You are currently viewing Bukan Atrial Fibrillation, Tapi Fascia: Biang Stroke yang Terabaikan & Terapi Struktural FASCIA Hack sebagai Jawaban Holistik

Bukan Atrial Fibrillation, Tapi Fascia: Biang Stroke yang Terabaikan & Terapi Struktural FASCIA Hack sebagai Jawaban Holistik

0Shares

Selama ini, kalau kita ngomongin penyebab stroke, pasti yang paling sering disebut: Atrial Fibrillation (AF)—denyut jantung yang nggak teratur. Tapi… gimana kalau ternyata AF bukanlah penyebab awal? Gimana kalau ada “biang kerok” tersembunyi yang jadi akar masalah sebelum AF muncul?

Nah, inilah yang sekarang mulai terbongkar di dunia medis: sebuah kondisi yang disebut Atrial Myopathy.

🔍 Apa itu Atrial Myopathy?

Atrial Myopathy adalah kondisi di mana struktur dan fungsi serambi jantung (atrium kiri) mengalami gangguan. Dindingnya jadi lemah, fibrotik (keras dan luka), dan nggak elastis lagi.

Kerusakan ini bisa terjadi secara perlahan, diam-diam, bahkan tanpa gejala.

Dan inilah yang bikin bahaya: orang bisa tampak sehat, tapi di dalam tubuhnya, bom waktu sedang berdetak.

Dan yang lebih mencengangkan lagi… ternyata fascia, jaringan ikat tubuh yang selama ini disepelekan, punya peran besar di balik semua ini.

🔁 Segitiga Neraka: Dari Jantung ke Otak

Apa yang terjadi kalau atrium nggak bisa memompa dengan baik?
➡️ Darah jadi stagnan (mandek).
➡️ Lapisan pembuluh rusak.
➡️ Darah jadi gampang menggumpal.

Semua itu memenuhi Virchow’s Triad, kondisi sempurna untuk terbentuknya bekuan darah. Dan kalau gumpalan itu lepas?
Boom! Stroke.

Yang lebih mencengangkan:
Stroke bisa terjadi tanpa AF sekalipun. Karena ternyata, akar masalahnya bukan cuma irama, tapi struktur dan fungsi otot jantung yang sudah berubah duluan.

Atrial Myopathy: Sang Induk dari AF
Dalam Kongres Ekokardiografi Dunia ke-30 pada 30 Mei – 1Juni 2025 di Istanbul, tim dokter dari National Brain Center – Mahar Mardjono, Jakarta, yaitu Prof. Hamed Oemar, MD, PhD; Dr. Beny Rilanto; dan Dr. Untung Riawan, mempresentasikan materi berjudul “The Progression of Atrial Myopathy to Atrial Fibrillation as a Disease Continuum: State-of-the-Art and Future Direction.” Presentasi ini menyoroti bahwa Atrial Myopathy dapat menyebabkan stroke iskemik bahkan sebelum Atrial Fibrillation (AF) terjadi, menunjukkan bahwa AF bukanlah penyebab utama melainkan akibat dari kerusakan struktural atrium yang telah lebih dulu berkembang. Paradigma ini membuka wawasan baru dalam pencegahan stroke dengan fokus pada deteksi dan penanganan awal terhadap remodeling struktural atrium.. 

Penelitian seperti dari Maheshwari et al. (2020) dan Kamel et al. di jurnal Circulation menunjukkan bahwa pasien dengan tanda-tanda atrial cardiopathy (istilah lain dari atrial myopathy), seperti pembesaran atrium kiri atau gangguan fungsi mekanis, punya risiko stroke iskemik lebih tinggi meskipun tidak ada AF.

Sumber: Maheshwari A, et al. Circulation, 2020. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047329

Studi dari Nabauer et al. di European Heart Journal juga menyebut, perubahan struktur atrium ini diam-diam membuat kondisi pro-trombotik (mudah terbentuk bekuan darah). Dan yang lebih menarik: hal ini bisa dideteksi lewat imaging dan biomarker tertentu.

Baca Juga :  Genteng Bocor & Karpet Berjamur: Mengapa Nyeri Kronis Tak Kunjung Hilang?

Dari Jantung ke Fascia: Apa Hubungannya?
Kalau kakak tanya: “Apa hubungannya dengan fascia?” Maka jawabannya: banyak banget!
Fascia itu bukan cuma pembungkus otot. Dia menyambung seluruh tubuh: dari kaki sampai kepala, dari kulit sampai organ dalam—termasuk jantung.

Dan jangan salah, atrium jantung juga terbungkus dan tersambung dengan fascia, terutama fascia mediastinum dan perikardium yang menyatu dengan struktur dada dan leher. Nah, ketika tubuh mengalami adhesi fascia—misalnya karena trauma, postur buruk, duduk kelamaan, atau bahkan stres—maka gaya tarik mekanis itu bisa menjalar ke jantung.

Ini yang disebut mekanotransduksi: tekanan mekanik dari luar yang mengubah fungsi sel dan jaringan dari dalam.

Penelitian Subbotin & Hussey dalam buku Understanding the Heart menegaskan bahwa penyakit jantung, termasuk aterosklerosis, sebenarnya dimulai dari tekanan luar ke dalam (outside-in), bukan sebaliknya.
Fascia yang kaku, tegang, dan penuh adhesi bisa mengganggu aliran mikro, menekan vasa vasorum, dan mencetuskan proses degeneratif kronis—termasuk ke atrium.

