Pernah gak sih, kamu jalan-jalan di supermarket, lihat rak-rak penuh warna-warni kemasan makanan, dari snack sampai minuman, dan semuanya kayaknya enak buat dibeli? Tapi, pernah gak kepikiran… berapa banyak di antaranya yang sebenarnya bukan makanan beneran alias fake food?
Yap, fake food itu processed food yang isinya lebih banyak bahan kimia ketimbang nutrisi. Pewarna, pengawet, pemanis buatan, MSG, emulsifier, bahkan zat kimia yang kamu mungkin susah bacanya — tapi tiap hari masuk ke tubuh. Sedihnya, produk kayak gini ngumpet di balik kemasan lucu dan iklan yang menggoda.
Efeknya? Bukan cuma bikin badan gampang gemuk, lemes, atau jerawatan. Tapi bisa jadi pemicu masalah serius kayak gangguan hormon, kanker, autoimun, sampai penyakit degeneratif di usia muda. Sayang banget kan kalau kita teledor soal ini.
Eating di QULBI Habits: Pilih yang Baik, Tinggalkan yang Merusak
Di Griya Sehat QULBI, kita punya konsep Eating di QULBI Habits, yang ngajarin kita buat lebih bijak sama apa yang masuk ke tubuh. Prinsipnya simpel: “Sedikit, rapi, dan rutin. Yang alami, hindari yang diproses berlebihan.”
Karena makanan bukan sekadar buat kenyang, tapi buat menyehatkan tubuh, memperbaiki sel, dan jaga keseimbangan jiwa.
Jadi pas belanja, bukan cuma soal harga atau rasa. Tapi cek juga kandungan produknya, tanya ke diri: “Ini kasih manfaat apa justru mudarat?”
Scan Produkmu, Dukung Palestina
Sekarang, ada PR tambahan buat kita semua. Selain hindari fake food, wajib cek juga apakah produk itu masuk daftar boikot apa nggak. Karena tahu sendiri, sampai hari ini, saudara kita di Palestina masih terus dizalimi.
Caranya? Tinggal download aplikasi NO THANKS! di HP kamu lewat link ini (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bashsoftware.boycott). Pas belanja, tinggal scan barcode produk, nanti keluar tuh keterangannya:
- Hijau = aman
- Merah = produk itu dukung penjajahan, jangan dibeli
Dalil & Landasan Bolehnya Memboikot Produk Yahudi
Nah, biar makin yakin, kakak perlu tahu juga bahwa memboikot produk Yahudi saat mereka menzalimi umat Islam itu boleh dan punya landasan syar’i.
Disampaikan oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Hafidzahullah dalam salah satu kajian kitab Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari setiap Sabtu pagi di Masjid Al-Mubarak, Krukut, Jakarta Barat — beliau menjelaskan:
“Memboikot produk Yahudi saat ini bisa dianggap sebagai bentuk jihad dengan harta.”
Dalilnya diambil dari siroh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, saat pengusiran Yahudi Bani Nadhir, kaum Muslimin saat itu menebang dan membakar pohon-pohon kurma milik mereka supaya perekonomian Yahudi hancur.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 5:
“Apa saja pohon kurma yang kamu tebang atau yang kamu biarkan tumbuh berdiri di atas pokoknya, maka itu semua dengan izin Allah, dan agar Dia menghinakan orang-orang fasik.”
(QS. Al-Hasyr: 5)
Nah, dari sini jelas, bukan zat produknya yang diharamkan, tapi kita memilih untuk tidak bermuamalah dengan pihak yang sedang membantai saudara-saudara kita. Tujuannya, agar perekonomian mereka melemah, sebagaimana strategi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu.
Ini bagian kecil tapi berarti buat perlawanan. Karena dompet kita juga bisa jadi senjata buat melemahkan musuh.
Jadi Mulai Sekarang…
- Pilih makanan alami, minim proses
- Hindari fake food penuh bahan kimia
- Gunakan NO THANKS! buat scan produk saat belanja
- Jadikan Eating di QULBI Habits sebagai gaya hidup harian
Karena sehat itu tanggung jawab, boikot itu kehormatan.
Bukan soal idealis semata, tapi soal Islam dan keberpihakan.
All Eyes on Rafah….. Free Palestine !
Referensi singkat :
- “The Case Against Fake Food” — Natural Health Journal, 2022
- App NO THANKS! — Google Play Store (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.bashsoftware.boycott)
- Kajian Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari — Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Hafidzahullah, Masjid Al Mubarak Krukut, Jakarta Barat.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com