Subluksasi Chiropractic – Bayangkan tubuh seperti rumah tua. Pendekatan lama akan sibuk meluruskan tiang miring satu per satu. Tapi pendekatan baru bertanya:
kenapa seluruh rumah tegang ke satu arah?
Di sinilah perbedaan besar antara konsep subluksasi ala chiropractic klasik dan paradigma tensegrity–fascia yang menjadi fondasi FASCIA Hack dalam QULBI Method.
Artikel ini bukan untuk menyalahkan chiropractic, tapi untuk mendudukkan ilmu pada tempatnya, agar masyarakat tidak salah paham dan mengira FASCIA Hack hanyalah “chiropractic versi lain”.
—
Subluksasi ala D.D. Palmer: Anak Zamannya
D.D. Palmer, founder Chiropractic yang hidup di akhir abad ke-19 (1845 – 1913). Pada masa itu:
- Fascia dianggap sekadar pembungkus daging
- Tubuh dipahami sebagai mesin mekanik
- Biomekanik = lever system (tuas dan engsel)
Maka lahirlah konsep:
Subluksasi = ketidaksejajaran tulang belakang yang mengganggu saraf → fungsi tubuh terganggu.
Logikanya sederhana dan masuk akal pada masanya:
- Tulang bergeser
- Saraf teriritasi
- Sinyal terganggu
- Organ ikut bermasalah
Palmer menyebut sumber pengaturan ini sebagai Innate Intelligence (Kecerdasan bawaan) tubuh.
Masalahnya bukan pada niat atau observasinya, tapi pada keterbatasan peta ilmu saat itu.
—
Masalah Fundamental Konsep Subluksasi
Konsep subluksasi klasik memiliki beberapa keterbatasan besar:
❌ Terlalu Fokus pada Tulang
Tubuh diperlakukan seperti tumpukan balok keras. Padahal tubuh manusia hidup dalam jaringan lunak bertegangan.
❌ Saraf Diposisikan sebagai Satu-satunya Media
Seolah semua gangguan harus lewat “saraf kejepit”. Padahal hari ini kita tahu ada:
- mechanotransduction
- signaling fascia
- regulasi sistem saraf otonom (ANS)
❌ Lever System Tidak Menjelaskan Efek Global
Kenapa satu sentuhan ringan bisa mengubah napas? Kenapa nyeri bisa berpindah? Kenapa koreksi kecil berdampak besar?
Old Biomechanics mentok menjawab ini.
—
Paradigma Baru: Tubuh sebagai Sistem Tensegrity
Ilmu modern melihat tubuh bukan sebagai tuas, tapi sebagai struktur tensegrity hidup:
- Stabilitas datang dari tension + compression = tensegrity
- Perubahan di satu titik → menyebar ke seluruh sistem
- Fascia adalah jaringan kontinuitas utama
Ibarat jaring laba-laba: Tarik satu sudut, seluruh jaring ikut berubah.
Dalam paradigma ini:
- Tulang bukan pusat
- Otot bukan penggerak utama
- Fascia adalah konduktor orkestranya
Inilah New Biomechanics !
—
Fascia: Yang Tidak Dilihat Palmer
Palmer melihat efek, tapi belum melihat mediumnya.
Hari ini kita paham:
- Fascia menyimpan tegangan
- Fascia membawa sinyal mekanik & neurologis
- Fascia berperan besar dalam regulasi simpatis–parasimpatis
Banyak yang dulu disebut:
“gangguan Innate”
hari ini lebih tepat disebut:
dysregulation sistem saraf otonom akibat distorsi tensegrity.
—
Bedah Jelas: Subluksasi vs Tensegrity
Subluksasi (Chiropractic Klasik)
- Fokus: posisi tulang
- Model: lever system
- Target: saraf
- Koreksi: thrust / adjustment
- Paradigma: lokal → organ
Tensegrity–Fascia (FASCIA Hack)
- Fokus: distribusi tegangan
- Model: jaringan kontinuitas
- Target: regulasi sistem
- Intervensi: balancing, touching, moving
- Paradigma: global → sistem
Ini dua dunia yang berbeda.
—
Mengapa FASCIA Hack Bukan Chiropractic
FASCIA Hack tidak berdiri di atas:
- dogma subluksasi
- thrust tulang belakang
- klaim tunggal saraf
FASCIA Hack berdiri di atas:
- new biomechanics = tensegrity
- fascia sebagai metasystem
- regulasi ANS
integrasi struktur, sentuhan, dan gerak melalui tiga elemen berikut :
- Balancing
Bukan meluruskan tuas, tapi mengatur ulang distribusi tegangan.
- Touching
Bukan pijat otot, tapi komunikasi dengan jaringan kontinuitas.
- Moving
Bukan latihan otot, tapi integrasi ulang sistem tensegrity.
—
Palmer Salah atau Belum Lengkap?
Jawaban paling adil:
Palmer benar arah, tapi belum lengkap peta.
Ilmu hari ini bukan membantah Palmer, melainkan melampauinya.
