Cara Mengatasi Anak Susah Makan – Pernah nggak, lihat anak cuma mau makan nasi putih aja, atau cuma mau nugget dan mie instan?
Atau malah tiap kali waktu makan, rasanya kayak perang dunia ketiga?
Nah, jangan buru-buru bilang, “Anakku rewel!” — bisa jadi tubuh kecilnya lagi kasih sinyal bahwa ada ketidakseimbangan di dalam tubuhnya. Dalam dunia Functional Medicine (FM), rewel makan bukan cuma soal “nggak doyan”, tapi bisa jadi refleksi dari masalah sistemik. Yuk kita bedah satu-satu serta solusi ala QULBI Habits!
—
1. Prinsip Emas dari QULBI: “Tubuh Selalu Bicara, Kita yang Belajar Mendengar.”
Anak rewel makan bukan musuh yang harus “diperangi.”
Ia adalah sinyal tubuh yang sedang memberi tahu bahwa ada ketidakseimbangan di dalam — entah di saraf, usus, atau struktur fascianya.
Saat sistem tubuh dikembalikan ke keseimbangan (dengan Balancing–Touching–Moving), anak akan mulai tenang, nafsu makan membaik, dan tubuhnya kembali menerima makanan dengan senang hati.
—
2. Picky Eater, Fussy Eater, dan Problem Eater — Jenis ‘Rewel Makan’, Bedanya Apa Sih?
1. Fussy Eater – “Aku lagi nggak mood makan.”
Ini jenis paling ringan. Anak kadang mau makan banyak, kadang sedikit, tergantung suasana hati.
Biasanya karena lelah, bosan, atau lingkungan makan yang terlalu ramai.
Tanda-tandanya:
- Nafsu makan naik turun.
- Masih mau coba makanan baru, tapi tergantung mood.
Solusi QULBI Habits:
- Tenangkan dulu sistem sarafnya dengan Balancing Habits
- Buatkan jadwal makan teratur & suasana tenang.
- Jangan pakai TV saat makan, fokus pada kebersamaan.
- Libatkan unsur Connecting, misalnya doa sebelum makan agar qalbu anak tenang.
—
2. Picky Eater – “Aku cuma mau yang aku suka.”
Anak jenis ini biasanya punya masalah sensorik: tekstur makanan tertentu terasa “aneh” di lidahnya.
Ada juga yang dipengaruhi gut microbiome yang rusak — bikin anak craving makanan manis atau karbo saja.
Tanda-tandanya:
- Makanannya itu-itu aja.
- Menolak tekstur tertentu (lembek, licin, berserat).
- Berat badan normal, tapi variasi makanan sedikit.
FM View:
Ada gangguan di gut-brain axis dan fascia sensorik (terutama di wajah, rahang, dan leher) yang membuat persepsi rasa jadi salah.
Solusi QULBI Habits:
- Kombinasi Touching + Moving: terapi fasia lembut di area kepala-leher, serta latihan proprioseptif (loncat, jalan di pasir, berguling).
- Terapkan Elimination Diet ringan: stop gluten, susu sapi, gula rafinasi selama 2 minggu dan lihat perubahan mood & fokusnya.
- Perkenalkan makanan baru secara bertahap, jangan dipaksa.
—
3. Problem Eater – “Tubuhku benar-benar menolak.”
Nah, ini yang paling serius. Biasanya anak punya reaksi fisiologis atau imun terhadap makanan tertentu.
Ada yang sampai muntah, panik, atau benar-benar menolak makanan baru.
Tanda-tandanya:
- Hanya mau makan <5 jenis makanan.
- Berat badan stagnan atau turun.
- Bisa ada alergi, gangguan motorik oral, atau gangguan pencernaan berat.
FM View:
- Biasanya terkait leaky gut, food sensitivities, neuroinflammation, dan fascia restriction di area visceral (usus).
- Sinyal saraf vagus terganggu, membuat anak sulit menelan atau merasa cemas saat makan.
Solusi QULBI Habits:
- Awali dengan Balancing & Touching: terapi fascia lembut di area perut dan leher untuk menenangkan saraf vagus.
- Lanjutkan dengan Functional Nutrition Plan: makanan alami, tanpa aditif, penuh mikronutrien.
- Tambahkan unsur Connecting — dukungan emosional orang tua sangat penting, jangan marah atau memaksa.
