis otomatis ikut membuka. Hasilnya: lutut menjauh satu sama lain.

 Secara umum. rangkaian biomekanikanya:

  • PPT (Posterior Pelvic Tilt) → Panggul miring ke belakang/Hypolordosis
  • Femur External Rotation (ER) → Pangkal paha rotasi keluar
  • Tibia External Rotation (ER) → Betis rotasi keluar juga
  • Rearfoot Supination → Tumit drop keluar
  • Arch naik → Lengkungan tapak kaki naik atau cekung, tekanan jari 4-5 lebih dominan
Baca Juga :  Kenapa QULBI Memilih QRMA sebagai Check-Up Utama, Bukan MCU?

Efek akhirnya:
Lutut ngangkang ke luar, bentuk kaki kayak huruf O.

2. Kaki X (Genu Valgus atau Knock Knees)

Kaki X itu kebalikannya. Begitu paha rotasi ke dalam akibat panggul yang miring ke depan (APT), lutut seperti ditarik nyaris saling menyentuh. Karena paha masuk cukup besar, betis mau nggak mau ikut masuk juga. 

Secara umum, rangkaian biomekanikanya:

  • APT (Anterior Pelvic Tilt) → Panggul miring ke belakang/Hypolordosis
  • Femur Internal Rotation (IR) → Pangkal paha rotasi ke dalam
  • Tibia Internal Rotation (IR) → Betis rotasi ke dalam juga
  • Rearfoot Pronation → Tumit drop ke dalam
  • Arch turun → Lengkungan tapak kaki rendah atau flat, tekanan jari 1 (jempol) dominan.

Efek akhirnya:
Lutut ketarik ke dalam, jadi kayak huruf X.

Kenapa Bisa Begitu?

Karena tubuh itu sistem rantai biomekanika. Kalau satu bagian bergeser, yang lain otomatis ngimbangin.
Kayak dominos — kalau panggul miring, pinggul pasti puter, tibia ikut rotasi, sampai ke tumit dan telapak.
Fascia itu kayak tali jemuran, kalau satu sisi ditarik, efeknya bisa kerasa ke ujung-ujungnya.

Bukan Turunan, Tapi Kebiasaan

Nah ini yang perlu dicatat:
Mayoritas kaki X dan O itu akibat pola postur bertahun-tahun, bukan warisan genetik.

  • Sering duduk nyila
  • Duduk posisi W
  • Kebiasaan berdiri berat sebelah
  • Jarang olahraga yang fungsional
  • Dan gaya jalan yang salah

Itu semua bikin tubuh adaptasi terus-menerus sampai akhirnya ngelock di pola itu.

Prosesnya Bisa Mulai Sejak Bayi

Nah ini yang jarang disadari orang tua.
Banyak penyimpangan postur justru bermula dari:

1. Proses persalinan yang nggak optimal
Misal, posisi lahir yang nggak ideal, trauma tarik leher atau panggul waktu lahir, atau persalinan terlalu lama. Efeknya? Fascia bayi langsung adaptasi ke posisi tertentu.

Baca Juga :  Pelvic Imbalances: Akar Masalah di Balik Structural Imbalances Penyebab Nyeri

2. Pola pengasuhan di usia bayi

  • Jarang dibedong
    Padahal, bedong itu bukan soal tradisi, tapi bantu tubuh bayi tetap di posisi netral waktu fascianya masih lentur-lenturnya.
  • Cara gendong asal-asalan
  • Kebiasaan gendong di satu sisi aja, bikin panggul miring, pinggul ikut puter, betis adaptasi, dan seterusnya.
  • Bayi terlalu cepat dipaksa tengkurap, duduk, atau jalan. Kalau belum waktunya, tubuhnya belum siap. Akhirnya sendi dan fascia adaptasi paksa, muncullah pola kompensasi yang nggak sehat.

Lama-lama, kompensasi kecil ini jadi habit postur.
Dan pas masuk usia anak atau remaja, mulai kelihatan deh efeknya.

Dan kabar baiknya… selama belum jadi deformitas tulang permanen, bisa banget diikhtiarkan diperbaiki.

Di QULBI Method, kita tracing dari panggul, pinggul, tibia, sampai ke kaki. Kita balancing, release, terus gerakan integrasi sesuai kebutuhan tubuhnya.

Penutup

Jadi, mulai sekarang kalau ada yang bilang:
Kaki X atau O mah turunan Kak.”
Kamu bisa jawab pelan-pelan,
Belum tentu loh… sebagian besar itu pola postur kok. Dan bisa diperbaiki.”

Karena tubuh ini amanah, jangan dibiarkan jalan miring seumur hidup. Dengan ilmu yang benar, Insya Allah Ta’ala bisa diikhtiarkan.

Referensi :

  • Kendall FP, et al. (2005). Muscles: Testing and Function with Posture and Pain.
  • Neumann DA. (2017). Kinesiology of the Musculoskeletal System.
  • Oschman JL. (2000). Energy Medicine: The Scientific Basis.
  • Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan