Pernah dengar istilah “Lingkaran Setan Pengobatan”?
Ibaratnya kayak orang terperosok ke dalam lumpur: makin berusaha keluar dengan cara yang salah, malah makin tenggelam.
Nah, sayangnya, banyak banget penyakit zaman sekarang yang akhirnya bukan cuma tidak sembuh, malah tambah panjang daftar obatnya!
Mau tahu apa saja penyakit itu? Yuk, simak bareng-bareng, kak!
1. Diabetes Mellitus: Si Rantai Obat Tak Berujung
Awalnya cuma minum Metformin.
Tapi gula darah tetap tinggi → Dokter tambah Glibenclamide → Muncul efek samping → Tambah obat darah tinggi (Amlodipine) dan kolesterol (Simvastatin) → Ginjal ikut kena → Tambah Furosemide, Kalium Klorida → Akhirnya suntik insulin → Berat badan naik → Dikasih lagi Orlistat → Ginjal ambruk → Dialisis.
Lingkaran setannya: Dari satu obat, ujung-ujungnya minum 19 obat setiap hari!
Akarnya: Masalah resistensi insulin dan inflamasi sistemik tidak diperbaiki.
2. Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi, Tekanan Hidup Juga
Awalnya minum Captopril atau Amlodipine. Kalau belum stabil, tambah Losartan atau Valsartan.
Tapi lama-lama ginjal melemah, muncul retensi cairan? → Tambah obat ginjal → Tambah obat diuretik (Furosemide dan Spironolactone) → Kekurangan kalium → Tambah suplemen (Kalium klorida) → Tekanan darah malah makin sulit dikontrol → Stroke atau gagal ginjal datang.
Lingkaran setannya: Obat memperbaiki angka di tensimeter, bukan memperbaiki aliran darah yang terganggu!
Akarnya: Gangguan elastisitas pembuluh darah, stres oksidatif, inflamasi.
3. Dislipidemia: Kolesterol Turun, Penyakit Naik
Awalnya dikasih statin kayak Simvastatin atau Atorvastatin.
Efeknya: Otot pegal, liver terganggu → Tambah obat liver (Ursodeoxycholic Acid) → Tambah suplemen otot (CoQ10) → Tambah obat diabetes baru karena statin juga picu resistensi insulin (Metformin).
Lingkaran setannya: Kolesterol turun di lab, tapi badan rontok diam-diam.
Akarnya: Metabolisme lemak terganggu karena inflamasi kronik, bukan sekadar angka kolesterol.
4. Asam Urat: Dari Nyeri Sendi ke Masalah Lambung
Awalnya minum Allopurinol atau Febuxostat,
Tapi ginjal kena → Tambah obat diuretik → Asam urat malah makin sulit dikontrol → Sendi bengkak → Tambah NSAID (Diclofenac) → Lambung luka → Tambah obat lambung (Omeprazole).
Lingkaran setannya: Mau hilangkan satu nyeri, malah dapat penyakit baru.
Akarnya: Metabolisme purin dan inflamasi kronis tidak diperbaiki.
5. Autoimun: Redam Satu Api, Bakar Hutan Lain
Awalnya dikasih steroid seperti Prednison.
Efeknya: Radang turun → Tapi imunitas anjlok → Infeksi datang → Tambah antibiotik → Tulang rapuh → Tambah suplemen tulang (Calcium + Vitamin D) → Gula darah naik → Tambah obat diabetes (Metformin).
Lingkaran setannya: Redam gejala, bukannya perbaiki keseimbangan sistem imun.
Akarnya: Gangguan fungsi imun karena gaya hidup, usus bocor (leaky gut), inflamasi tersembunyi.
Lalu… Bagaimana Keluar dari Lingkaran Setan Ini?
Jawabannya sederhana tapi dalam:
Bukan tambah obat, tapi tambah keseimbangan tubuh.
Dan itulah yang ditawarkan QULBI Method:
Kita bukan cuma “membereskan angka” di lab, tapi membereskan fondasi tubuh kakak.
1. QULBI Check-Up
Nggak asal tebak-tebakan.
Dicek dulu fondasi tubuh: postur, metabolik, kebiasaan makan, pola tidur, stress level.
Biar tahu akar masalahnya di mana. Silahkan cek di sini: QULBI Check Up
2. FASCIA Hack (Balancing, Touching, Moving)
Bukan cuma otot yang tegang, fascia yang rusak juga berpengaruh ke metabolisme tubuh, lho!
Kalau fascia dibenerin, sirkulasi darah, hormon, dan metabolisme membaik.
Bayangin kayak gorong-gorong mampet — setelah dibuka, aliran air jadi lancar lagi.
Sama, tubuh kakak juga bisa “mengalirkan” keseimbangan dengan lebih gampang. Silahkan cek di sini: FASCIA Hack
3. QULBI Habits
Ini nih, rahasianya.
Kalau mau diabetes bener-bener terkendali bahkan membaik, kebiasaan sehari-hari harus dirombak. Silahkan cek di sini: QULBI Habits
Apa aja?
- Eating Habits: Belajar makan bener. Low carb real food, stop gula-gulaan, stop processed food.
- Thinking Habits: Mindset positif. Karena stress = gula darah naik diam-diam.
- Connecting Habits: Koneksi ke Allah dan sesama manusia, bikin hati tenang, stress reda.
- Balancing, Touching, Moving (System Habits): Olahraga dengan gerakan seimbang, bukan asal keringetan.
- Fasting, Sleeping, Cupping (Output Habits): Puasa sunnah, tidur berkualitas, dan bekam terkontrol.
Dengan metode ini, kakak bisa bantu pasien keluar dari spiral obat dan kembali ke jalur kesehatan sejati, biidznillah.
Penutup: Kami Bukan Anti-Obat, Tapi Tahu Kapan Harus Pakai
Mungkin ada yang bertanya,
“Kalau begitu, obat harus dibuang semua ya, Kak?”
Jawabannya: Nggak, Kak.
Di QULBI Method, kita bukan anti-obat.
Obat itu kayak alat pemadam kebakaran: dipakai saat darurat.
Kalau gula darah, tensi, atau kondisi kakak gawat, ya harus ditangani cepat supaya aman.
Tapi ingat:
Obat itu bukan solusi jangka panjang, cuma bantu meredam gejala.
Setelah aman, tugas kita adalah memperbaiki akar masalah lewat QULBI Habits.
Jadi, pakai obat saat perlu, sambil pelan-pelan sembuhkan tubuh dari dalam, bukan bergantung seumur hidup.
Karena yang kita cari bukan sekadar angka normal di lab, tapi sehat beneran, hidup utuh, penuh energi dan ibadah. Yuk ikhtiar terapi dengan QULBI Method bersama Griya Sehat QULBI !
Referensi :
- James L. Oschman. Energy Medicine: The Scientific Basis. Churchill Livingstone, 2000.
- Jason Fung, MD. The Diabetes Code. Greystone Books, 2018.
- Mark Hyman, MD. The Blood Sugar Solution: The UltraHealthy Program for Losing Weight, Preventing Disease, and Feeling Great Now! Little, Brown, 2012.
- William Davis, MD. Undoctored: Why Health Care Has Failed You and How You Can Become Smarter Than Your Doctor. Rodale Books, 2017.
- ResearchGate: “Chronic Medication and Polypharmacy in Diabetes Management: A Review,” 2021.
- Syaifullah, E. (2025). QULBI Method: FASCIA Hack sebagai Solusi Nyeri Holistik. Griya Sehat QULBI.
www.qulbi.com