—
3. Dari Sudut Functional Medicine: Kenapa Anak Jadi Susah Makan?
Coba bayangkan usus anak kayak taman bunga. Kalau tamannya penuh bunga sehat, kupu-kupu datang. Tapi kalau tamannya penuh gulma, yang datang malah lalat.
Begitu juga dengan mikrobiota usus.
Masalah makan sering berawal dari gut imbalance — bakteri baiknya kalah sama bakteri jahat.
Efeknya?
- Nutrisi nggak terserap dengan baik
- Anak cepat kenyang tapi kurang gizi
- Peradangan ringan di usus → bikin perut nggak nyaman
- Sinyal “lapar” dan “kenyang” dari otak jadi kacau
Ditambah lagi, jika anak sering konsumsi makanan ultra-proses, susu formula berlebihan, atau antibiotik sejak kecil, maka gut-brain axis (jalur komunikasi antara otak dan usus) bisa terganggu.
—
4. Solusi Praktis Lain buat Orang Tua
A. Perbaiki “Lingkungan Makan”
- Jangan paksa anak makan saat stres. Sistem pencernaan cuma aktif kalau anak tenang.
- Buat suasana makan jadi ritual yang menyenangkan, bukan medan perang.
- Hindari gadget saat makan — biar otak sadar bahwa tubuh sedang menerima makanan.
B. Detoks Gula dan Ultra-Proses
Kurangi makanan manis, pewarna, dan penyedap. Anak yang kecanduan gula akan lost appetite untuk makanan alami.
Coba ganti dengan buah, kurma, madu alami secukupnya.
C. Rawat Ususnya
Inilah kuncinya. Kalau usus sehat, anak otomatis lebih doyan makan.
Langkah sederhana:
- Tambahkan probiotik alami: kefir, yoghurt plain, atau tempe rebus.
- Tambahkan prebiotik alami: pisang, apel, asparagus, bawang, madu alami.
- Pastikan anak cukup minum air hangat, bukan es.
D. Gunakan Herbal & Suplementasi Pendukung
Berikut pendekatan yang bisa membantu, tentu disesuaikan dengan kondisi anak dan pantauan praktisi:
1. Zinc → bantu nafsu makan dan penyembuhan usus.
(Dosis anak: 5–10 mg/hari, tergantung usia)
2. Vitamin B-complex → bantu metabolisme energi dan nafsu makan.
3. Probiotic supplement (strains: Lactobacillus rhamnosus GG, Bifidobacterium breve)
→ bantu keseimbangan flora usus dan perbaiki mood.
4. Omega-3 (DHA+EPA) → bantu fungsi otak dan regulasi emosi anak.
5. Herbal pilihan:
- Curcuma xanthorrhiza (temulawak) → alami meningkatkan nafsu makan.
- Daun kelor → kaya mikronutrien dan zat besi.
- Cinnamon + ginger tea → bantu pencernaan, bisa diseduh ringan untuk anak usia >3 tahun.
E. Cek Alergi & Intoleransi Makanan
Kadang anak “menolak makan” bukan karena nggak mau, tapi karena tubuhnya bereaksi terhadap makanan tertentu.
Coba eliminasi sementara produk susu sapi, gluten, dan gula putih selama 2 minggu, lalu observasi perubahannya.
—
♀️ 5. Penutup – Bukan Sekadar Nafsu Makan, Tapi Keseimbangan Tubuh
Rewel makan bukan sekadar “nggak doyan” atau “manja”. Itu sinyal dari tubuh kecil yang sedang butuh pertolongan.
Ketika pencernaan anak sehat, sistem sarafnya tenang, dan mikrobiotanya seimbang — keinginan makan akan muncul dengan alami. Inilah Cara Mengatasi Anak Susah Makan versi QULBI.
Karena sejatinya, anak bukan harus dipaksa makan, tapi dibantu tubuhnya untuk ingin makan.
—
Referensi :
- O’Shea M et al. The gut microbiome and child behavior. Nutrients. 2020.
- DiNicolantonio JJ. The importance of zinc and probiotics in appetite regulation. Open Heart. 2021.
- Functional Medicine Textbook (IFM.org) — Section: Pediatric Gut-Brain Axis.
- Heiss CJ. Feeding problems in children and functional nutrition approach. Integr Med Clin J. 2019.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