Old Biomechanics bertanya: “tuas mana yang salah?”
New Biomechanics atau Tensegrity bertanya: “tegangan mana yang tidak seimbang?”
Palmer sibuk di tuas.
Ilmu hari ini main di tegangan.
Masalah justru muncul ketika:
- ilmu sudah berkembang
- tapi praktik masih terjebak abad 19
—
Penutup: Upgrade Cara Melihat Tubuh
Kalau tubuh masih dipahami sebagai mesin tuas, maka terapi akan sibuk “membetulkan bagian”.
Tapi kalau tubuh dipahami sebagai sistem hidup bertegangan, maka fokusnya berubah:
mengembalikan regulasi, bukan memaksa posisi.
Dan di titik inilah FASCIA Hack berdiri.
Bukan chiropractic. Bukan pijat. Bukan sekadar olahraga.
Tapi pendekatan sistemik berbasis fascia, tensegrity, dan regulasi saraf — sebuah evolusi cara memahami tubuh manusia.
—
Referensi :
1️⃣ D.D. Palmer & Konsep Subluksasi (Chiropractic Klasik)
Ini penting sebagai landasan historis, bukan untuk dibela mati-matian.
- Palmer, D.D. (1910).
The Chiropractor’s Adjuster.
Portland Printing House Company.
→ Buku utama Palmer tentang subluksasi & Innate Intelligence. - Keating, J.C. (2003).
Toward a Philosophy of the Science of Chiropractic.
Stockton Foundation.
→ Kritik akademik internal chiropractic terhadap dogma subluksasi. - Gatterman, M.I. (2005).
Foundations of Chiropractic: Subluxation.
Mosby Elsevier.
→ Menjelaskan evolusi & kontroversi konsep subluksasi.
📌 Catatan penting:
Banyak jurnal chiropractic modern sendiri sudah menjauh dari subluksasi dogmatis.
—
2️⃣ Kritik Ilmiah terhadap Subluksasi & Old Biomechanics
Ini yang menguatkan posisi: “ini bukan sekadar opini QULBI”.
- Mirtz, T.A., & Perle, S.M. (2011).
The prevalence of the term subluxation in North American English-language chiropractic journals.
Chiropractic & Manual Therapies.
→ Menunjukkan subluksasi lebih banyak dipakai secara ideologis daripada ilmiah. - Hartman, S.E. (2009).
Why do ineffective treatments seem helpful?
Chiropractic & Osteopathy.
→ Kritik terhadap klaim berlebihan berbasis mekanik sederhana.
—
3️⃣ Tensegrity: Paradigma Baru Struktur Tubuh
Ini tulang punggung ilmiah artikel.
- Ingber, D.E. (1997).
Tensegrity: The architectural basis of cellular mechanotransduction.
Annual Review of Physiology.
→ Dasar konsep tensegrity dari sel sampai tubuh. - Ingber, D.E. (2008).
Tensegrity-based mechanosensing from macro to micro.
Progress in Biophysics and Molecular Biology. - Levin, S.M. (2002).
The tensegrity-truss as a model for spine mechanics.
Journal of Mechanics in Medicine and Biology.
→ Ini penting banget: tulang belakang ≠ tumpukan balok.
—
4️⃣ Fascia sebagai Jaringan Kontinuitas (Bukan Pembungkus)
Ini inti kenapa FASCIA Hack bukan chiropractic.
- Schleip, R., Findley, T., Chaitow, L., & Huijing, P. (2012).
Fascia: The Tensional Network of the Human Body.
Churchill Livingstone.
→ Kitab sucinya fascia modern. - Stecco, L. (2015).
Functional Atlas of the Human Fascial System.
Elsevier.
→ Fascia sebagai sistem fungsional, bukan lokal. - Findley, T.W., & Schleip, R. (2007).
Fascia Research.
Elsevier.
—
5️⃣ Fascia, Mechanotransduction & Sistem Saraf
Menghubungkan struktur → saraf → regulasi.
- Langevin, H.M. et al. (2006).
Mechanical signaling through connective tissue.
FASEB Journal. - Schleip, R. et al. (2014).
Fascia is able to contract in a smooth muscle-like manner.
Medical Hypotheses.
—
6️⃣ Sistem Saraf Otonom & Regulasi (ANS Dysregulation)
Pemahaman Nervous System Regulation
- Porges, S.W. (2011).
The Polyvagal Theory.
Norton.
→ Regulasi saraf ≠ sekadar saraf kejepit. - Thayer, J.F., & Lane, R.D. (2000).
A model of neurovisceral integration.
Biological Psychology.
—
7️⃣ Fascia sebagai Metasystem (Pendekatan Sistemik)
Ini benang merah ke QULBI.
- Oschman, J.L. (2015).
Energy Medicine: The Scientific Basis.
Elsevier.
→ Tubuh sebagai sistem komunikasi energi & mekanik. - Myers, T.W. (2020).
Anatomy Trains (4th ed.).
Elsevier.
→ Menjelaskan kenapa pendekatan lokal sering gagal.
