You are currently viewing Tragedi Caitlin Jensen: Ketika Manipulasi Leher Berujung Stroke, dan Pentingnya Chiropractor yang Profesional

Tragedi Caitlin Jensen: Ketika Manipulasi Leher Berujung Stroke, dan Pentingnya Chiropractor yang Profesional

0Shares

Chiropractic Apakah Dokter ? – Bayangkan kamu datang ke tempat terapi hanya untuk mengatasi leher kaku.
Beberapa menit kemudian, tubuhmu ambruk, otak berhenti menerima darah, dan jantung berhenti berdetak selama sepuluh menit.

Itulah yang dialami Caitlin Jensen, mahasiswi muda dari Georgia, Amerika Serikat.
Semuanya terjadi setelah ia menjalani manipulasi leher rutin di chiropractor. Lebih tepatnya, pada tanggal 16 Juni 2022 di sebuah klinik chiropractic di Savannah, Georgia, Amerika Serikat.

Dokter menemukan empat arteri di lehernya robek, aliran darah ke otak terhenti, dan Caitlin mengalami stroke berat yang nyaris merenggut nyawanya.
Sejak itu, ia menjalani perawatan panjang, bahkan butuh bantuan alat untuk sekadar bernafas dan bergerak.

Kisah Caitlin bukan untuk menakut-nakuti, tapi jadi peringatan berharga tentang batas antara keahlian dan bahaya.

⚖️ Chiropractic: Ilmu yang Luar Biasa, Tapi Bukan Sekadar “Krek-Krek”

Chiropractic sejati bukan sekadar membuat sendi berbunyi.
Ini adalah ilmu kesehatan yang mempelajari hubungan antara sistem saraf dan tulang belakang untuk membantu tubuh mencapai keseimbangan alami tanpa obat dan operasi.

Namun untuk bisa disebut chiropractor profesional, seseorang harus melalui pendidikan panjang hingga 7–8 tahun dan memperoleh gelar Doctor of Chiropractic (DC).
Mereka belajar anatomi, neurologi, radiologi, hingga biomekanika tubuh secara mendalam.

Artinya, chiropractic itu profesi medis yang serius, bukan sekadar kursus weekend.

⚠️ Bahaya Saat “Manipulasi” Dilakukan Tanpa Ilmu

Leher adalah wilayah sensitif. Di sana ada arteri vertebralis, pembuluh darah vital yang membawa darah ke otak.
Gerakan kecil yang salah—terlalu cepat, terlalu kuat, atau dilakukan tanpa pemahaman anatomi—bisa merobek pembuluh itu.
Akibatnya? Stroke mendadak seperti yang dialami Caitlin Jensen.

Sekilas, gerakan manipulasi tampak sederhana. Kepala diputar, terdengar bunyi “krek!”, pasien merasa lega.
Tapi tanpa pengetahuan anatomi dan prinsip keamanan, itu seperti bermain pedang di dekat arteri yang tipis.
Satu kesalahan bisa berujung fatal.

Catatan untuk Praktisi ‘Krek’ di Indonesia

Belakangan banyak terapis fisik yang menerapkan teknik chiropractic di Indonesia padahal tidak memiliki pendidikan formal chiropractic.
Ada yang hanya belajar dari video, ikut pelatihan singkat, bahkan hanya berdasarkan pengalaman pribadi.

Baca Juga :  Piriformis Syndrome: Ketika Bokong Jadi Biang Kerok Sakit Pinggang & FASCIA Hack Solusinya

Padahal setiap “krek” di leher membawa risiko besar jika dilakukan tanpa dasar ilmu dan izin praktik resmi.
Masalahnya bukan pada chiropractic-nya, tapi pada terapis yang memegangnya tanpa izin dan kompetensi.

Jadilah Profesional, Bukan Abal-Abal

Kalau memang cinta profesi ini, belajarlah dengan benar.
Sekolah resmi chiropractic di luar negeri—misalnya di Amerika—dan raih gelar Doctor of Chiropractic (DC).

Dengan begitu, bukan hanya tangan yang kuat, tapi juga pengetahuan yang kokoh dan aman.
Tubuh manusia bukan alat coba-coba.
Satu kesalahan kecil bisa mengubah kehidupan seseorang selamanya—seperti Caitlin Jensen.

Profesionalisme adalah bentuk tertinggi kasih sayang terhadap pasien.

