Rosella, Kelor, dan Telang untuk Fascia yang Sehat dan Tubuh yang Kuat
—
1. Kenapa Vitamin C Penting Banget bagi Tubuh Kita?
Bayangin tubuh kita itu seperti jaringan bangunan yang saling terhubung dengan kabel-kabel elastis. Nah, kabel-kabel itu adalah fascia, dan agar tetap kuat dan lentur, tubuh butuh satu senyawa utama: Vitamin C.
Vitamin C, atau asam askorbat, punya peran penting:
- Membentuk kolagen — bahan utama untuk kulit, sendi, fascia, dan pembuluh darah
- Bertindak sebagai antioksidan — melawan radikal bebas yang merusak sel
- Meningkatkan fungsi imun — bantu tubuh melawan infeksi
- Meredakan peradangan — mempercepat pemulihan jaringan yang rusak
Karena manusia tidak bisa membuat vitamin C sendiri, maka kita harus mendapatkannya dari luar, baik dari makanan maupun suplemen.
—
2. Vitamin C & Fascia: Koneksi yang Jarang Diketahui
Kakak tahu nggak? Fascia yang sehat sangat bergantung pada ketersediaan kolagen, dan kolagen nggak akan bisa diproduksi tanpa vitamin C.
Menurut Wang et al. (2017) dalam jurnal Biomed Research International:
“Vitamin C berperan sebagai cofactor dalam hidroksilasi prolin dan lisin — proses yang sangat krusial untuk sintesis dan stabilitas kolagen.”
Artinya, tanpa vitamin C yang cukup:
- Jaringan fascia jadi lemah
- Pemulihan cedera lebih lama
- Rentan mengalami perlekatan (adhesi) dan kekakuan (stiffness)
Bahkan dalam riset fascia modern, disebutkan bahwa defisiensi vitamin C bisa menyebabkan fascia menjadi rapuh, kehilangan elastisitas, dan memicu nyeri muskuloskeletal kronis.
—
3. Kenapa Vitamin C Tidak Masuk ke dalam 6 Suplemen Dasar ala QULBI?
Pertanyaan ini sering muncul dari pasien yang cukup paham nutrisi. Kok bisa, Vitamin C yang esensial banget justru tidak masuk daftar enam suplemen wajib? Padahal tubuh nggak bisa bikin vitamin C sendiri, dan defisiensinya bisa berdampak besar. Yuk kita bahas dengan pendekatan khas QULBI:
a. QULBI Fokus pada Akar Masalah yang Sering Dialami Pasien
Setelah bertahun-tahun menangani ratusan pasien nyeri, autoimun, LBP, stroke, hingga kanker — ditemukan bahwa kekurangan yang paling berdampak secara sistemik umumnya adalah:
- Vitamin D3 + K2 → imun, tulang, hormon
- Magnesium → saraf, tidur, metabolisme
- Zinc → regenerasi jaringan, testosteron, imunitas
- Probiotik → gut healing, otak, mood
- B-Complex aktif → metabolisme, detoks, energi
- Omega-3 → anti-inflamasi, otak, jantung
Nah, Vitamin C memang penting, tapi jarang jadi defisiensi utama yang perlu dikoreksi secara agresif, selama pola makan pasien masih ada sayur dan buah.
b. Vitamin C Masih Bisa Didapat dengan Mudah dari Makanan Sehari-hari
Berbeda dengan Vitamin D3 atau Omega-3 (yang susah dicukupi tanpa suplemen), Vitamin C relatif mudah didapat dari makanan lokal, seperti:
- Daun kelor
- Bunga telang
- Rosella
- Jeruk nipis, lemon, jambu, pepaya, mangga muda
Karena itu, QULBI mengajak pasien mengoptimalkan sumber alami terlebih dahulu, sebelum menambahkan suplemen Vitamin C.
c. Mayoritas Suplemen Vitamin C di Pasaran Itu Bentuk Sintetis (Ascorbic Acid)
Masalahnya:
- Banyak suplemen cuma pakai ascorbic acid tunggal, bukan kompleks vitamin C utuh
- Tidak ada bioflavonoid, tyrosinase, dan cofactor lain
- Dosis tinggi malah bisa ganggu lambung atau bikin diare
Karena itulah QULBI memilih strategi yang lebih alami dan bijak:
“Kalau tubuh tidak butuh intervensi darurat, maka asupan terbaik tetap dari ciptaan Allah Ta’ala, bukan dari pabrik.”
d. Kapan Vitamin C Disarankan dalam Terapi QULBI?
