Healing Reaction atau Herx Reaction Adalah respon alami tubuh ketika sedang beradaptasi menuju keseimbangan baru setelah mendapatkan terapi – Pernah mengalami tubuh terasa nyeri, pegal, atau bahkan agak bengkak setelah terapi FASCIA Hack?
Tenang dulu. Itu bukan tanda terapi gagal, apalagi salah. Justru, di situlah tubuh sedang “berbicara” — memberi sinyal bahwa sistemnya mulai bergerak keluar dari zona lama menuju keseimbangan baru. Ini momen di mana tubuh “membereskan” sisa-sisa masalah lama, sehingga muncul reaksi sementara sebelum kondisi benar-benar membaik.
Hal ini sering juga disebut sebagai Healing Crisis seperti yang dijelaskan dalam artikel QULBI berikut: https://qulbi.com/healing-crisis-mengapa-terapi-alami-bikin-tubuh-protes-dulu-simak-penjelasannya/
Melalui pengalaman klinis di Griya Sehat QULBI, kita belajar bahwa tubuh punya spektrum reaksi alami setelah FASCIA Hack, tergantung pada seberapa besar ketidakseimbangan yang selama ini ia simpan.
Dan memahami spektrum ini adalah kunci agar klien dan terapis bisa menyikapi proses penyembuhan dengan tenang, bukan panik.
—
Mengapa Tubuh Bereaksi Setelah FASCIA Hack?
FASCIA Hack bukan sekadar terapi balancing struktur rangka, pijat atau manipulasi otot.
Ia bekerja pada lapisan fascia — jaringan penghubung yang melapisi seluruh tubuh seperti jaring halus yang penuh reseptor saraf dan cairan bioelektrik.
Ketika fascia yang kaku dan menempel (adhesi) dilepaskan, tubuh seperti “di-restart”.
Akibatnya,:
- Sirkulasi darah dan limfa meningkat,
- Hormon stres mulai turun,
- dan sisa metabolit lama dilepaskan kembali ke sistem sirkulasi.
Reaksi inilah yang sering terasa sebagai pegal, hangat, atau nyeri sesaat.
Tapi sebenarnya tubuh sedang beradaptasi — menata ulang keseimbangan barunya.
—
⚖️ Spektrum Reaksi Tubuh Setelah Terapi FASCIA Hack
Reaksi tubuh tidak bisa disamaratakan.
Ada yang ringan, ada yang sedang, ada juga yang cukup kuat sampai menyerupai flare penyakit lama.
Untuk memudahkan pemahaman, kita bisa membaginya menjadi empat tahap besar:
1. Reaksi Awal: Body Adjustment (Penyesuaian Struktur)
Setelah sesi Balancing atau Puntir Balik, tubuh seperti baru diatur ulang porosnya. Struktur lama yang tidak seimbang kini mulai menemukan posisi alaminya. Inilah Healing Crisis ringan.
- Biasanya muncul dalam 6–12 jam pertama setelah terapi.
- Tubuh terasa enteng, tapi agak pegal.
- Kadang muncul kantuk, haus, atau sering buang air kecil.
➡️ Tanda sistem sirkulasi sedang menyesuaikan.
️ Solusi cepat:
- Kompres hangat di area yang terasa pegal atau njarem (DOMS)
- Minum air putih lebih banyak (untuk bantu pembuangan sisa metabolit)
- Istirahat cukup 1–2 hari
- Hindari aktivitas berat atau olahraga berlebihan
—
2. Reaksi Detoksifikasi: Healing Crisis Sedang
Ini fase ketika sirkulasi darah, limfa, dan energi tubuh mulai lancar kembali. Saat itu, tubuh bisa “membuang” racun, inflamasi, dan sisa metabolit yang lama tertahan. Maka tak jarang muncul:
- Nyeri otot yang berpindah tempat
- Muncul demam ringan atau terasa seperti flu
- Urine lebih keruh, bau keringat kuat, atau BAB lebih sering
️ Solusi cepat:
- Banyak minum air hangat
- Konsumsi buah rendah gula seperti apel atau pir
- Bantu dengan bekam ringan atau rendam kaki air hangat garam
- Istirahat total 1 hari
Fase ini biasanya berlangsung 1–3 hari dan berakhir dengan rasa lega luar biasa
—
3. Reaksi Peradangan Aktif: Flare Up Patologis
Pada pasien dengan riwayat asam urat, autoimun, atau inflamasi kronik, ketika sirkulasi membaik, kristal urat dan mediator inflamasi bisa ikut terlepas ke peredaran darah — menyebabkan Flare Up (Healing Crisis Berat) . Nah, ini fase yang sering disalahpahami. Tubuh bereaksi berlebihan karena toksin dan kristal metabolit (misalnya asam urat) dilepaskan terlalu banyak dalam waktu singkat. Terjadi saat sistem detoks belum siap menerima “banjir perubahan”
Ciri-cirinya:
- Sendi tiba-tiba nyeri hebat, bengkak, atau merah
- Sulit digerakkan, terutama lutut, pergelangan kaki, atau ibu jari
Contoh Nyata: Klien Gout (Asam Urat Tinggi) dengan Nyeri Bahu dan Lutut
Seorang klien datang dengan keluhan frozen shoulder dan nyeri lutut. Setelah dilakukan Balancing dan Touching dengan pijat serta dry cupping, keluhan nyerinya langsung berkurang. Namun, keesokan harinya, nyeri justru meningkat tajam dan lutut terasa panas hingga sulit berjalan. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam, ternyata kadar asam uratnya tinggi (Gout).
Apa yang sebenarnya terjadi?
FASCIA Hack telah membuka sirkulasi jaringan, menggerakkan kristal urat yang sebelumnya “terjebak” di fascia dan sendi. Akibatnya, terjadi flare up gout — bukan karena terapinya salah, tapi karena tubuh sedang bereaksi terhadap mobilisasi zat asam urat yang mendadak lepas ke peredaran darah.
Solusi cepat:
- Kompres dingin 15–20 menit di area nyeri
- Banyak minum air putih dan hindari makanan tinggi purin
- Gunakan Touching lembut atau Cupping ringan di area sekitar (bukan titik nyeri langsung)
- Konsumsi herbal penetral asam urat seperti daun seledri, jahe, atau daun salam
- Beri waktu 3–5 hari untuk reda sebelum lanjut sesi terapi berikutnya
Ini bukan kesalahan FASCIA Hack, tapi tanda tubuh sedang membuang beban metabolik lama yang tertahan
—
4. Reaksi Integratif: Recovery & Realignment
Setelah lewat dari fase-fase di atas, tubuh mulai terasa:
- Lebih ringan dan luwes
- Tidur lebih nyenyak
- Nafas lebih dalam dan tenang
- Gerakan terasa lebih bebas
Pada tahap ini, klien sebaiknya mulai diarahkan ke Moving Habits, agar struktur baru tidak kembali melenceng.
Gerakan lembut seperti stretching puntir balik, jalan pelan, atau latihan pernapasan sangat disarankan.
—
☀️ Panduan 24 Jam Pasca Terapi FASCIA Hack
Setelah diterapi, jangan langsung menganggap semuanya selesai. Justru di sinilah fase penting dimulai — fase adaptasi tubuh terhadap keseimbangan barunya.
Berikut panduan sederhana agar proses pemulihan berjalan optimal:
1. Jaga Hidrasi
Minum 2–3 liter air hangat sehari untuk bantu limfa dan ginjal membuang racun.
Kurang minum bisa membuat racun menumpuk dan nyeri kambuh lagi.
2. Pilih Makanan Ringan dan Anti-Inflamasi
Hindari daging merah, jeroan, gorengan, dan makanan tinggi purin.
Pilih sayur kukus, sup bening, jahe, kunyit, serta buah rendah gula.
3. Istirahat Cukup
Tidur lebih awal, karena hormon perbaikan jaringan aktif di malam hari.
Tidur setelah FASCIA Hack bukan malas — tapi bagian dari terapi.
4. Hindari Aktivitas Berat
Fascia dan otot masih lentur seperti lilin hangat.
Cukup lakukan gerakan ringan dan napas dalam.
5. Atasi Reaksi Tubuh dengan Bijak
- Kompres hangat untuk otot kaku
- Kompres dingin untuk sendi nyeri
- Rendam kaki air garam hangat 15 menit sebelum tidur
6. Tenangkan Emosi
Fascia menyimpan emosi lama. Setelah terapi, bisa muncul rasa sensitif, menangis, atau lega luar biasa.
Ambil waktu untuk berdoa, dzikir, dan bersyukur.
7. Laporkan Jika Reaksi Berat
Jika nyeri berlebihan atau sulit jalan, segera hubungi terapis QULBI.
Tubuh hanya butuh bantuan tambahan — bukan berarti terapi salah.
—
Herbal Penetral Asam Urat
Herbal membantu tubuh mengeluarkan kristal urat dan menenangkan inflamasi secara alami.
Pilihan herbal terbaik:
- Daun Seledri: diuretik alami pembuang kristal urat
- Daun Salam: menetralkan pH darah
- Jahe & Kunyit: anti-inflamasi dan pelancar sirkulasi
- Daun Sirsak: mencegah pembentukan kristal baru
- Daun Meniran: bantu kerja ginjal dan hati
Gunakan salah satu atau kombinasi ringan.
Minum dalam kondisi hangat, 2x sehari selama 3–5 hari setelah terapi.
—
Racikan Teh Anti-Flare QULBI
Minuman Penetral Asam Urat dan Penenang Fascia Pasca Terapi
Komposisi:
- 3–5 tangkai daun seledri
- 5 lembar daun salam
- 3 cm jahe (geprek)
- 2 cm kunyit (iris)
- 2 lembar daun sirsak
- ½ batang kayu manis
- 1 sdt madu murni
Cara buat:
Rebus semua bahan dengan 800 ml air selama 10–15 menit, saring, dan tambahkan madu setelah hangat.
Minum 2x sehari, pagi dan malam, selama 3–5 hari pasca terapi.
Teh ini menetralkan asam urat, meredakan nyeri, menenangkan fascia, dan membantu tidur lebih pulas.
—
Refleksi: Tubuh yang Sedang Belajar Seimbang
Kadang kita lupa, bahwa tubuh bukan mesin. Ia punya bahasa dan kesadarannya sendiri.
Saat diterapi dengan FASCIA Hack, bukan hanya otot yang disentuh, tapi juga emosi dan memori yang tersimpan di dalam fascia.
Maka ketika setelah terapi muncul nyeri, jangan buru-buru mengeluh.
Healing Reaction atau Herx Reaction Adalah tanda tubuhmu sedang belajar mengingat keseimbangan.
Ibarat bumi setelah hujan — keruh dulu, baru jernih.
Tubuhmu tidak sedang sakit, ia sedang menceritakan proses penyembuhan.
Dalam QULBI Method, penyembuhan sejati melibatkan tiga arah keseimbangan:
- Vertikal: hubungan dengan Allah Ta’ala.
- Horizontal: hubungan dengan sesama manusia.
- Internal: harmoni antara qalbu, pikiran, dan tubuh.
Tarik napas dalam, tenangkan hati, dan ucapkan pelan:
“Tubuhku sedang belajar. Aku ridha atas proses ini. Semoga Allah Ta’ala menuntun menuju kesembuhan sejati.”
Karena kesembuhan sejati bukan hanya hilangnya nyeri,
tapi kembalinya harmoni antara tubuh dan qalbu — biidznillah.
—
Referensi :
- Oschman, J. L. (2012). Energy Medicine: The Scientific Basis. Elsevier.
→ Menjelaskan peran fasia sebagai jaringan konduktor bioelektrik yang dapat menyimpan dan melepaskan energi selama proses penyembuhan. - Schleip, R., Findley, T. W., Chaitow, L., & Huijing, P. (2012). Fascia: The Tensional Network of the Human Body. Churchill Livingstone.
→ Dasar ilmiah tentang hubungan fasia, sistem saraf otonom, dan respon inflamasi yang muncul setelah manipulasi jaringan seperti Fascia Hack. - Langevin, H. M., & Yandow, J. A. (2002). “Relationship of acupuncture points and meridians to connective tissue planes.” The Anatomical Record, 269(6), 257–265.
→ Menguatkan hubungan antara stimulasi jaringan fasia dengan perubahan bioelektrik dan reaksi penyembuhan. - Cleveland Clinic (2023). “Gout Flare-Ups: Causes, Symptoms, and Treatment.”
→ Referensi klinis tentang penyebab flare setelah pergerakan sendi dan peningkatan asam urat pasca detoks atau mobilisasi jaringan. - National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS, 2024). “Gout: Diagnosis, Treatment, and Steps to Take.”
→ Menjelaskan mekanisme inflamasi akibat kristal urat dan pentingnya hidrasi serta herbal anti-inflamasi alami. - Pan, M. H., & Ho, C. T. (2008). “Chemopreventive effects of natural dietary compounds on inflammation.” Food Science and Human Wellness.
→ Kunyit, jahe, dan kayu manis terbukti menekan sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL-6. - Wang, X., et al. (2017). “Anti-hyperuricemic and anti-inflammatory effects of Orthosiphon stamineus (kumis kucing).” Journal of Ethnopharmacology, 203, 1–10.
→ Kumis kucing efektif menurunkan kadar asam urat dan mengurangi inflamasi sendi. - Nugraha, R. V., et al. (2020). “Daun Salam (Syzygium polyanthum) as Natural Anti-Inflammatory and Uric Acid Reducer.” Indonesian Journal of Herbal Medicine.
→ Menunjukkan efek penetral keasaman darah dan menurunkan kadar purin. - World Health Organization (WHO, 2022). “Traditional Medicine Strategy 2021–2030.”
→ Menegaskan pentingnya integrasi herbal tradisional dalam pendekatan kesehatan modern berbasis evidensi. - Syaifullah, E. (2024). “Healing Crisis: Mengapa Terapi Alami Bikin Tubuh Protes Dulu?” QULBI.com.
→ Artikel asli dari Griya Sehat QULBI yang membahas reaksi adaptasi tubuh setelah terapi holistik.
