Bayangin gini deh, suatu hari kamu nemu benjolan di tubuh. Panik? Wajar banget. Apalagi kalau dokter langsung nyaranin biopsi. Kata “biopsi” aja udah bikin deg-degan, ya kan? Kebayang harus disayat, diambil jaringannya, belum lagi biaya dan rasa gak nyaman yang datang bareng prosedurnya.

Tapi, ada kabar baik buat kamu.

Di Griya Sehat QULBI, kami punya cara yang lebih lembut, tanpa rasa sakit, dan tetap bisa mendeteksi benjolan secara dini. Namanya QULBI Check-Up: Analisis Ketidakseimbangan Organ dengan alat QRMA (Quantum Resonance Magnetic Analyzer).

QRMA: Langkah Awal, Bukan Tebak-Tebakan

QRMA adalah alat diagnostik modern yang membaca kondisi tubuh melalui frekuensi elektromagnetik. Setiap organ tubuh kita memancarkan gelombang unik. Ketika ada ketidakseimbangan, QRMA bisa mendeteksinya sebelum muncul gejala nyata. Teknologi ini sudah banyak digunakan oleh praktisi pengobatan timur dan integratif di seluruh dunia.

QRMA itu semacam “detektif halus” yang bisa baca getaran organ dalam tubuh kamu. Tanpa jarum, tanpa sayatan, cukup pegang alatnya sebentar, dan keluar deh hasilnya.

Kayak kasus salah satu pasien kami nih, sebut saja namanya Bu Rina (wanita, 45 tahun). Dalam laporan QRMA-nya, terdeteksi adanya indikasi kista ovarium—tapi beliau belum merasakan gejala berarti, bahkan belum sempat periksa ke dokter kandungan.

Pola Sistemik yang Sering Terlewat: Peradangan Kecil, Dampak Besar

Apa yang menarik dari hasil Bu Rina?

Ternyata, selain nilai kista ovarium yang sangat tinggi (7.034 / abnormal berat), ada sinyal lain yang muncul lebih dulu: yaitu peradangan pada vagina (3.421 / abnormal sedang). Nah loh, apa hubungannya?

Gini… sistem reproduksi wanita itu saling terhubung kayak jaringan jalan tol: dari vagina, naik ke serviks, terus ke rahim dan akhirnya ke ovarium. Kalau satu bagian “panas” karena peradangan, panas itu bisa menjalar ke bagian lain. Peradangan di vagina bisa naik ke rahim, dan menciptakan lingkungan inflamasi kronis di sekitar ovarium.

Apalagi, jika hormon-hormon penting seperti progesteron Bu Rina terdeteksi rendah. Kombinasi ini menciptakan kondisi yang sempurna buat tumbuhnya kista. Jadi, QRMA bukan cuma nunjukin “ada benjolan”, tapi juga nunjukin pola dan akar masalahnya.

Solusinya? QULBI Method: Sentuh Akar Masalahnya

Alih-alih buru-buru biopsi, Bu Rina memilih jalur alami: terapi holistik dengan QULBI Method selama 3 bulan. Mulai dari perbaikan struktur tubuh (FASCIA Hack), detox dari racun logam berat dan pestisida, sampai ke kebiasaan sehat ala QULBI Habits seperti konsumsi herbal, tidur berkualitas, dan mengelola emosi.

Dan hasilnya?

Alhamdulillah, kistanya hilang! Bukan sulap, bukan sihir. Tapi kerja konsisten dari tubuh yang diberi kesempatan untuk sembuh dengan cara alami.

Jadi, biopsi perlu atau enggak?

Tergantung. Tapi sebelum melangkah sejauh itu, kenapa gak coba QULBI Check-Up dulu? Siapa tahu benjolan itu bukan hal yang perlu ditakuti. Dan kalau memang ada masalah, kita bisa tangani dari akarnya—dengan cara yang manusiawi dan holistik.

Karena di Griya Sehat QULBI, kami percaya: tubuh itu bisa sembuh, asal tahu cara mendengarnya.

Referensi Singkat:

• Zhao, H. et al. (2015). Inflammation and ovarian cyst formation: A review. Journal of Ovarian Research. Studi ini menjelaskan bahwa peradangan kronis pada sistem reproduksi bisa menjadi pemicu terbentuknya kista ovarium.
• Khan, S. et al. (2017). The role of vaginal microbiota and inflammation in reproductive health. Reproductive Biology and Endocrinology. Menunjukkan keterkaitan antara ketidakseimbangan mikrobiota vagina dan peradangan sistemik yang bisa memengaruhi kesuburan dan kesehatan ovarium.
• Quantum Resonance Magnetic Analyzer (QRMA) Manuals & Clinical Notes. QRMA digunakan sebagai alat screening non-invasif untuk membaca frekuensi getaran organ yang bisa memberi sinyal awal ketidakseimbangan tubuh, termasuk potensi inflamasi dan pembentukan kista.
• Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com