- Pada pasien dengan infeksi berat, inflamasi tinggi, atau kanker
- Saat menjalani wet fasting >24 jam & Fasting Mimicking Diet (FMD) ala Prof. Valter Longo
- Pasien yang dietnya sangat miskin buah segar
- Pasca terapi FASCIA Hack untuk bantu regenerasi jaringan
Dalam kondisi ini, QULBI akan merekomendasikan:
- Vitamin C bentuk whole food (Camu Camu, Acerola, Rosella)
- Atau Buffered Ascorbate jika dibutuhkan cepat, tapi tetap nyaman untuk lambung
Kesimpulan :
“QULBI bukan tidak menganggap penting Vitamin C — justru kami sangat peduli. Tapi kami percaya bahwa bukan semua yang penting harus disuplementasi. Kadang, yang alami jauh lebih cukup, lebih murah, dan lebih berkah.”
Karena itu, Vitamin C kami letakkan sebagai suplemen pendukung, bukan suplemen dasar. Fokus tetap pada *mengatasi akar masalah dominan*, sambil mengedukasi pasien untuk mengenali dan memanfaatkan tanaman lokal kaya manfaat seperti rosella, kelor, dan telang.
—
4. Tiga Tanaman Lokal Kaya Vitamin C ala QULBI
A. Rosella (Hibiscus sabdariffa)
- Kandungan Vitamin C: hingga 260 mg per 100g (kering)
- Kaya anthocyanin, flavonoid, dan asam organik
- Efek: antioksidan kuat, antiinflamasi, bantu kontrol tekanan darah
- Referensi:
➤ Da-Costa-Rocha et al., Food Chemistry, 2014
➤ Ali BH et al., Phytomedicine, 2005
Cara Pengajian:
Seduh 3–5 kelopak rosella kering dengan 300 ml air panas, tutup 10 menit. Minum saat hangat atau hangat-hangat kuku. Bisa diminum saat wet fasting atau setelah berbuka.
—
B. Daun Kelor (Moringa oleifera)
- Kandungan Vitamin C: hingga 220 mg per 100g (segar)
- Super lengkap: ada Vitamin A, zat besi, kalsium, dan protein nabati tinggi
- Efek: imun booster, regenerasi jaringan, antioksidan tinggi
- Referensi:
➤ Fahey JW, Trees for Life Journal, 2005
➤ Leone A et al., Molecules, 2015
Cara Pengajian:
Konsumsi sebagai sayur bening, campuran smoothie, atau seduhan teh kelor kering. Dosis cukup 1–2 gram daun kering atau 10 helai daun segar.
—
C. Bunga Telang (Clitoria ternatea)
- Kandungan Vitamin C: sekitar 50–80 mg per 100g
- Kaya anthocyanin (delphinidin), flavonoid, dan senyawa antiinflamasi
- Efek: memperkuat sistem imun, anti-aging, bantu kejernihan pikiran
- Referensi:
➤ Mukherjee et al., Journal of Ethnopharmacology, 2008
➤ Thavamanithevi et al., International Journal of Food Properties, 2021
Cara Pengajian:
Seduh 5–7 kelopak telang dalam 250 ml air panas. Bisa diminum sebagai teh biru pagi hari atau siang saat wet fasting.
—
5. Kapan Direkomendasikan dalam QULBI Method?
Sebelum puasa (wet/dry fasting), untuk mengisi cadangan antioksidan & vitamin
Untuk pasien dengan inflamasi kronis (seperti LBP, saraf kejepit, autoimun)
Untuk pemulihan pasca-therapy FASCIA Hack
Saat imun drop karena infeksi atau kelelahan
—
6. Penutup: Kembali ke Alam untuk Keseimbangan Tubuh
“Kita tidak kekurangan suplemen. Kita hanya sering lupa bahwa Allah Ta’ala telah tanamkan obat terbaik di tanah tempat kaki kita berpijak.”
Rosella, kelor, dan telang bukan sekadar tanaman biasa — mereka adalah sumber vitamin C alami yang bisa menyelamatkan jaringan tubuh, memperbaiki fascia, dan memperkuat sistem pertahanan kita dari dalam.
Dengan konsumsi yang rutin, terukur, dan sesuai kebutuhan, inilah bentuk ikhtiar QULBI Method yang kembali ke fitrah.
—
Referensi :
- Wang, H. et al. (2017). Role of Vitamin C in collagen synthesis and wound healing.
- Biomed Research International.
- Da-Costa-Rocha I. et al. (2014). Chemical composition and health effects of Hibiscus sabdariffa. Food Chemistry.
- Fahey, J. W. (2005). Moringa oleifera: A review of the medical evidence. Trees for Life Journal.
- Mukherjee, P. K. et al. (2008). Clitoria ternatea: An Ayurvedic herb with CNS effects. Journal of Ethnopharmacology*
- Leone A. et al. (2015). Nutritional characterization of Moringa oleifera leaves. Molecules.
- Syaifullah, E. QULBI Method: Solusi Nyeri Holistik 2025, Website Griya Sehat QULBI – www.qulbi.com