Jangan minum setelah makan – Pernah dengar nasihat ulama klasik tentang pola makan sehat? Imam Sufyān bin ‘Uyainah رحمه الله pernah berkata:
“Makanlah sesuka kalian asalkan jangan langsung minum setelahnya. Karena bila engkau tidak langsung minum, rasa kantuk tidak akan menghampirimu.”
(Ḥilyatul Auliyā’, 7/18)
Siapa Imam Sufyān bin ‘Uyainah?
Beliau adalah ulama besar abad ke-2 Hijriyah, lahir di Kufah tahun 107 H. Imam Syāfi‘ī sampai berguru pada beliau. Artinya, beliau bukan orang biasa — perkataan yang keluar darinya selalu berdasarkan ilmu, pengalaman, dan pengamatan mendalam.
Nah, menariknya, ucapan beliau tentang jangan langsung minum setelah makan ternyata sejalan dengan penjelasan medis modern. Yuk kita bahas apa saja manfaat jangan minum setelah makan.
—
Bukti Medis Modern
1. Lambung Bekerja Lebih Optimal
Bayangin lambung itu dapur. Begitu makanan masuk, tubuh menyalakan “api” berupa asam lambung (HCl) dan enzim pencernaan seperti pepsin. Kalau langsung disiram banyak air, panasnya berkurang.
Studi medis menemukan bahwa segelas air bisa langsung menaikkan pH lambung (jadi kurang asam). Padahal enzim pencernaan butuh suasana asam biar bekerja maksimal.
[Karamanolis et al., 2008]
2. Enzim Pencernaan Tidak Terganggu
Enzim pepsin bekerja optimal di kondisi asam. Kalau pH lambung naik gara-gara air terlalu cepat masuk, kinerjanya melambat. Akhirnya makanan lebih lama dicerna, bikin perut gampang begah.
[Mennah-Govela et al., 2021]
3. Mengurangi Risiko Begah
Air dalam jumlah banyak bisa mengubah pola pengosongan lambung. Beberapa studi menyebut cairan dapat mempercepat keluarnya isi lambung, tapi kalau kelebihan justru bikin rasa penuh. Jadi wajar banget kalau banyak orang merasa “kembung” kalau habis makan langsung minum banyak.
[Camps et al., 2017]
4. Tidak Cepat Mengantuk Setelah Makan
Kantuk setelah makan sebenarnya dipicu banyak faktor: aliran darah lebih banyak ke lambung, hormon insulin, hingga respon inflamasi tubuh. Tapi logikanya, kalau pencernaan lebih berat (karena makanan belum diolah optimal akibat keenceran asam lambung), tubuh makin cepat lelah. Dengan menunda minum, proses cerna lebih efisien, tubuh lebih segar.
[Bazar et al., 2004; Lehrskov et al., 2018]
—
Menjembatani Hikmah Ulama & Medis
Jadi jelas kan, nasihat Imam Sufyān bin ‘Uyainah bukan sekadar petuah tradisional. Ada logika medis di baliknya. Manfaat jangan minum setelah makan antara lain:
- Membantu kerja lambung lebih efektif.
- Mencegah rasa begah.
- Mengurangi kantuk setelah makan.
—
Praktik dalam QULBI Habits
Di Griya Sehat QULBI, ini jadi bagian dari Eating di QULBI Habits. Panduannya sederhana:
- Makan dengan tenang, kunyah baik-baik.
- Hindari minum banyak langsung setelah makan.
- Kalau haus atau untuk menghilangkan seret di tenggorokan, cukup tegukan kecil.
- Minum lebih banyak bisa dilakukan 20–30 menit setelah makan.
—
✨ Kesimpulan:
Nasihat ulama klasik ternyata sejalan dengan sains modern. Dengan membiasakan tidak langsung minum setelah makan, pencernaan jadi lebih sehat, tubuh lebih segar, dan kantuk berlebihan bisa dihindari. Itulah salah satu Eating Habits dalam QULBI Habits: sederhana tapi berdampak besar bagi kesehatan.
Referensi :
- Abū Nu‘aim al-Aṣbahānī. Ḥilyatul Auliyā’ wa Ṭabaqātul Aṣfiyā’. Juz 7, hlm. 18. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
- Karamanolis G, et al. Digestive Diseases and Sciences. 2008.
- Mennah-Govela YA, et al. Food & Function. 2021.
- Camps G, et al. Appetite. 2017.
- Bazar KA, et al. Medical Hypotheses. 2004.
- Lehrskov LL, et al. Cell Metabolism. 2018.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method sebagai Solusi Nyeri Holistik, Griya Sehat QULBI. www.qulbi.com – Website resmi Griya Sehat QULBI.