Terapi Anti Kanker WA Qulbi 085692689993 – Pernah dengar kalau satu gerakan kecil bisa jadi obat besar? Ternyata benar, tubuh manusia punya rahasia luar biasa: fascia. Fascia itu jaringan ikat tipis yang membungkus otot, organ, dan saraf—mirip seperti “jaring laba-laba hidup” di dalam tubuh. Uniknya, fascia punya sifat piezoelectric: saat ditarik atau digerakkan, ia menghasilkan muatan listrik yang bisa memengaruhi metabolisme sel.
Nah, inilah pintu masuk kita untuk memahami bagaimana gerakan sederhana bisa jadi bagian penting dari terapi anti kanker.
—
Edith Cowan University: Olahraga Bikin Sel Kanker Lemah
Sebuah penelitian dari Edith Cowan University (Australia) menemukan bahwa olahraga tidak hanya membuat tubuh lebih bugar, tapi juga bisa melemahkan pertumbuhan sel kanker. Bagaimana caranya? Saat tubuh bergerak, otot melepaskan myokines—semacam “hormon kebahagiaan sel”—yang ternyata mampu menghambat pertumbuhan tumor dan bahkan membantu tubuh menyerang sel kanker.
Satu sesi latihan saja, baik resistance training maupun HIIT, sudah mampu meningkatkan pelepasan myokines dari otot, yang kemudian terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker hingga 20–30% dalam kultur sel. Temuan ini menegaskan bahwa kontraksi otot bukan sekadar aktivitas mekanis, tetapi juga stimulus biokimia dengan efek sistemik.
Jadi, bayangkan begini: setiap kali kamu jalan cepat, stretching, atau angkat beban ringan, tubuhmu sedang melepaskan pasukan kecil yang melawan sel kanker dari dalam.
—
Hubungan Fascia dan Anti Kanker
Nah, di sinilah fascia masuk sebagai pemeran penting. Fascia adalah jaringan ikat yang menyelimuti dan menghubungkan otot, tulang, saraf, hingga organ. Ia bukan sekadar “pembungkus,” tapi jaringan cerdas yang mentransmisikan gaya, memengaruhi koordinasi gerak, serta mengatur kualitas kontraksi otot.
➡️ Kalau fascia sehat → otot bisa bekerja optimal → pelepasan myokines maksimal.
➡️ Kalau fascia kaku/restriksi → kontraksi otot tidak efisien → potensi pelepasan myokines bisa berkurang.
Selain itu, fascia juga berperan dalam mendukung aliran darah dan limfe, yang menjadi jalur distribusi myokines ke seluruh tubuh.
Sekarang bayangkan kalau fascia kita kaku akibat sedentary lifestyle—kebanyakan duduk, kurang gerak, atau postur tidak seimbang. Jaringan yang seharusnya jadi penghantar energi malah berubah jadi penghambat. Ini ibarat kabel listrik yang dililit terlalu kencang: aliran listriknya terganggu.
Dengan gerakan yang benar—sesuai prinsip Balancing dalam FASCIA Hack—fascia akan kembali lentur, aliran bioelektriknya lancar, sirkulasi darah membaik, dan sistem imun bisa bekerja optimal. Semua ini menciptakan “lingkungan internal” yang kurang bersahabat bagi kanker.
—
Terapi Anti Kanker: Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup
Kalau ditanya, “Apa sih terapi anti kanker terbaik?” jawabannya bukan hanya satu. Memang ada obat, operasi, dan kemoterapi. Tapi penelitian terbaru menunjukkan, gaya hidup aktif—terutama gerakan yang selaras dengan struktur tubuh—adalah senjata ampuh yang sering dilupakan.
Di Griya Sehat QULBI, prinsip ini diwujudkan dalam metode FASCIA Hack yang mencakup tiga elemen:
- Balancing – memperbaiki struktur tubuh lewat puntir balik, supaya fascia tidak lagi menekan organ.
- Touching – mengurai adhesi fascia dengan teknik manual seperti myofascial release, akupresur, atau cupping.
- Moving – gerakan integrasi yang aman, tidak melawan balancing, tapi justru memperkuat hasil terapi.
Kombinasi tiga hal ini membuat pasien bukan hanya sembuh dari nyeri, tapi juga membangun tameng alami tubuh terhadap penyakit kronis, termasuk kanker.
—
Ayo Bergerak, Mulai dari Satu Langkah
Kamu nggak perlu langsung olahraga keras. Mulailah dengan hal-hal sederhana: jalan kaki 10 menit, stretching ringan, atau latihan pernapasan sambil berdiri tegak. Ingat, satu gerakan kecil bisa membuka aliran energi besar.
Karena di balik setiap gerakan yang benar, ada pesan penting: tubuh sedang menciptakan kondisi ideal untuk melawan penyakit. Dan di situlah rahasia terapi anti kanker sesungguhnya—bukan hanya dari obat, tapi dari kebiasaan hidup yang seimbang.
✨ Jadi, kalau ingin menjadikan tubuhmu benteng alami terhadap kanker, jangan tunggu sakit dulu. Mulai sekarang, ubah gaya hidup sedentary jadi aktif. Biidznillah, satu gerakan bisa jadi awal dari sejuta manfaat.
—
Referensi :
- Oschman JL. Energy Medicine: The Scientific Basis.
- Pedersen L, et al. Edith Cowan University study on exercise and cancer suppression.
- Bettariga, F. et al. Edith Cowan University Research, 2025
- Schleip, R. et al. Fascia as a sensory and force-transmitting organ. J Bodyw Mov Ther. 2012.
- Wilke, J. et al. Myofascial chains and their role in musculoskeletal function. Front Physiol. 2018.
- Bordoni, B. & Marelli, F. The fascial system and exercise. Cureus. 2020.
- Studi piezoelectric fascia dan perannya dalam bioelektrisitas tubuh.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com