Yuk totalitas sebagai terapis. Ingat praktisi kesehatan itu bukan untuk profesi selingan atau main-main. Kalau tidak punya ilmu dan asal coba-coba, bisa kena ancaman Rasulullah:

“Siapapun yang mencoba-coba mengobati orang, padahal ia tidak dikenal ahli pengobatan, maka ia wajib bertanggung jawab (atas kerusakan yang terjadi akibat tindakannya).” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah)

Ibnu Rusyd menegaskan:

“Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa bila ia bukan seorang ahli pengobatan, maka ia wajib menanggung kerusakan akibat tindakannya karena ia telah bertindak melampaui batas.” (Bidayatul Mujtahid 2/418)

FASCIA Hack: Active Physical Therapy ala QULBI, Bukan Chiropractic

Nah, di sinilah letak bedanya dengan pendekatan di Griya Sehat QULBI.
Kami tidak melakukan manipulasi cepat atau “krek-krek tulang belakang”.
Metode kami bernama FASCIA Hack, yaitu terapi fisik aktif yang fokus pada memulihkan jaringan fascia dan keseimbangan tubuh secara alami. FASCIA Hack bukan Chiropractic.

FASCIA Hack bekerja dengan tiga elemen utama:

  1. Balancing — memperbaiki struktur rangka tubuh lewat teknik puntir balik, bukan manipulasi paksa.
  2. Touching — melepaskan ketegangan fasia dengan teknik lembut seperti myofascial release, dry needling, atau cupping, bukan tekanan mendadak di sendi.
  3. Moving — melatih ulang gerakan tubuh agar kembali seimbang tanpa melanggar prinsip struktur alami tubuh.
Baca Juga :  GymBalance 30+: Nge-Gym Sesuai Struktur Tubuh Ala QULBI, Bukan Cuma Modal Semangat!

Jadi, FASCIA Hack bukan “memaksa tulang berbunyi”, tapi membantu tubuh beradaptasi dan menyeimbangkan dirinya sendiri.
Kalau chiropractic fokus pada alignment tulang belakang, maka FASCIA Hack berfokus pada keseimbangan struktur rangka tulang dan sistem fascia (jaringan lunak) — yang menjadi fondasi semua gerak.

Dengan cara ini, pasien tidak hanya “bunyi krek” sesaat, tapi mengalami pemulihan struktural dan fungsional yang berkelanjutan.
Itulah sebabnya FASCIA Hack disebut Active Physical Therapy, bukan passive manipulation. Silahkan baca artikel QULBI berikut: FASCIA Hack Bukan Chiropractic: Belajar dari Kasus Jonathan Buckelew

️Penutup

Caitlin Jensen bukan korban karena chiropractic itu berbahaya,
tapi karena ilmu besar dijalankan tanpa kehati-hatian dan kompetensi.

Dari kisah itu, kita belajar: setiap terapi punya batas dan tanggung jawab.
Di QULBI, kami memilih jalan yang lembut tapi dalam —
menyentuh tubuh, menyeimbangkan struktur, dan menggerakkan kembali kehidupan lewat FASCIA Hack.

Karena bagi kami, kesembuhan sejati bukan berasal dari bunyi “krek”, tapi dari tubuh yang kembali mengenali keseimbangannya sendiri.

Referensi :

  • The Independent (2023) – A routine chiropractor visit left her paralysed at 28.
    https://www.independent.co.uk/news/world/americas/chiropractor-neck-adjustment-caitlin-jensen-b2363357.html
  • People Magazine (2022) – Recent college grad paralyzed after chiropractic visit, says family. https://people.com/health/georgia-college-graduate-paralyzed-chiropractor-visit-family-says
  • Global News (2022) – Georgia woman left paralyzed, in ICU after chiropractor visit, family says. https://globalnews.ca/news/8987642/caitlin-jensen-chiropractor-stroke-paralyzed-georgia
  • Newsweek (2022) – Mom recounts trip to chiropractor that changed daughter’s life forever. https://www.newsweek.com/mother-paralysed-woman-chiropractor-neck-breathing-1735198
  • Wyatt LH et al. (2005) – The necessary future of chiropractic education. PubMed Central. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1181629
  • Brown R et al. (2022) – A Brief Review of Chiropractic Educational Programs Worldwide. PubMed Central. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9667151
  • American Chiropractic Association (2024) – Key Facts and Figures About the Chiropractic Profession. https://www.acatoday.org/news-publications/newsroom/key-facts
  • Council on Chiropractic Education (CCE–USA) – History and Accreditation Standards. https://www.cce-usa.org/history.html
  • Postingan FB Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri hafidzahullah  https://www.facebook.com/share/p/18vVUTizFa/
  • Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com
0Shares

Griya Sehat QULBI

Spesialis Terapi Nyeri Bekasi

Tinggalkan Balasan