FASCIA Hack: Solusi Struktural yang Holistik
Kalau penyebabnya bukan hanya kelistrikan jantung tapi tekanan struktural dari fascia, maka solusinya harus menyentuh akar masalahnya, kan?

Nah, di sinilah FASCIA Hack berperan sebagai terapi struktural holistik yang nggak cuma melepaskan fasia yang kaku, tapi juga menata ulang postur, sirkulasi, dan bahkan memberi ruang bagi jantung untuk “bernapas” lebih lega.

FASCIA Hack terdiri dari tiga pilar:

  • Balancing – teknik puntir balik untuk memperbaiki struktur panggul, tulang belakang, dan toraks (yang berhubungan langsung dengan jantung).
  • Touching – melepaskan fascia yang menegang dan mengganggu aliran saraf serta pembuluh, termasuk fascia mediastinum.
  • Moving – mengajarkan tubuh untuk bergerak kembali dengan pola gerak yang mendukung sistem sirkulasi dan napas.

Dengan prinsip ini, FASCIA Hack bisa:

  • Mengurangi tekanan pada atrium kiri.
  • Memperlancar drainase limfatik dan mikrosirkulasi.
  • Menurunkan aktivitas simpatetik (fight or flight) yang bikin jantung tegang terus.
  • Menjaga struktur mendukung fungsi, bukan sebaliknya.

Pencegahan Stroke Dimulai dari Fascia
Sekarang kita tahu: stroke iskemik bahkan hemoragik bisa muncul bahkan sebelum AF terdeteksi. Jadi nunggu AF baru bergerak? Telat, kak.

Dengan deteksi dini kondisi postural dan ketegangan fascia, pencegahan bisa dimulai lebih awal. Ini selaras dengan pendekatan Root-Cause Healing ala QULBI Method—menyentuh akar, bukan sekadar gejala.

Baca Juga :  Hernia: Saat Fascia Terlalu Lemah & Bolong, Organ pun “Nyontek Keluar”

✨ Penutup
Kak, dunia medis sekarang lagi shifting. Paradigma baru tentang stroke bukan lagi semata kelistrikan jantung, tapi struktur yang menopang fungsi jantung itu sendiri.
Dan fascia, si jaringan “terlupakan” itu, kini muncul sebagai pemain utama yang harus diperhatikan.
Jadi, kalau kakak peduli jantung dan ingin mencegah stroke tanpa nunggu “alarm besar” berbunyi, mungkin sekarang saatnya untuk cek kondisi fasia… dan pertimbangkan FASCIA Hack sebagai bagian dari perawatan tubuh yang menyeluruh

Karena bisa jadi, bukan AF yang jadi biang stroke kakak—tapi fasia

Referensi :

  • Presentasi  “The Progression of Atrial Myopathy to Atrial Fibrillation as a Disease Continuum: State-of-the-Art and Future Direction” oleh Prof. Hamed Oemar, MD, PhD; Beny Rilanto, MD; Untung Riawan, MD dari National Brain Center – Mahar Mardjono, Jakarta, Indonesia pada event 30th World Congress of Echocardiography (ISCU 2025), Istanbul, Turki.
    https://iscu2025.org/
    Dalam kongres ini dipresentasikan hasil riset 5 tahun dari Indonesia yang membuka pemahaman baru tentang stroke iskemik karena atrial myopathy, bukan semata-mata atrial fibrillation (AF).
  • Marcus G.M., et al. (2021). Atrial Myopathy: Mechanisms and Clinical Evaluation. Frontiers in Cardiovascular Medicine. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fcvm.2021.689313/full. Menjelaskan bahwa atrial myopathy bisa menyebabkan stroke embolik walau tanpa gejala AF, melalui mekanisme fibrosis, inflamasi, dan disfungsi atrium.
  • Kamel H., Okin P.M., Elkind M.S.V., Iadecola C. (2016). Atrial cardiopathy: a novel risk factor for cryptogenic stroke?JAMA Neurology, 73(10), 1202–1204. Menekankan bahwa perubahan struktur atrium (tanpa AF) adalah akar tersembunyi dari stroke yang selama ini dianggap “kripto-genik” alias tanpa penyebab jelas.
  • Yaghi S., Kamel H., Elkind M.S.V., et al. (2014). Atrial cardiopathy and cryptogenic stroke: a review of the evidence. Journal of the American Heart Association, 3(3): e000479. Ulasan kuat yang menjelaskan hubungan antara disfungsi atrium dan risiko stroke meski tidak ada AF sama sekali.
  • Subbotin V.M. (2021). Understanding the Heart: Unwrapping the Mysteries of Cardiac Fascia. Disadur dan dipopulerkan oleh Hussey et al. dalam “Outside-In” model of atherosclerosis. Menggugurkan teori lama “inside-out” tentang penyumbatan jantung, dan menggantikannya dengan perspektif bahwa tekanan dari luar pembuluh darah—termasuk dari fascia dan interstitium—memicu penebalan vasa vasorum → penyumbatan → risiko jantung dan stroke.
  • Artikel Endy Syaifullah (2024). Fascia, Struktur Tubuh, dan Penyakit Jantung: Menelusuri Akar yang Terlupakan. https://qulbi.com/fascia-struktur-tubuh-dan-penyakit-jantung-menelusuri-akar-yang-terlupakan. Membuka wawasan baru tentang peran fascia adhesion dan mekanotransduksi dalam penyakit jantung, stroke, dan bagaimana FASCIA Hack menjadi solusi berbasis struktur, bukan hanya simptom.
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan