You are currently viewing Makan Sehat, Pikiran Jernih — Koneksi Dahsyat antara Eating dan Thinking dalam QULBI Habits

Makan Sehat, Pikiran Jernih — Koneksi Dahsyat antara Eating dan Thinking dalam QULBI Habits

0Shares

Pernah nggak sih ngerasa mood tiba-tiba ambruk, padahal nggak ada masalah besar? Atau sulit fokus, gampang cemas, dan pikiran rasanya keruh banget? Ternyata, biang keladinya bisa jadi… ada di piring makan kita.

Yup, ternyata isi piring kita punya pengaruh langsung ke isi kepala. Ini bukan sekadar omongan nenek-nenek zaman dulu. Seorang psikiater sekaligus ahli nutrisi otak, Dr. Georgia Ede, mengulas hal ini dalam bukunya Change Your Diet, Change Your Mind. Intinya? Apa yang kamu makan, bisa mengubah cara kamu berpikir.

Hubungan Ajaib antara Eating dan Thinking
Dalam kerangka QULBI Habits, Eating itu bukan cuma soal kenyang atau enak—tapi soal bagaimana makanan bisa jadi “bahan bakar” berpikir. Sedangkan Thinking adalah kebiasaan berpikir yang jernih, positif, dan terarah. Tapi gimana bisa berpikir jernih kalau ‘bensin otaknya’ aja keruh?

Dr. Ede menjelaskan bahwa otak (Organ pikiran kedua setelah jantung) itu ibarat mesin super canggih, tapi sangat sensitif. Dia butuh nutrisi tertentu untuk kerja optimal: lemak sehat, protein berkualitas, vitamin B kompleks, dan tentu saja, stabilitas gula darah. Kalau kita kasih makanan ultra-proses, tinggi gula, atau karbohidrat kosong terus-terusan… ya wajar kalau otak jadi “ngambek”: fokus menurun, suasana hati anjlok, bahkan bisa memicu gangguan mood swing, kecemasan, kabut otak, bahkan gejala depresi. Nggak heran kalau kamu merasa kayak rollercoaster emosional tiap habis makan mie instan atau camilan manis

Makanan Tak Sehat = Pikiran Tak Sehat?
Dr. Ede bahkan menyebutkan bahwa banyak gangguan kejiwaan modern berkaitan erat dengan pola makan SAD (Standard American Diet)—yang tinggi gula, rendah gizi, dan bikin inflamasi dalam tubuh. Nah, inflamasi ini gak berhenti di tubuh, tapi bisa naik ke otak dan bikin “api kecil” yang pelan-pelan membakar kestabilan emosi.
Kalau diterjemahin ke gaya QULBI, Thinking yang rusak bisa jadi karena Eating yang ngawur. Jadi sebelum buru-buru menyalahkan diri sendiri karena pikiran overthinking, tanya dulu: apa isi piringku hari ini?

Baca Juga :  Structural Imbalances dalam Perspektif Ibnul Qayyim dan Integrasi dengan FASCIA Hack

Solusi Praktis ala Dr. Georgia Ede: Makan Sehat, Pikiran pun Ikut Sehat
Kalau kamu bertanya, “Terus harus makan apa dong biar pikiran ikut cerah?”, Dr. Georgia Ede punya jawabannya. Nggak ribet kok, tapi butuh komitmen.

Berikut ini beberapa langkah praktis dari beliau yang bisa langsung kakak terapin di QULBI Habits, terutama dalam bagian Eating for Thinking:

  • Ucapin Selamat Tinggal ke Makanan Olahan
    Mulai sekarang, coba jauhi makanan pabrikan, snack dalam kemasan, roti putih, nasi putih berlebihan, gorengan, dan apapun yang terlalu “manis dan praktis”. Makanan olahan itu seperti asap dalam ruangan tertutup—kelihatan sepele, tapi bisa bikin sesak pikiran.
  • Pilih Real Food, Bukan Fake Food
    Fokuslah pada makanan utuh yang alami: daging ayam kampung, ikan segar, telur, sayur-sayuran non-tepung, dan buah secukupnya. Real food ibarat bahan bakar pertamax untuk otak—bersih, kuat, tahan lama.
  • Eksplorasi Gaya Makan yang Tenang (Quiet Diets)
    Dr. Ede memperkenalkan istilah Quiet Paleo, Quiet Keto, dan Quiet Carnivore—semua punya prinsip dasar yang sama: minim karbo, tinggi protein, lemak sehat, dan bebas gangguan dari makanan problematik seperti gluten atau gula.
  • Dengarkan Respons Tubuhmu
    Nggak ada satu diet cocok untuk semua. Jadi sambil menjalani, kamu perlu mengamati: gimana mood kamu? Lebih fokus nggak? Tidur makin nyenyak? Itu semua petunjuk apakah pola makanmu makin nyambung sama kebutuhan tubuh dan pikiran.
  • Hati-hati dengan Alkohol & Nightshades
    Bagi sebagian orang, alkohol dan sayuran dari kelompok nightshade (seperti tomat, terong, paprika) bisa memicu peradangan halus di otak. Alkohol pastinya haram tapi untuk nightshade nggak semua harus dihindari, tapi patut dicoba dikurangi lalu diamati efeknya.

Kalau semua langkah ini dijalani, tubuh akan mulai “berbicara”—dan pikiran yang tadinya kusut, perlahan jadi jernih. Inilah gaya hidup berpikir jernih lewat makan yang sadar: sebuah sinergi antara Eating dan Thinking dalam QULBI Habits.

Baca Juga :  Lemak Tersembunyi: Bahaya Obesitas -Faktor Risiko Nyeri- yang Tidak Disadari

Dari Otak ke Piring: Eating for Thinking di QULBI Habits

Dalam QULBI Habits, Eating bukan sekadar makan kenyang, tapi makan yang menyehatkan pikiran. Prinsipnya mirip kayak yang diajarkan Dr. Ede:

 “Apa yang kamu makan hari ini, akan menentukan kualitas pikiranmu besok.”

Itulah kenapa perubahan gaya makan sering kali justru berdampak lebih besar ke stabilitas emosi dan kejernihan berpikir ketimbang sekadar menurunkan berat badan.

Bayangin, saat seseorang diajak mengubah pola makan—mengurangi gula, memperbanyak lemak sehat, rutin minum herbal—pikiran mereka pelan-pelan jernih, keputusan lebih tenang, dan overthinking berkurang. Kenapa? Karena struktur otak dan hormon mulai seimbang. Jalur Thinking mulai punya fondasi kuat dari dalam.

Dan ini bukan cuma teori. Setiap kali pasien diterapi dengan FASCIA Hack lalu didampingi perubahan Eating Habits, dampaknya luar biasa: bukan cuma sakit berkurang, tapi pola pikir juga ikut berubah. Dari yang dulunya pesimis jadi lebih positif. Dari yang dulunya susah fokus jadi lebih “waras”.

Kesimpulan: Piringmu Menentukan Pikiranmu
Kalau ingin mengubah pikiran, jangan cuma mulai dari buku atau motivasi. Mulailah dari piring. Karena seringkali, pikiran yang ruwet itu bukan juga karena banyak masalah hidup… tapi karena otaknya kekurangan lemak baik dan kebanyakan gorengan plastik.
Mau Thinking yang tenang dan jernih? Mulailah dengan Eating yang seimbang, real food, dan healing-based.

—–

Referensi singkat :

  • Ede, Georgia, MD. Change Your Diet, Change Your Mind: A Revolutionary Plan to Enhance Your Mood, Overcome Anxiety, and Protect Your Brain Health. New York: St. Martin’s Essentials, 2024
  • SoBrief Summary: https://sobrief.com/books/change-your-diet-change-your-mind
  • The Times UK Interview with Dr. Ede: https://www.thetimes.co.uk/article/eat-more-protein-brain-depression-dementia-xc8btxjvh
  • Syaifullah, E. (2025) Konsep Eating dalam QULBI Habits – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan