You are currently viewing Bahaya Mamografi & Pilihan Pemeriksaan Payudara yang Lebih Aman: Panduan Holistik ala QULBI

Bahaya Mamografi & Pilihan Pemeriksaan Payudara yang Lebih Aman: Panduan Holistik ala QULBI

0Shares

Deteksi Dini Kanker Payudara – Bayangin kak… tubuh itu kayak rumah yang kita tinggali seumur hidup. Kalau mau ngecek kondisi rumah, masa iya kita harus nembakin dindingnya pakai sinar dan menekan jendelanya sampai penyok?
Kurang lembut banget, kan?

Nah, kira-kira begitulah kenapa mamografi — meskipun masih dipakai luas — makin sering dikritik oleh dokter integratif, praktisi FM, dan banyak peneliti independen. Radiasi, kompresi payudara, false positive, hingga potensi promosi kanker… semuanya bikin makin banyak orang cari alternatif yang lebih aman.

Let’s dive in — santai, tapi dalem.

Kenapa Mamografi Mulai Dianggap Bermasalah?

Mamografi itu dilakukan dengan menembakkan sinar-X ke jaringan payudara lalu menekan payudara kuat-kuat agar gambarnya jelas. Masalahnya, dua faktor ini dari dulu sudah jadi perhatian:

1) Radiasi Ionisasi (Sinar-X) — Pemicu Kerusakan DNA

Ini “biangnya.”
Sinar-X = radiasi ionisasi.
Radiasi ionisasi = energi yang bisa merusak DNA sel.

Kalau rusaknya gagal diperbaiki, risiko mutasi meningkat.
Mutasi = faktor berkembangnya kanker.

Fakta ilmiah yang sering bikin merinding:

  • Wanita dengan mutasi BRCA1/BRCA2 lebih sensitif terhadap radiasi.
  • Paparan radiasi kecil tapi berulang bisa kumulatif dan memicu karsinogenesis.
  • Studi menunjukkan mammographic screening menambah risiko kanker payudara hingga 1–2% selama hidup pada populasi high-risk.

Kalau diibaratkan, radiasi itu kayak ngasih “tamparan kecil” ke DNA.
Satu tamparan mungkin oke.
Tapi kalau tiap tahun ditampar… ya rusak juga.

2) Kompresi Payudara yang Kuat → Risiko Memencarkan Sel Tumor

Payudara ditekan sampai pipih.
Ini bukan sekadar “nggak nyaman” — tapi ada potensi lebih serius.

Beberapa penelitian menyebut bahwa kompresi keras dapat menekan sel tumor, bahkan memungkinkan mereka masuk ke pembuluh darah/limfa.

Bayangin benjolan yang didorong kuat.
Itu kayak mendorong adonan keluar dari sela jari — bisa melebar.

Memang studi tentang ini masih berkembang, tapi keraguan sudah ada sejak lama.

3) False Positive, Overdiagnosis, Overtreatment

Ini efek samping sistemik:

  • Banyak hasil “positif palsu” → biopsi yang tidak perlu
  • Kanker indolen (tidak berbahaya) tetap di-treatment agresif
  • Banyak wanita menjalani operasi atau radiasi padahal tidak butuh

Ini bukan cuma bikin stres mental, tapi juga risiko fisik yang serius.

Kesimpulan Sederhana Bagian Ini:

Mamografi bukan musuh utama.
Tapi jelas bukan pemeriksaan paling aman, dan ada risiko yang perlu dipertimbangkan terutama bagi wanita muda, wanita dengan jaringan padat, dan mereka dengan faktor genetik tertentu.

Baca Juga :  Systemic Pattern: Analisis QRMA di QULBI Check Up yang Lebih Dalam, Praktis, dan Holistik

Karena itu banyak praktisi integratif bergerak ke metode lain yang lebih aman.

Alternatif Aman Pengganti Mamografi

Nah, bagian ini yang paling penting buat dipahami pasien QULBI.

Kita bahas satu per satu, dari paling sederhana sampai paling canggih.

A. USG (Ultrasonografi Payudara)

Zero radiasi, zero kompresi.

Bayangin kak: pemeriksaan yang cuma “disentuh gel” dan digerakkan alat.
Aman, nyaman, dan cukup jelas gambarnya.

Kelebihan USG:

  • Tidak ada radiasi
  • Tidak ditekan kuat
  • Bagus untuk payudara padat (wanita muda)
  • Murah dan tersedia di mana-mana
  • Cocok untuk follow-up

Kekurangan:

  • Tidak sebaik MRI atau thermography untuk deteksi perubahan metabolik/darah
  • Tergantung skill sonografer

Cocok untuk:
Wanita muda, wanita tanpa risiko tinggi, pasien yang ingin screening rutin tanpa radiasi.

B. MRI Payudara (Magnetic Resonance Imaging)

Paling akurat, paling sensitif.

MRI itu kayak kamera super HD tanpa radiasi.
Teknologi ini nyekanin detail jaringan sampai level yang mamografi nggak bisa.

Kelebihan MRI:

  • 100% no radiation
  • Sensitivitas tinggi
  • Cocok untuk high-risk (BRCA, riwayat keluarga)

Kekurangan:

  • Mahal (tapi masih jauh lebih aman dari mamografi)
  • Kadang perlu kontras

Cocok untuk:

  • Wanita risiko tinggi
  • Yang butuh pemantauan serius
  • Yang mau screening aman jangka panjang

C. Thermography (Infrared Breast Scan)

Deteksi paling aman dan paling “ramah tubuh.”

Thermography membaca pola panas tubuh dan aliran darah.
Kanker butuh suplai darah tinggi → pola panas berubah → terdeteksi lebih awal.

Kelebihan thermography:

  • Zero radiasi
  • Zero kompresi
  • Bisa deteksi early physiological changes sebelum struktur berubah
  • Nyaman banget

Kekurangan:

  • Di Indonesia masih langka
  • Tidak semua klinik punya standar internasional

Cocok untuk:
Screening tahunan tanpa risiko apa pun.

D. ctDNA (Liquid Biopsy)

Teknologi paling canggih — tapi juga paling “mehong.”

ctDNA itu tes darah yang mencari fragmen DNA tumor di sirkulasi.
Ibaratnya kayak mencari serpihan “kode genetik” kanker yang bocor ke darah.

Kelebihan:

  • Super high-tech
  • Deteksi dini tingkat molekuler
  • Tidak radiasi
  • Cocok untuk monitoring kanker

Kekurangan:

  • Sangat mahal
  • Tidak tersedia di semua rumah sakit
  • Tidak cocok untuk screening semua orang (lebih tepat untuk risiko tinggi)

Cocok untuk:

  • High-risk individuals
  • Pasien kanker dalam pemantauan

Bagaimana QULBI Check-Up (QRMA) dalam Screening?

QRMA itu bukan alat deteksi kanker struktural atau molekuler.
Tapi QRMA sangat kuat untuk screening awal secara fungsional:

  • mendeteksi gangguan metabolik
  • inflamasi
  • hormonal imbalance
  • kekurangan nutrisi
  • stres oksidatif
  • toksisitas tubuh
Baca Juga :  Hydrorelease: Medis Kini Akui Frozen Shoulder Bukan Hanya Radang, Tapi Problem Fascia

Semua faktor ini adalah akar perubahan lingkungan dalam tubuh yang bisa memengaruhi pertumbuhan kanker. QRMA di QULBI ibarat “dashboard internal tubuh.”

Jadi fungsinya:

QRMA = Radar awal tanda-tanda tidak seimbang

→ kalau skor risiko mencurigakan
→ diarahkan ke USG/MRI/Thermography untuk pemeriksaan lanjutan
→ tanpa bikin pasien stres atau kena radiasi duluan

Ini yang membuat QULBI beda dunia dengan MCU konvensional. Yuk pe;ajari QRMA di artikel QULBI berikut: https://qulbi.com/benjolan-harus-di-biopsi-eits-coba-qrma-dulu-di-griya-sehat-qulbi/

Kombinasi Pemeriksaan Paling Aman & Holistik (Rekomendasi)

Berdasarkan keamanan + akurasi + biaya + ketersediaan:

LEVEL 1 – Aman, murah, tersedia

  • QRMA (root cause check)
  • USG payudara

LEVEL 2 – Untuk yang butuh pemeriksaan lebih dalam

  • MRI payudara
  • Thermography (kalau tersedia)

LEVEL 3 – High-tech & mahal, opsi khusus

  • ctDNA / Liquid Biopsy

Penutup

Kamu nggak salah kak kalau merasa mamografi itu “ada something” yang kurang aman.
Bukan berarti dia jahat — tapi kita hidup di era di mana pilihan lebih aman sudah ada.
Tubuh itu amanah, dan menjaga dari radiasi atau kompresi yang tidak perlu itu bagian dari ikhtiar.

QULBI Method membawa pendekatan yang lebih lembut, lebih aman, dan lebih root-cause, tanpa menutup pintu terhadap teknologi modern ketika memang dibutuhkan, termasuk dalam hal Deteksi Dini Kanker Payudara.

Referensi :

Bahaya radiasi mamografi:

  • Berrington de González. Radiation-induced breast cancer from mammography screening. J Natl Cancer Inst.
  • J G Bailey et al. Ionizing radiation and breast cancer risk. Breast Cancer Res.
  • Miglioretti et al. Radiation doses associated with mammography. Ann Intern Med.

Risiko kompresi payudara:

  • Hardell et al. Potential tumor cell dissemination due to breast compression.
  • Scatarige et al. Compression related concerns in mammography.

Overdiagnosis & false positive:

  • Welch & Black. Overdiagnosis in cancer screening. BMJ.
  • Bleyer A, Welch HG. Effect of screening mammography on breast cancer incidence. N Engl J Med.

USG & MRI:

  • Berg WA. USG vs mammography in dense breast. JAMA.
  • Kuhl et al. MRI superior detection rate. Radiology.

Thermography:

  • Keyserlingk et al. Infrared imaging for breast cancer detection.
  • Gautherie. Thermobiological assessment of breast tissue.

ctDNA:

  • Diaz & Bardelli. Liquid biopsies for cancer detection. Nature Rev Clin Oncol.
  • Wan et al. ctDNA review. Nature Reviews.

Internal QULBI

  • Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI. www.qulbi.com

 

0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan