You are currently viewing Penggunaan TENS pada Keluhan Nyeri Low Back Pain Berdasarkan Pola Ketidakseimbangan Panggul

Penggunaan TENS pada Keluhan Nyeri Low Back Pain Berdasarkan Pola Ketidakseimbangan Panggul

0Shares

Low Back Pain (LBP) seringkali bukan sekadar masalah otot atau saraf, tapi juga berkaitan erat dengan pola ketidakseimbangan struktural pada panggul. Di Griya Sehat QULBI, pola-pola seperti LPT (Left Pelvic Tilt), RPT (Right Pelvic Tilt), APT (Anterior Pelvic Tilt), PPT (Posterior Pelvic Tilt), RPR (Right Pelvic Rotation), dan LPR (Left Pelvic Rotation) menjadi kunci utama dalam evaluasi dan penanganan nyeri punggung bawah.

Apa Itu TENS dan Mengapa Penting dalam FASCIA Hack?

TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) adalah alat stimulasi listrik rendah yang digunakan untuk membantu mengurangi nyeri dengan cara menghambat sinyal rasa sakit dan merangsang produksi endorfin. Dalam konteks FASCIA Hack, TENS masuk dalam pilar Touching, yaitu proses mengurai ketegangan fascia menggunakan sentuhan, tekanan, atau stimulasi seperti dry needling, akupresur, bekam, dan salah satunya adalah TENS.

TENS digunakan bukan hanya untuk meredakan nyeri, tapi juga untuk melunakkan jaringan fascia yang mengeras akibat disfungsi postural. Jadi, efeknya bukan cuma terasa nyaman, tapi juga mempersiapkan tubuh agar lebih responsif saat masuk ke tahapan Balancing dan Moving.

Titik Elektroda TENS Berdasarkan Pola Panggul:

1. Left Pelvic Tilt (LPT)

  • Ciri: Ilium kanan naik, panggul miring ke kiri
  • Elektroda Lokal: QL kanan & SIJ kiri
  • Titik Meridian: BL23 kanan, GB30 kiri

2. Right Pelvic Tilt (RPT)

  • Ciri: Ilium kiri naik, panggul miring ke kanan
  • Elektroda Lokal: QL kiri & SIJ kanan
  • Titik Meridian: BL23 kiri, GB30 kanan

3. Anterior Pelvic Tilt (APT)

  • Ciri: ASIS turun, lordosis lumbar berlebihan
  • Elektroda Lokal: Lumbar extensor & rectus femoris
  • Titik Meridian: BL25, ST31
Baca Juga :  Rahasia Jari Tangan dan Kaki: Kenapa Banyak Keluhan Nyeri Bisa Selesai Hanya dengan Release Fascia di Ujungnya

4. Posterior Pelvic Tilt (PPT)

  • Ciri: ASIS naik, lordosis lumbar hilang
  • Elektroda Lokal: Rectus abdominis bawah & gluteus maximus bawah
  • Titik Meridian: CV6 (Qihai), BL36/54

5. Left Pelvic Rotation (LPR)

  • Ciri: Panggul berputar ke kiri, ilium kiri outflare, ilium kanan inflare
  • Elektroda Lokal: SIJ kanan & gluteus medius kiri
  • Titik Meridian: GB29 kiri, BL53 kanan

6. Right Pelvic Rotation (RPR)

  • Ciri: Panggul berputar ke kanan, ilium kanan outflare, ilium kiri inflare
  • Elektroda Lokal: SIJ kiri & gluteus medius kanan
  • Titik Meridian: GB29 kanan, BL53 kiri

Bonus: Titik Umum TENS Akupunktur untuk Semua Jenis LBP

Kalau mau langsung ke titik universal:

  • BL23 (pinggang bawah, ginjal)
  • BL25 (pinggang tengah, lumbar)
  • DU3 (midline L4 area)
  • BL40 (belakang lutut)
  • GB30 (gluteal area)

Tips Praktek:

  • Posisi pasien rileks: prone, side-lying, atau seated, tergantung pola rotasi panggul.
  • Touching + Moving: Pasien diinstruksikan menggerakkan bagian tubuh yang sedang disentuh secara sadar dan aktif — misalnya: Saat TENS ditempatkan di titik BL40, pasien diminta tekuk-luruskan lutut.
  • Saat TENS aktif, bisa sambil diberikan sentuhan fascia ringan atau instruksi napas diafragma.
  • Selalu monitor reaksi pasien: kalau terasa panas, gatal, atau nyeri → stop sejenak dan evaluasi.
  • Jangan terlalu lama (>45 menit) karena bisa menyebabkan desensitisasi saraf.

Durasi dan Frekuensi Penggunaan TENS:

Durasi Sesi:

  • Akut: 15–20 menit
  • Subakut: 20–30 menit
  • Kronis: 25–40 menit
  • Maintenance: 15–20 menit

Frekuensi Sesi:

  • Akut: 1–2x sehari
  • Subakut: 3–4x/minggu
  • Kronis: 2–3x/minggu
  • Maintenance: 1–2x/minggu

Frekuensi Listrik (Hz) sesuai Tujuan:

Tujuan & Frekuensi:

  • Pain relief cepat: 80–120 Hz
  • Relaksasi fascia & otot: 2–10 Hz
  • Aktivasi otot: 30–50 Hz
  • Endorfin release: 4–8 Hz
Baca Juga :  Touching Fascia: Menyalakan Kembali ‘Percikan Hidup’ di Dalam Tubuh agar Bebas Nyeri

Penutup:

TENS adalah alat bantu, bukan alat utama. Maka, pemakaiannya harus dikombinasikan dengan Balancing dan Moving dalam FASCIA Hack, supaya hasilnya maksimal. Prinsipnya kayak membajak sawah sebelum ditanami: jaringan yang sudah longgar lebih responsif terhadap stimulasi. Dengan memahami pola ketidakseimbangan panggul dan memasang TENS di titik yang tepat, nyeri bukan cuma reda sementara, tapi bisa dicegah untuk kambuh lagi.

Referensi:

  • Buku Panduan Anatomi & Terapi Fascia
  • Clinical Application of TENS in Musculoskeletal Pain
  • Observasi Terapi di Griya Sehat QULBI
  • Modul FASCIA Hack oleh Endy Syaifullah
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan